Ingin Kukatakan Sesuatu

Melamar Chintia Yandra!



Melamar Chintia Yandra!

0Pria itu setidaknya tampak berusia empat lima puluh tahunan, memakai kacamata, dan berperawakan agak gemuk. Namanya Julius Kusumo. Dia adalah orang terkaya di Surabaya dan merupakan presiden direktur sebuah perusahaan yang beraset ratusan triliun.     

Chintia tidak tahu harus berbuat apa ketika melihat Julius. Dalam sekejap, ingatan tentang dirinya yang mengikuti Julius dan menjadi wanita simpanannya tujuh tahun lalu kembali bermunculan dalam benaknya.     

"Masuk ke mobil," Julius berkata dengan suara yang pelan dan lembut, tapi memiliki nada memerintah yang tidak dapat ditolak.     

Chintia tampak bertindak secara naluriah. Dia membuka pintu mobil dan masuk.     

Setelah Chintia masuk ke mobil, aroma harum wanita memenuhi mobil. Julius menutup jendela mobil lagi, sementara pengemudi yang tadi berdiri di luar mobil dan tidak masuk.     

Keduanya duduk di mobil yang terparkir di pinggir jalan yang tenang. Tidak ada orang yang bisa memperhatikan apa yang terjadi di kursi belakang karena dihalangi oleh kaca film mobil yang hitam pekat.     

Julius memandang Chintia. Pada saat ini, lelaki tua yang sudah terlihat tua dan memudar ini tiba-tiba kembali bersinar. Benar saja, selamanya wanita selalu bisa menggairahkan pria.     

"Kamu masih sangat cantik dan lebih feminin dari sebelumnya," puji Julius sambil memegang tangan putih mulus Chintia.     

Chintia berkata tanpa basa-basi, "Kamu"sudah tua."     

Chintia tampaknya tahu bagaimana caranya membuat Julius marah. Dia bahkan tidak perlu melepaskan tangan Julius. Hanya dengan satu kalimat, Julius sendiri melepaskan tangannya.     

Julius tersenyum pahit. "Benar. Dibandingkan dengan tujuh tahun yang lalu, aku memang jauh lebih tua, lebih banyak rambut putih, dan kondisi tubuhku semakin menurun dari tahun ke tahun."     

Chintia dan Julius sudah tidak bertemu selama tujuh tahun. Karena itu, ketika Chintia melihat mantannya lagi dengan banyak perubahan yang tiba-tiba, hati Chintia sangat rumit.     

"Semua orang akan menjadi tua," Chintia menghibur.     

Di masa lalu, pria ini mengajari Chintia banyak hal dan dia juga merupakan pria pertama yang membuat Chintia jatuh cinta.     

Tujuh tahun yang lalu, Julius masih sangat gagah sehingga saat itu Chintia agak menjadi penyuka pria tua. Jadi, tidak heran jika Chintia jatuh cinta padanya selama tiga tahun dipelihara olehnya.     

"Apa yang kamu lakukan di Banten? Apakah kamu sedang ada rapat?" tanya Chintia.     

Julius memandang Chintia dan menjawab, "Aku di sini untukmu."     

"Untukku?" Chintia sangat terkejut.     

Julius berkata, "Aku dengar setelah datang ke Banten, kamu mengalami banyak rintangan dari sekelilingmu dan setelah selama ini, belum ada satu perusahaan pun yang memutuskan untuk mempekerjakanmu. Kenapa kamu berselisih dan melawan keluarga Liono?"     

"Dulu bagaimana aku mengajarimu?" lanjut Julius, "Kamu seorang wanita, jadi kamu harus menggunakan kelebihan alamimu untuk membujuk setiap bos. Dalam tujuh tahun terakhir, kamu telah melakukannya dengan baik di Jakarta. Tapi, kenapa begitu tiba di Banten, kamu melupakan begitu saja semua yang aku ajarkan padamu?!"     

Suara Julius semakin keras, seperti seorang tetua yang mengajar seseorang yang lebih muda.     

Chintia dilatih oleh Julius, jadi tentu saja dia memiliki kualifikasi untuk mendidik Chintia.     

Chintia menoleh ke samping dan tampak keras kepala saat membalas, "Ini urusanku. Kamu tidak perlu memedulikannya."     

Julius mengulurkan tangannya ke belakang leher Chintia dan membalikkan kembali kepala Chintia ke arahnya, lalu berkata padanya, "Bagaimana aku bisa tidak memedulikanmu? Jika waktu itu aku tidak memedulikanmu dan membiarkanmu dikejar oleh para bajingan bodoh itu, serta membiarkan adikmu ditindas di sekolah, apa kamu akan sampai di sini hari ini?"     

Chintia menunduk dan meletakkan tangannya di roknya dengan patuh.     

"Aku sudah punya pacar," kata Chintia tiba-tiba.     

Julius melepaskan tangannya lagi dan mendengus dingin. "Aku tahu. Namanya Sean, kan? Sepertinya dia lebih muda darimu. Kamu menyinggung keluarga Liono karena dia, kan?"     

