Bandit Cantik

Apa Dia Pikir Dirinya Pandai Berkelahi?



Apa Dia Pikir Dirinya Pandai Berkelahi?

1Hari ini Yan Jinyi lewat pintu belakang.     

Begitu tiba, dia sudah melihat sekelompok staf yang menganggur sedang mengobrol.     

Saat ini, mereka semua masih belum menyadari keberadaan Yan Jinyi.     

"Sejujurnya, aku sangat membenci Yan Jinyi. Apa dia pikir dirinya pandai berkelahi? Ini adalah masyarakat hukum, suatu saat nanti dia pasti tertangkap!"     

"Benar. Aku rasa citra itu diatur untuk menyesuaikan karakternya di 'Bandit Wanita' agar orang-orang tertarik. Bandit wanita sedang populer sekarang…"     

Semakin mereka bicara, semakin mereka terdengar kelewatan.     

Yan Jinyi mendongakkan kepala setelah menghabiskan teh susunya, dia mencengkram gelasnya dan melemparkannya, saat gelas itu akan mendarat di atas tanah, dia menendangnya lagi.     

Gelas itu pun melayang secara memutar ke arah sekelompok staf tersebut hingga mengenai punggung seorang aktris pendukung yang membelakanginya.     

Aktris itu sontak berbalik saat merasakan sakit di punggungnya. Baru akan membuka mulut, dia sudah melihat Yan Jinyi yang sedang berdiri tak jauh darinya.     

Yan Jinyi melipat tangannya di dada sambil mengapit sebuah sedotan di mulutnya.     

"Teruslah bicara. Jangan pedulikan aku."     

Melihat semua orang tengah menatapnya kikuk, Yan Jinyi memutuskan untuk mendekat dan berkata, "Biarkan aku mendengar apa yang kalian semua katakan tentangku."     

Di antara mereka ada seorang aktris wanita yang berperan sebagai pelayan dari Ratu Xue. Aktris tersebut akhirnya tidak bisa menahan diri untuk menunjuk Yan Jinyi dan berteriak, "Yan Jinyi, beraninya kamu melempari seseorang gelas. Apa kamu tidak tahu sopan santun? Penampilanmu juga seperti itu, apa yang perlu dibanggakan dari aktris pemeran pendukung? Rata-rata orang di sini sudah lebih senior dan berpengalaman daripada dirimu!"     

Yan Jinyi tidak memotongnya. Dia hanya berdiri dan mendengarkan.     

"Kamu beruntung bisa dekat dengan orang kaya. Sekarang kamu telah diboikot oleh Tuan Peng, dan dengan tidak tahu malunya kamu masih muncul di lokasi syuting. Yan Jinyi, bisakah kamu meninggalkan kru kami? Karena dirimu, kru terpaksa berhenti bekerja selama dua hari!"     

Aktris itu sangat emosional. Setelah bicara, dia juga tampak berlagak meneteskan air mata.     

Semua orang mulai ikut-ikutan.     

"Ya, kamu sudah diboikot. Dari mana kamu memiliki keberanian datang ke sini? Cepat pergi dari sini. Jangan membuat drama kami hancur!"     

"Benar, Yan Jinyi, cepat pergilah!"     

Liu Ran berada tak jauh di sana.     

Dia baru saja selesai merias wajahnya dan tidak sabar ingin keluar saat manajernya mengatakan bahwa Yan Jinyi tengah dikepung.     

"Kak Liu Ran, kamu keren. Karir bintang Yan Jinyi telah berakhir setelah diboikot oleh Peng Wusheng."     

Liu Ran mengangkat dagunya dan berkata dengan arogan, "Yah, memangnya dia pikir dia siapa? Apa Huo Sanshao dan Kak Heng masih akan menyukainya?"     

Dia tidak yakin Huo Sanshao akan repot-repot mengorbankan hubungannya dengan Peng Wusheng demi Yan Jinyi.     

'Mungkin dia masih sedikit peduli pada Yan Jinyi sekarang, tapi begitu Huo Sanshao sudah benar-benar bosan padanya, maka Yan Jinyi akan langsung menjadi tikus jalanan!'     

Liu Ran tidak sabar menanti hari itu tiba!     

Pada akhirnya, dia sendirilah yang berhasil mendepak Yan Jinyi dari industri hiburan.     

Chen Keyi belum datang, sehingga para staf bertekad memanfaatkan momen ini untuk menyerang Yan Jinyi.     

"Jinyi, tolong selamatkan dirimu sendiri. Ajukan permohonan pengunduran diri kepada Sutradara Chen. Drama ini adalah kerja keras Sutradara Chen. Apa kamu tega melihat semua ini menjadi sia-sia?"     

Wakil sutradara ikut bicara dengan nada yang terdengar getir.     

Yan Jinyi menjawab dengan tenang dan dingin, "Sudah?"     

Wakil sutradara pun mengangguk.     

"Apa hubungannya denganku? Siapa yang kamu suruh mengundurkan diri?"     

"Yan Jinyi, jangan kelewatan kamu. Apa kamu tidak tahu seberapa buruk reputasimu saat ini?"     

"Ya, apalagi kamu masih ingin mencelakai kru kami. Apa kamu tidak takut disambar petir?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.