Bandit Cantik

Apa Kamu Mau Menjadi Wanita Raja Film Ini



Apa Kamu Mau Menjadi Wanita Raja Film Ini

3"Lada Kecil, apa kamu sudah menemukan petunjuknya? Kami menemukannya!" Zhuang Heng mengatakan ini sambil memelototi Ge Huacheng, "Ge Huacheng terlalu hina. Dia takut aku akan memberitahumu informasi ini, jadi dia tidak membiarkanku mendekat. Setelah memecahkannya, dia langsung merobek kertas yang berisi petunjuk itu."     

Yan Jinyi mendadak merasa sangat kasihan dengan mereka yang berada dalam satu tim dengan Zhuang Heng.     

Mereka pasti sangat putus asa ketika bertemu rekan setim yang seperti itu.     

Jika saja Zhuang Heng satu tim dengannya, dia mungkin sudah ingin membunuh orang itu.     

"Lada Kecil…"     

"Diam, sekarang kita adalah musuh."     

Mata Zhuang Heng mengerjap, ia kemudian menggeleng, "Jangan khawatir Lada Kecil, aku adalah mata-matamu. Aku akan menyergap tim mereka."     

Ge Huacheng dan lainnya tidak dapat berkata-kata.     

'Kak Heng si*lan, bisakah kamu memiliki sedikit harga diri?'     

Setelah makan malam yang terburu-buru, Yan Jinyi duduk di atas batu dan memainkan ponselnya.     

Tim variety show masih berbaik hati, memberi mereka waktu setengah jam untuk bermain ponsel.     

Di puncak gunung terdapat sebuah kuil yang sudah tak terpakai. Ternyata ada sebuah menara sinyal yang dipasang di sini, namun sayang, sinyalnya tak terlalu bagus.     

Yan Jinyi menatap satu-satunya sinyal yang ada di layar ponselnya. Ia masih berpikir apakah ia akan menghubungi orang atau tidak, namun notifikasi WeChat-nya tiba-tiba berbunyi dan ada banyak pesan yang belum terbaca olehnya.     

Huh?     

Setelah mengklik dan melihat, ternyata ini adalah grup keluarga yang dibuat oleh Huo Qingyuan.     

[Huo Xiaomei: Semuanya muncullah! Ini adalah grup pertama yang kita punya tanpa para tetua. Ayo cepat muncul, dan saling sapa!]     

[Huo Sanshao: Huo Qingyuan, diamlah. Kamu berisik!]     

[Huo Xiaomei: Wlek~ wlek~wlek~]     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan membicarakan banyak hal.     

Yan Jinyi sudah mulai bosan saat akhirnya melihat Shen Yan muncul.     

[Nyonya Muda Pertama: Selamat malam Adik Ketiga, Qingyuan. Jinyi dimana?]     

[Huo Xiaomei: Selamat malam, Kakak Ipar Pertama. Kakak Ipar Kedua pergi keluar untuk syuting variety show. Dia tidak ada di rumah malam ini.]     

Baru saja Huo Qingyuan membalas, Yan Jinyi mengirim emotikon malu-malu.     

[Nyonya Muda Kedua: Terima kasih atas perhatian Kakak Ipar. Aku baik-baik saja. Kakak Ipar, kapan kamu kembali?]     

Huo Qingyuan segera duduk dengan tegak begitu melihat Yan Jinyi genit, "Kakak Ketiga, lihatlah. Kakak Ipar Kedua kelewatan. Saat kita mengobrol lama tadi, dia tidak membalas sama sekali. Tapi begitu Kakak Ipar Pertama muncul, Kakak Ipar Kedua langsung ikut muncul!"     

Huo Zixing menatapnya layaknya seorang idiot, "Bukankah ini normal?"     

Dia selalu merasa jika Yan Jinyi memiliki suatu perasaan terhadap Kakak Ipar Pertama!     

Saat ini, Yan Jinyi masih meminta kehangatan pada Shen Yan.     

[Nyonya Muda Pertama: Jinyi, kudengar kamu tinggal di pegunungan malam ini. Seperti apa suasananya?]     

Yan Jinyi mengambil gambar dan menyimpannya, sebelum kemudian mengirimkannya.     

Setelah berpikir-pikir, dia memutuskan untuk mengirim pesan suara.     

Saat ibu jarinya sudah menekan tombol suara, dan hendak membuka mulut, tiba-tiba seikat bunga muncul di depannya. Yan Jinyi yang terkejut pun sontak mendongakkan kepala, dan ternyata itu adalah Zhuang Heng.     

"Lada Kecil, apa kamu mau menjadi wanita raja film ini?"     

Alisnya berkedut, tanpa sadar ia melepaskan ibu jarinya. Saat tiba-tiba teringat, dia langsung melihat ponselnya, dan baru sadar bahwa dia telah mengirim pesan suara.     

Oh sial!     

Dia dengan cepat menekan tombol keluar, Zhuang Heng tidak boleh melihat grup itu.      

"Lada Kecil?"     

"Aku suka wanita."     

Tutur Yan Jinyi seraya memandang Zhuang Heng jijik, "Atau apa kamu ingin operasi lebih dulu?"     

"Tidak bisa. Setelah operasi, bagaimana kita akan meneruskan garis keluarga kita nanti. Atau kamu mau memberiku bayi dulu?"     

"..."     

Ingin sekali rasanya mencekik Zhuang Heng.     

"Zhuang Heng." Yan Jinyi tiba-tiba tersenyum manis seraya mengaitkan jarinya ke Zhuang Heng.     

Melihat ini, mata Zhuang Heng berbinar seketika, ia menundukkan kepalanya.     

"Jika kamu tidak menggangguku, aku akan memberimu hadiah dobel saat kita kembali ke Shengjing nanti!"     

"Setuju! Lada Kecil, ingatlah, aku mencintaimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.