Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (6)



Buntut Kecil yang Bergoyang di Kegelapan (6)

2Binatang Roh Kelas Pelindung itu membuka rahangnya yang besar dan meneriakkan geraman menggelegar yang hampir membelah langit!     

"ROAARRR!"     

Mati kita!     

Kita benar-benar mati!     

Kita hancur!     

Pikiran semua orang tiba-tiba kacau balau. Tak ada di dunia ini yang akan membuat mereka berpikir bahwa domba kecil yang bersikeras mengikuti Jun Wu Xie akan berubah menjadi seekor Binatang Roh Kelas Pelindung! Dan itu adalah Binatang Roh yang sama yang mereka lawan sebelum ini.     

"Katakan padaku …. Ini tidak nyata …." Kaki Qiao Chu tiba-tiba terasa lemah dan ia berpegangan pada bahu Hua Yao untuk menopang tubuhnya tetap berdiri.     

'Domba dungu itu benar-benar Binatang Roh Kelas Pelindung yang sama!?'     

'Apakah langit sedang bercanda dengan mereka?'     

'Apakah ia benar-benar, beberapa saat yang lalu, mengusik seekor Binatang Roh!? Dan ia tetap utuh ….'     

'Itu benar-benar hebat …. masih hidup ….'     

Satu-satunya yang paling terkejut sebenarnya adalah Jun Wu Xie, namun, tidak terlalu tampak jelas di wajahnya. Ia hanya menatap tak berkata-kata Binatang Roh yang berukuran raksasa ini, dan tak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya.     

Yang paling kacau di antara mereka adalah monster hitam ….     

Karena ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menyingkirkan domba itu pergi, seluruh tubuhnya kini dipenuhi dengan ludah Binatang Roh kelas pelindung.     

Seraya ia menatap taring Binatang Roh itu yang terbuka, yang berukuran sebesar tubuhnya, memantulkan bayangannya di permukaannya yang putih dan licin, monster hitam hampir kehilangan kewarasannya. Monster itu berpikir nonanya benar-benar tamat kali ini!     

"Miauw!" Monster hitam memutar ekornya, dan dengan gesit melompat ke pundak Jun Wu Xie bersembunyi, langsung berubah ke wujud kucingnya bersamaan ketika ia berlari dan melompat!     

"Miauw …."     

[Aku hampir mati di sana!]     

" …. " Jun Wu Xie menepuk kepala Kucing hitam kecil untuk menenangkannya.     

Binatang Roh Kelas Pelindung itu menyeringai ketika melihat monster hitam kembali ke wujud kucing dan ia mengangkat kepalanya angkuh sambil mendengus kesal.     

Setelah itu, Binatang Roh itu membaringkan tubuhnya hingga rata dengan tanah dan menatap Jun Wu Xie dengan matanya yang besar. Sembilan ekor panjang berkibas gembira di belakangnya dan ekor itu perlahan terlipat kembali masuk ke dalam tubuhnya, meliuk dan berputar, dan tubuh Binatang Roh itu mulai menciut dan mengecil, hingga kembali ke bentuk domba kecil yang selama ini mengikuti mereka, dan perubahan itu pun berhenti.     

" …. " Mulut Qiao Chu berkedut parah.     

Mata Fei Yan bagaikan cawan lebar, seraya ia menelan ludah.     

Hua Yao dan Rong Ruo bertukar pandangan dan berusaha tersenyum getir satu sama lain.     

Fan Jin belum pulih dan terpaku seperti patung.     

Tap, tap, tap.     

Domba dungu yang sangat kuat berlari di atas kaki kecilnya untuk menghampiri dan berdiri di sebelah Jun Wu Xie, ekspresi bangga terlihat di wajahnya, seraya ia merentangkan kaki-kaki pendeknya hingga lurus, berusaha untuk berdiri setinggi mungkin.     

"Mengapa kau mengikutiku?" Jun Wu Xie akhirnya menyadari identitas asli domba dungu itu. Ia bukan Binatang Roh kelas rendah yang tidak memiliki akal. Itu sebenarnya adalah Binatang Roh Kelas Pelindung yang cerdas.     

Itu, akan mengerti apa yang ia katakan.     

Domba dungu itu berlari mendekat, dan berjalan satu putaran di sekitar kaki Jun Wu Xie. Domba itu menundukkan kepalanya dan mengunyah semulut penuh rumput hijau segar, dan mengangkat kepalanya, untuk membiarkan Jun Wu Xie melihatnya mengunyah dan akhirnya menelan rumput hijau di dalam mulutnya itu.     

"Mbeekkk~"     

[Rumput di sekitarmu, lezat]     

[Mbeekk aku menyukainya]     

Jun Wu Xie tidak mengerti "domba" dan untung saja, Kucing hitam kecil kelihatannya tahu apa yang dimaksud domba dungu itu, dan ia menerjemahkannya untuk Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie akhirnya mengerti mengapa seekor domba dungu mungil, yang sebenarnya adalah Binatang Roh kelas pelindung yang sangat kuat, terus mengikutinya.     

Karena roh cincinnya adalah roh tanaman, walaupun orang tak dapat merasakannya, semua tanaman di sekitarnya akan dapat merasakan saripati Teratai Kecil, dan dengan pengaruhnya, mengalami perubahan tak terlihat.     

Dan Binatang Roh kelas pelindung ini, telah bertarung melawan Jun Wu Xie, mendeteksi aroma dari tubuhnya, dan menjadi tertarik dengan aroma itu.     

Pikir saja, godaan macam apa yang diberikan rumput hijau yang lebih lezat dan nikmat bagi seekor domba dungu ….     

Pilihannya sangat jelas!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.