Bandit Cantik

Hanya Ada Aku di Hati Huo Zixing



Hanya Ada Aku di Hati Huo Zixing

2Setelah menyelamatkan Yan Jinyi, Liang Fanfan pun mati.      

Air mukanya langsung berubah keruh. Ia melemparkan ponselnya ke samping, "Ini tidak menyenangkan. Aku tidak mau main lagi. A Xing, kita bermain game yang lain saja, ya?"     

Yan Jinyi ikut-ikutan, "Aku suka. Kita lanjutkan saja."     

Huo Zixing juga sedang bersemangat sekarang. Ia melirik Liang Fanfan, "Fanfan, kamu mainlah yang lain dulu. Aku akan menemani Kakak I... Kak Jin bermain ini."     

Ekspresi Liang Fanfan tampak tidak percaya.     

Apa A Xing mengabaikannya hanya karena seorang wanita yang belum lama dikenalnya?     

Liang Fanfan dengan cepat berdiri, "Aku akan kembali ke Negara F bulan depan."     

"Oh, tidak apa-apa. Masih ada setengah bulan lagi untuk kita bermain bersama."     

'Bukankah seharusnya kamu meninggalkan wanita itu dan menemaniku saat ini?'     

Lian Fanfan melotot.     

Liang Fanfan ini…     

Fokus Yan Jinyi teralihkan dari game. Ia mengamati perilaku Liang Fanfan.     

Pria itu mengubah posisinya. Sekarang dia duduk di seberangnya, matanya yang sipit itu tengah menatapnya lekat-lekat.     

Bibirnya terus bergerak-gerak seolah tengah mengumpat.     

Tiba-tiba Yan Jinyi meletakkan ponselnya, "Aku ke kamar mandi dulu."     

Saat dia akan melangkah keluar, Liang Fanfan tiba-tiba mengikutinya dari belakang.     

Setelah mencuci tangannya dan bersiap kembali ke ruangan, Yan Jinyi melihat Liang Fanfan sedang menunggunya di koridor.     

Pria itu menatap marah padanya, sorot matanya penuh dengan penghinaan.     

"Yan Jinyi, ya? Bukankah kamu hanyalah seorang artis yang baru terkenal? Apa menurutmu kamu pantas bersanding dengan A Xing?"     

Bukannya memberi penjelasan, Yan Jinyi justru berniat untuk memperdalam kesalahpahaman ini.     

Dia menyandarkan tubuhnya di dinding dengan tangan bersedekap, "Bukan urusanmu. Apa kamu orang tua Huo Zixing? Kenapa begitu ikut campur. Apa kamu Polisi Pasifik?"     

Liang Fanfan menahan napas. Wajahnya sudah memerah, "Aku, aku adalah teman kecil A Xing. Kami sudah saling kenal sejak TK. Seluruh keluarganya mengenalku. Bagaimana denganmu?"     

Liang Fanfan merasa bangga saat mengatakan hal ini, "Kamu khawatir kalau A Xing tidak berniat mengenalkanmu pada keluarganya sama sekali? Tenang saja, kamu hanyalah seorang artis kecil."     

'Tampaknya Liang Fanfan ini adalah orang yang menderita cacat mental, dan ditakdirkan menjadi seorang kasim.'     

Identifikasi selesai.     

"Walaupun teman dari kecil, bagaimana kalau ternyata di mata dan hati Huo Zixing hanya ada aku seorang sekarang? Bagaimana kamu bisa menjatuhkanku? Jika aku memintanya ke timur, maka dia pasti tidak akan berani ke barat. Jika aku menyuruhnya memutuskan kontak denganmu, maka dia pasti mau tanpa protes apapun!"     

"Omong kosong!"     

"Kamu panik?" Yan Jinyi tersenyum bangga, "Kamu marah dan ingin meminta Huo Zixing meninggalkanku?!"     

Liang Fanfan mengepalkan tangannya, "Jangan merasa puas. Bukankah kamu hanya ingin uang A Xing? Tunggu saja, cepat atau lambat aku akan membuat A Xing tahu wajah aslimu. Dasar wanita jahat yang serakah dan licik!"     

Mungkin IQ Liang Fanfan ini rendah.     

Ucapannya mirip sekali dengan kata-kata anak TK.     

Ketika kembali, Liang Fanfan tanpa ragu meminta Huo Zixing mengantarnya.     

"A Xing, ini sudah malam sekali. Tidak aman jika aku pulang sendiri, antar aku, ya! Sepertinya Kak Jin sangat aman, dia bisa naik taksi sendiri."     

Apa-apaan?     

Yan Jinyi mengorek telinganya. Dia sangat aman?     

Apakah itu berarti dia jelek sampai tidak ada yang menggodanya?     

Yan Jinyi langsung marah. Dia menyingsingkan lengan bajunya dan mengepalkan tangan. Huo Zixing buru-buru menghentikannya, "Fanfan, apa bahayanya? Kamu seorang pria dewasa. Malam ini Kak Jin punya janji dengan adikku. Aku searah dengannya."     

Liang Fanfan tidak setuju, "Siapa yang bilang seorang pria akan aman? Aku melihat berita pagi ini, ada seorang pria di negara Y yang dilecehkan beberapa pria lain saat dia ke toilet."     

Yan Jinyi tidak tahan untuk buka suara, "Jangan khawatir, kamu kan mirip dengan ikan lele, jadi sangat aman. Orang gila saja tidak mungkin mau melecehkanmu, apalagi pria normal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.