Bandit Cantik

Benar-benar Aktivitas Fisik



Benar-benar Aktivitas Fisik

1Huh?     

Yan Jinyi mengerutkan kening dan memeriksa lagi nomor teleponnya.     

'Apa Huo Eranjing sudah gila?'     

Dia melempar ponselnya ke samping, 'Dia pasti bercanda.'     

Dan mau membuatnya mengamuk lagi…     

Lalu mendorongnya lagi?     

***     

Menjelajahi alam liar sungguh merupakan aktivitas fisik. Baik mendaki gunung atau memanjat pohon memang sangat melelahkan.     

Sekelompok orang itu merasa kelelahan, tetapi Yan Jinyi berdiri di puncak bukit dengan teropong di tangannya. Penampilannya masih terlihat segar, "Bukit ini memiliki pemandangan yang bagus, tapi sayangnya tidak cocok untuk berkemah."     

'Kamu masih ingin berkemah di sini? Apa kamu benar-benar merasa dirimu adalah raja gunung?'     

Bagaimanapun juga, mereka adalah selebriti yang manja. Saat ini, semua orang sangat lelah dan kehabisan napas. Ini membuat mereka dengan mudah menyerah begitu saja dan memilih menunggu tenggat waktu.     

"Hanya tinggal selangkah lagi pasti kita bisa menang." Jerry diam-diam menggertakkan giginya seraya menatap Du Xian jengkel.     

Karena pemuda manis inilah mereka melewatkan bendera terakhir.     

"Lupakan saja. Ini hanya permainan. Jangan menganggapnya terlalu serius." Kak Zhang yang merupakan seorang aktor senior hanya mengibaskan tangannya dengan berbesar hati.     

Di lima menit terakhir yang tersisa, sutradara tiba-tiba berteriak dengan pengeras suara, "Di hitungan terakhir, kalian dapat mencoba yang terbaik untuk merebut bendera satu sama lain."     

Sesaat setelah suara itu terdengar, Jerry sudah tidak sabar untuk bergegas menyerang.     

Yan Jinyi berdiri diam memperhatikan, 'Orang yang disebut sebagai petualang profesional ini sangat buruk.'     

'Dia merasa benar sendiri dan terlalu kompetitif.'     

Entah orang buta mana yang mengundangnya.     

"Kak Jin, apa kamu tidak mau mengambil bendera bersama?" Du Xian mendekatinya, "Setiap anggota tim pemenang bisa mendapatkan liontin zodiak yang terbuat dari emas murni. Kamu…"     

Terbuat dari emas murni?     

Mata Yan Jinyi berbinar, 'Kenapa tidak mengatakannya dari awal?'     

"Adik, tidak baik seorang pria bersikap begitu lemah. Kamu harus berusaha keras."     

Yan Jinyi menepuk bahu Du Xian dan berjalan menuju kerumunan dengan anggun.     

Du Xian masih berdiri seraya menatap punggung Yan Jinyi. Ia mulai berpikir dalam.     

Dia hanya tidak mau bertengkar.     

Dia tampan, banyak nyonya kaya yang menyukai wajah ini. Sebenarnya, tujuannya memasuki dunia hiburan dan bergabung dalam grup idola pria adalah untuk mencari nyonya kaya yang bersedia merawatnya.     

Tidak juga, kalangan bos besar pun bisa membuatnya mabuk kepayang hingga terbang.     

Jerry sudah seperti macan gila. Dia melompat ketika melihat seseorang. Bahkan Qin Peipei yang cantik pun tidak akan dia lepaskan.     

Yan Jinyi melangkah maju dengan ekspresi datar, lalu mengambil kesempatan untuk menendangnya.     

Jerry berteriak kesakitan. Ia memegang pantatnya dan membalikkan badan, "Yan Jinyi, apa yang kamu lakukan?" Geramnya dengan tajam.     

Yan Jinyi mengedikkan bahunya polos, "Maaf, awalnya aku ingin menendang Zhuang Heng. Tetapi pantat Kapten Jerry terlalu besar, jadi aku salah menendang orang!"     

Pantat besar?     

Jerry tanpa sadar melirik kamera yang ada di sekelilingnya. Wajahnya memucat karena amarah.     

"Kamu…"     

"Tinggal 50 detik. Wajahmu itulah yang membuatku menunda mendapatkan liontin emas!" Baru saja Jerry buka mulut, Yan Jinyi tiba-tiba menyelanya sambil menahan senyum.     

Mata cantiknya begitu dingin, sangking dinginnya sampai Jerry pun ikut merasakannya.     

Saat ini, Qin Peipei yang tengah memegang bendera kebetulan terjatuh.     

Yan Jinyi seketika berteriak, "Lihat, ada wanita cantik!"     

Semua orang tanpa sadar mendongakkan kepala, sementara dia dengan cepat mengambil bendera dari Qin Peipei.     

Dan hitungan mundur pun berakhir sudah.     

Qin Peipei menatap kosong tangannya dan menatap Yan Jinyi yang masih tenang.     

"Kak Jin, kamu…"     

"Bodoh sekali."     

"..."     

'Kamu mencuri benderaku, dan masih bisa mengataiku bodoh?'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.