Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pasukan Penyerang Paling Dahsyat (5)



Pasukan Penyerang Paling Dahsyat (5)

3Wajah Ning Xin kemudian berubah. Senyum cantiknya terlihat sedikit dipaksakan seraya dirinya menahan kemarahan yang membuncah di dadanya. Senyumnya yang dipaksakan masih membeku di wajahnya ketika ia berbalik dan pergi.     

Baru setelah Ning Xin meninggalkan mereka, beberapa Prajurit Rui Lin mengembuskan napas lega.     

"Bau apa yang ada di gadis itu? Bau yang kuat itu selalu mencekikku." Salah satu penjaga menggosok hidungnya keras-keras dan satu-satunya hal yang ia ingat tentang gadis itu adalah aroma kuat yang mengganggu penciumannya, hampir membuat matanya mengeluarkan air mata ketika gadis itu bersamanya.     

"Bos, apakah menurutmu gadis itu jatuh cinta padamu? Ia memberikan "pandangan" itu padamu beberapa kali dan ia bahkan merona merah!" Tentara lain "memperhatikan" Long Qi sambil tersenyum, meledek jenderal mereka.     

"Apakah ia benar-benar memerah? Dan bukan pucat pasi? Ketika aku melihatnya sebelum ia pergi, bibirnya bahkan tak berwarna!"     

"Kalian semua berhenti meracau." Long Qi "menatap" prajuritnya sendiri. "Ketika kita tiba di Danau Bulan Roh, langsung pergi cari Binatang Roh itu dan bayar mereka supaya mereka bisa pergi."     

Walaupun Long Qi yang ditempa kerasnya pertempuran tidak banyak tahu mengenai hubungan rumit antara pria dan wanita, tetapi ia cukup pintar. Ia dapat melihat bahwa walaupun Ning Xin hanya seorang nona muda yang ceria, niatnya yang tersembunyi tidak sederhana. Caranya yang setiap kali mencoba untuk menjajaki hubungan mereka, jelas sangat tabu bagi seorang prajurit yang sedang berada dalam sebuah misi.     

"Ya Komandan!"     

….     

"Senior Ning, ada apa?" Yin Yan bergegas menghampiri untuk bertanya seraya ia menatap Ning Xin yang berwajah pucat, ketika ia kembali bergabung dengan kelompoknya dengan mulut mengatup penuh kemarahan. Bahkan Lu Wei Jie memperhatikan ada yang salah dengan Ning Xin dan memalingkan kepalanya untuk melihat gadis itu.     

Ning Xin menarik napas panjang dan menahan kemarahan di dalam dirinya.     

[Siapa begundal itu pikir diri mereka? Ia bersikap sopan pada mereka dan mereka pikir mereka begitu hebat? Berani benar mereka menghina dirinya seperti itu!?]     

Ning Xin, yang selalu dipuja di seluruh bumi dan dikagumi benar-benar dibuat marah oleh perlakuan Long Qi yang dingin dan acuh tak acuh.     

Ia tak pernah ditampar dengan keangkuhan seperti ini dan tidak dihormati oleh orang di hadapannya!     

"Ada perubahan rencana. Orang-orang ini sangat keras kepala dan sekumpulan pria-pria kasar dan tidak tahu adat yang tak tahu apa yang baik bagi mereka!" Ning Xin berkata marah sambil mengibaskan tangannya, senyumnya yang biasa menghilang, tanpa jejak.     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang membuatmu marah begitu besar?" Lu Wei Jie cepat-cepat menenangkan si cantik ini. "Aku lihat para pria itu hanya orang-orang tidak tahu adat yang memiliki kekuatan hebat dan aku tidak terlalu setuju kau pergi dengan orang barbar tadi. Jika mereka tidak menerima niat baik kita, tinggalkan saja mereka. Kita, adalah murid terhormat di Akademi Angin Semilir, tidak butuh dengan apa yang mereka miliki."     

Lu Wei Jie awalnya setuju dengan rencana Ning Xin, tetapi berhadapan dengan penolakan kasar yang dilakukan Long Qi serta sifatnya yang dingin dan menjaga jarak sepanjang perjalanan, kepribadiannya yang angkuh dan egois tak dapat menerima penolakan dengan baik. Dan sekarang bahkan Ning Xin-nya yang cantik bahkan juga dicaci-maki dan ditolak, perasaan tidak senang bertambah kuat.     

"Huh! Mereka memilih untuk menolak anggur yang kita tawarkan jadi kita tawarkan saja racun! Mereka yang minta! Mereka ingin aku menunjukkan jalan dan mereka pikir mereka dapat menyingkirkanku hanya dengan membayar beberapa Binatang Roh kelas atas? Aku, Ning Xin jauh lebih mahal daripada itu!" Mata Ning Xin memicing dan kelembutan di matanya sirna sepenuhnya, tiba-tiba tergantikan dengan kekejian dan kebiadaban.     

Yin Yan yang berdiri di pinggir membeku dan tak berani menjawab apa pun. Malah Lu Wei Jie yang tiba-tiba berbicara, "Apa yang ingin kau lakukan? Jika kita harus berkelahi dengan mereka, kurasa kita bukan tandingan mereka."     

Jika para pria itu tidak begitu hebat, Lu Wei Jie sudah menghajar mereka hingga mereka harus memungut gigi mereka di tanah. Tetapi berhadapan dengan Long Qi, ia hanya dapat menelan kemarahannya dan menahannya di dalam tubuhnya.     

Ning Xin tertawa dingin dan berkata, "Mengapa kita perlu mengotori tangan kita? Lagipula Hutan Pertempuran Roh dipenuhi dengan Binatang Roh."     

"Tetapi mereka bahkan dapat mengalahkan Binatang Roh …."     

"Bagaimana dengan Binatang Roh di atas itu?" Sudut mulut Ning Xin sedikit melengkung, seraya ia memunggungi sekelompok pria yang membuntuti kelompok itu, dan matanya hampir meneteskan racun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.