Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pasukan Penyerang Paling Dahsyat (4)



Pasukan Penyerang Paling Dahsyat (4)

1Lirikan yang sesekali dilemparkan padanya meskipun begitu, tak membuat Ning Xin bahkan berpikir untuk mundur tetapi terus menyemangatinya karena ia diam-diam merasa bangga dengan dirinya sendiri.     

Ning Xin selalu sangat percaya diri dengan penampilannya dan ketika ia melengkapi penampilannya yang cantik dengan pencitraan yang dibuatnya, ia selalu mendapatkan keuntungan dari usahanya. Maka, ia tak akan pernah dalam mimpi terliarnya membayangkan bahwa para tentara yang kekar dan kasar akan mengabaikan kecantikannya begitu saja.     

Ia berpikir bahwa para prajurit ini hanya seperti pria pada umumnya yang ditemuinya selama ini, diam-diam terpikat dengannya.     

"Tidak perlu." Long Qi bahkan tidak memalingkan kepalanya untuk melihatnya dan menolaknya dengan datar.     

Senyum manis di wajah Ning Xin membeku sesaat tetapi ia segera kembali tersenyum.     

"Kau tidak perlu menjaga jarak seperti itu, karena nasib mempertemukan kita di sini, ini semua mungkin sudah takdir. Kita masih harus berjalan cukup jauh sebelum tiba di Danau Bulan Roh, apakah aku perlu memberitahumu sedikit seperti apa situasi di Danau Bulan Roh?" Ning Xin bertanya, masih tersenyum, tak menunjukkan sedikit pun tanda menyerah bahkan dengan penolakan terang-terangan Long Qi.     

Kening Long Qi bertambah kusut. Ia ingin menolak sekali lagi. Tetapi ketika ia memikirkannya lagi, mereka memang belum pernah pergi ke Danau Bulan Roh dan satu-satunya hal yang mereka tahu hanya ketika Mu Chen mengatakan pada mereka bahwa mereka dapat mengumpulkan tumbuhan herba di sekitar Danau Bulan Roh dan tak akan rugi jika mereka mendapatkan sedikit informasi mengenai tempat itu yang mungkin akan membantu mereka lebih mudah mencari dan menemukan tumbuhan tersebut.     

"Aku harus merepotkanmu kalau begitu." Long Qi menjawab, setelah menilai situasinya dan ia menahan ketidaksabaran yang menggerogoti hatinya.     

Senyuman terlihat di mata Ning Xin dan walaupun ia melihat orang ini kelihatannya tidak senang bercakap-cakap dengan orang lain, ia percaya diri ia tahu persis bagaimana mengatasi pria seperti ini.     

"Danau Bulan Roh sangat luas, dan dianggap sebagai sumber air utama di dalam Hutan Pertempuran Roh. Dikatakan bahwa air Danau Bulan Roh dapat menutrisi roh dan itu akan menarik banyak Binatang Roh. Banyak Binatang Roh biasanya terlihat di sekitar Danau Bulan Roh, mereka datang untuk minum air danau itu. Jika mereka merasakan ada keanehan atau kehadiran yang tidak dikenal, kemungkinan besar mereka akan menyerang. Jadi, aku sarankan ketika kita sampai ke tempat itu, kau dan orang-orangmu tidak langsung pergi ke Danau Bulan Roh, tetapi mengamati suasananya terlebih dahulu, untuk melihat apakah ada Binatang Roh di sekitar situ, untuk menghindari terjadinya hal yang tak diinginkan." Ning Xin berharap dapat menjaga relasi dengan Long Qi dan ia memutuskan bahwa perkataannya harus mengandung elemen kebenaran.     

Long Qi malah menjawab, "Tidak perlu repot seperti itu, jika ada Binatang Roh di sekitar situ, kami akan langsung membunuhnya."     

Ning Xin terkejut dengan kata-kata tegas Long Qi. Ia pasti memiliki kepercayaan diri yang besar sehingga dapat mengucapkan perkataan seperti itu. Dari awal, ketika para pemuda itu membawa berita ia menyaksikan sekelompok pria membunuh Binatang Roh kelas atas, ia awalnya ragu. Tetapi setelah melihat rasa percaya diri Long Qi dan merasakan aura berat yang dikeluarkannya, ia mulai percaya bahwa kata-kata pemuda itu benar.     

"Haha, kata-kata dari seorang yang hebat memang berbeda. Keahlian Kakak Long pasti sangat mengesankan dan Xin Kecil sangat malu." Ning Xin tersenyum lembut, bulu matanya bergerak seraya ia mencuri pandang ke arah wajah Long Qi malu-malu.     

Namun, Long Qi tidak bereaksi sedikit pun, wajahnya tetap dingin dan acuh tak acuh.     

"Kakak Long pasti sudah melalui banyak rintangan dan kesulitan. Perjalanan ke depan masih lama dan membosankan, apakah Kakak Long mau menceritakan kejayaan masa lalumu dan berbagi dengan Xin Kecil?" Ning Xin tersenyum sangat manis, terlihat persis seperti nona muda yang malu-malu.     

Jika itu orang lain, dihadapkan pada kekaguman dari seorang nona muda yang begitu cantik dan malu-malu, pria itu mungkin telah tersihir dan terpesona sepenuhnya. Tetapi wajah Long Qi tidak berubah sedikit pun, sama sekali tidak tergerak.     

"Nona Ning." Long Qi tiba-tiba berhenti berjalan.     

"Kakak Long, kau tak perlu begitu segan. Panggil saja aku Xin Kecil." Ning Xin tersipu dan menundukkan kepalanya, untuk menyembunyikan senyuman berkilau di matanya saat itu.     

"Jika kau tak memiliki informasi lain mengenai Danau Bulan Roh untuk diceritakan pada kami, maka kau tak perlu mengatakan apa-apa lagi. Aku memiliki hal lain yang perlu kubicarakan dengan orang-orangku dan aku mohon Nona Ning mengizinkan kami." Long Qi menatap Ning Xin dingin, tak peduli untuk bersikap sopan, mengusirnya tanpa ragu sedikit pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.