Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Berurutan - Bentuk Ketiga (7)



Tamparan Berurutan - Bentuk Ketiga (7)

3"Ning Xin, apa yang terjadi pada kalian?" Lu Wei Jie maju menghampiri mereka, wajahnya sangat khawatir, tetapi ia didorong oleh Ning Xin yang tidak sabar.     

"Aku mau pulang!" Ning Xin berseru tegas dan mengabaikan pertanyaan Lu Wei Jie yang penuh kecemasan, menyeret Yin Yan di belakangnya seraya ia berjalan menjauh.     

Lu Wei Jie dan murid lain semua bingung dan kacau, tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

Beberapa pemuda di antara mereka berkata, "Ada apa dengan Senior Ning? Perburuan Roh belum berakhir, mengapa ia tergesa-gesa pergi? Bukankah ia menyuruh kita menunggu di sini hingga para pria itu terbunuh dan kita akan menjarah dari mayat mereka?"     

Salah satu ujung mulut Lu Wei Jie berkedut. Ia merasa agak tersinggung ketika Ning Xin mendorongnya menjauh tanpa memperhatikan perasaannya.     

"Biarkan ia pergi jika ia mau. Kita akan tetap menunggu di sini." Lu Wei Jie bergumam pelan, sangat jelas dirinya tidak puas.     

Di balik pepohonan, Binatang Roh kelas pelindung diserang oleh Jun Wu Xie dan kelompoknya.     

Binatang buas itu memiliki kulit yang sangat tebal dan bulu yang lebat yang mampu menahan hampir semua serangan tetapi ia tak dapat menghindar dari serangan bertubi-tubi dari berbagai arah. Kemarahannya yang meledak perlahan digantikan dengan keletihan yang disebabkan oleh rasa sakit yang dideritanya. Ketika binatang itu akhirnya memutuskan bahwa mangsa ini terlalu merepotkan, Binatang Roh Kelas pelindung itu tiba-tiba berbalik dan lari pergi menjauhi tempat Long Qi dan pasukannya berdiri ….     

Binatang Roh Kelas pelindung yang tiba-tiba "kabur" mengejutkan Qiao Chu dan yang lain yang telah bersiap-siap untuk berjuang sepenuh tenaga dalam pertempuran ini. Mereka menatap dengan mata membelalak terkejut karena binatang buas itu mendadak berbalik dan melesat ke arah pepohonan, sinar ungu dari kekuatan spiritual mereka masih berkilau terang di telapak tangan mereka.     

"Mengapa ia tiba-tiba lari …." Qiao Chu menggaruk kepalanya, tak dapat memahami pemikiran Binatang Roh Kelas pelindung.     

"Binatang Roh Kelas pelindung memiliki tingkat kecerdasan tertentu dan mereka tak akan bertarung hingga mati melawan musuhnya. Kecuali tidak ada jalan keluar lain, Binatang Roh kelas itu akan menimbang situasinya dan mengambil jalan alternatif." Orang terakhir yang bergabung dalam pertempuran, Fan Jin menjelaskan seraya dirinya masih terengah-engah. Namun, matanya masih menatap tak percaya pada Qiao Chu dan yang lain ketika sinar ungu dari kekuatan spiritual mereka terus berpendar, benaknya masih tidak dapat menerima apa yang dilihatnya.     

Bagaimana ia dapat menerima fakta bahwa ia telah menjalani hidup selama beberapa hari terakhir ini dengan empat pemuda ahli yang memiliki roh ungu berdiri tepat di sebelahnya!?     

Mereka adalah ahli roh ungu yang legendaris, puncak dari seluruh kekuatan!     

Binatang Roh Kelas pelindung yang mendadak menyerah mundur membuat Jun Wu Xie berwaspada dan intuisinya masih tajam seraya mengingatkan, "Waspada."     

Ye Sha berkilauan dan menghilang tepat di depan mata mereka.     

Jun Wu Xie menunggang di atas punggung monster hitam dan datang ke tempat di mana Long Qi dan orang-orangnya berkumpul.     

Long Qi dan para prajurit itu melihat Jun Wu Xie mendekat dan mereka langsung berlutut dengan satu kaki. Luka mereka kebanyakan sudah dirawat. Mereka hampir bergabung kembali dalam pertarungan ketika tiba-tiba pertarungan itu selesai.     

Rong Heng dan dua temannya berdiri penuh hormat di satu sisi. Lagipula, mereka tahu betul identitas pemuda yang berada di hadapan mereka.     

Jun Wu Xie mengabaikan prajurit yang berlutut dan berjalan melewati mereka untuk berdiri di samping prajurit yang tangannya hampir terbelah menjadi dua. Ia melompat ke punggung monster hitam dan berjongkok di samping pria itu untuk memeriksa lukanya.     

Prajurit itu tiba-tiba berusaha menegakkan tubuhnya yang lemah dan letih ketika ia melihat Jun Wu Xie mendekat dan ia berjuang untuk berdiri.     

"Hamba memberi salam pada Nona Muda. Saya mohon maaf karena memberi hormat dengan tidak sempurna!"     

'Klang!' Sebuah suara dentuman terdengar.     

Pedang di tangan Fan Jin jatuh ke tanah di sampingnya.     

Qiao Chu dan Fei Yan berdiri terpaku. Mulut mereka menganga lebar. Mata mereka tidak berkedip. Mereka berdiri diam bagaikan patung di tempat mereka. Pikiran mereka mendadak kosong seraya menatap Jun Xie yang tenang dan penuh wibawa.     

"N …. Nona …. Nona Muda …. Da … dari Prajurit Rui Lin …. Nona Muda …." Pikiran Fan Jin dipenuhi kata-kata itu yang berulang kali terngiang tak berhenti. Otaknya saat itu tak dapat berpikir jernih.     

'Jun Xie adalah seorang gadis!?'     

'Jun Xie adalah seorang GADIS!'     

'Ia adalah Nona Muda Prajurit Rui Lin!!?'     

"Istana Lin …. Keluarga Jun …. Jun Xie ….'     

Tubuh Fan Jin gemetar tak dapat diatur ketika menyadari FAKTA yang baru saja meledak di dalam benaknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.