Chintia tahu bahwa dengan kekuasaan Julius, sama sekali bukan masalah baginya untuk menyelidiki Sean.     

"Ya. Aku sangat menyukainya. Masalahnya adalah masalahku juga," kata Chintia.     

Wajah Julius menjadi marah. Pria ini cemburu.     

"Putuskan dia! Dia tidak cocok untukmu!" perintah Julius.     

"Tidak!" Chintia segera menolak, "Kamu tidak berhak menyuruhku putus dengannya! Julius, kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Dengan siapa aku jatuh cinta dan pekerjaan apa yang aku lakukan adalah urusanku sendiri."     

Julius berkata dengan ekspresi tidak senang, "Urusanmu sendiri? Apa yang bisa kamu lakukan sendiri? Dalam tujuh tahun terakhir, jika bukan aku yang membantumu secara diam-diam, kamu pikir dirimu yang hanya memiliki wajah dan tubuh wanita, tapi tidak mau tidur dengan bos manapun, apa bisa dengan keadaan seperti itu mencapai posisi wapresdir Grup Citra Abadi?!"     

Chintia menggigit bibirnya dan terlihat sangat tidak terima. Sejak awal, dia sudah menduga bahwa Julius sudah membantunya secara diam-diam. Hanya saja, dia tidak mau mengakuinya dan tidak ingin menghubungi Julius lagi. Dia ingin melupakan masa lalu.     

"Julius, aku sudah bersamamu selama tiga tahun, menemanimu tidur, menemanimu bersenang-senang, menemanimu melakukan apapun! Bahkan jika pencapaianku saat ini adalah karena bantuanmu, aku pantas mendapatkannya!" kata Chintia, "Aku tidak bisa mengikutimu seumur hidupku! Aku juga ingin memiliki hubungan percintaan yang serius!"     

Melihat Chintia menjadi emosional, Julius teringat bahwa Chintia yang dulunya masih mahasiswi polos kini sudah berubah menjadi wanita yang menarik berkat Julius. Meskipun begitu, dia tetap berutang lebih banyak pada Chintia.     

Julius memegang tangan Chintia lagi dan menjelaskan, "Chintia, aku tahu bahwa aku selalu menjadikanmu wanita simpanan dan sudah membuatmu merasa diperlakukan dengan tidak adil. Tujuh tahun yang lalu, kamu memaksaku untuk menikahimu. Jika tidak, kamu akan meninggalkanku. Tapi, saat itu aku tidak bisa menceraikannya dan juga tidak bisa menikahimu."     

Julius melanjutkan, "Sekarang aku bisa memberitahumu bahwa aku bisa menikahimu. Chintia, aku bisa menjadikanmu istriku, Julius Kusumo."     

Julius adalah pria terkaya di Surabaya dengan aset lebih dari ratusan triliun. Bukankah pria seperti ini merupakan pria yang diinginkan oleh banyak wanita?     

Chintia sedikit terkejut. "Apa kamu tidak takut pada istrimu?"     

"Dia meninggal setahun yang lalu," jawab Julius.     

Chintia mendengus dingin. Tidak heran Julius berani menikahinya.     

Tujuh tahun yang lalu, Chintia memang meminta Julius untuk menikahinya. Dia membutuhkan status dan tidak ingin sembunyi-sembunyi menjadi wanita simpanan lagi. Tetapi, sekarang Chintia tidak lagi ingin menjadi istri Julius.     

Chintia langsung berkata, "Maaf, aku sudah memiliki laki-laki yang aku sukai dan tidak akan menikah denganmu."     

Julius tertawa, lalu mencibir, "Laki-laki yang menjadi suami parasit selama tiga tahun itu? Aku dengar kamu bahkan menghidupinya sekarang? Haha. Chintia, kamu sudah ikut denganku selama tiga tahun. Apa kamu pikir aku masih tidak tahu kamu wanita yang seperti apa?"     

"Sama sekali tidak mungkin bagimu untuk menyukai laki-laki yang tidak berguna seperti itu. Kamu menyukai laki-laki yang lebih hebat, lebih kuat, dan berkedudukan lebih tinggi darimu. Aku yakin 100% akan hal ini!" kata Julius dengan percaya diri.     

"Tapi, apa yang kamu katakan juga benar," lanjut Julius, "Kamu sudah bersamaku sejak berusia 20 tahun. Sejak saat itu, kamu belum pernah menjalin hubungan dengan teman sebayamu. Sean sangat muda dan dengar-dengar dia juga sangat tampan. Tidak peduli seberapa banyak uang yang kumiliki, aku tidak akan bisa menandinginya dalam hal-hal ini."     

"Begini saja. Aku akan memberimu waktu setengah tahun. Dalam setengah tahun ini, kamu bisa terus menjalin hubungan dengannya. Kamu juga bisa bepergian ke manapun dan menikmati seluruh tempat yang ada di dunia ini. Setelah setengah tahun, ketika kamu sudah lelah bermain, datanglah padaku ke Surabaya dan jadilah istri Julius Kusumo!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.