Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Si Bodoh yang Keras Kepala (6)



Si Bodoh yang Keras Kepala (6)

3Ketika Fan Jin kembali ke hutan bambu, Fan Zhuo masih tertidur pulas. Ia duduk hingga tertidur beberapa saat di depan pondok di kebun sampai Jun Xie keluar dari kamarnya. Ia bergegas menghampiri Jun Xie dan mengatakan padanya bahwa Fan Qi telah setuju supaya ia merawat Fan Zhuo. Kata-kata itu, tak sengaja terdengar oleh Ah Jing yang baru saja kembali dari akademi. Saat itu, Ah Jing langsung kecewa berat.     

Setelah mengambil alih perawatan Fan Zhuo, Jun Wu Xie tidak lagi bungkam dengan keseharian Fan Zhuo. Hal pertama yang ia ubah adalah makanan harian Fan Zhuo. Ia mengubah santapannya dari makanan normal ke makanan yang sehat yang mengandung obat-obatan. Kemudian, ia pergi ke kamar Fan Zhuo, dan dalam satu langkah, ia mengumpulkan semua obat-obatan dan ramuan di dalam sana dan membuangnya.     

Tindakannya yang terlalu berani membuat mata Fan Jin berkedut dan ia diam-diam mengambil semua obat-obatan yang dibuang, yang mana, semuanya begitu mahal dan langka, sebagai tindakan persiapan menghadapi situasi yang tak diduga.     

Tubuh Fan Zhuo tak dapat menahan stimulasi traumatis, di kedua metode penyembuhan penyakitnya, dan obat-obatan penguat stamina yang diminumnya. Terlebih lagi, dengan kondisi tubuhnya yang sangat lemah saat ini, tonik apa pun di dalam tubuhnya mungkin malah akan menjadi beban bagi tubuh Fan Zhuo.     

Satu hal lain yang mengganggu Jun Wu Xie mengenai keadaan Fan Zhuo, dan itu adalah mengenai kambuhnya penyakit Fan Zhuo kali ini.     

Berdasarkan pengalaman di masa lampau, ia merasa bahwa kali ini bukan hanya sekedar kambuh. Dari hasil pengamatannya atas kondisi tubuh Fan Zhuo dan metode perawatan yang dijalaninya sebelum ini, yang tak akan menyembuhkannya, meskipun demikian ia yakin bahwa itu cukup untuk menjaga kondisi kesehatannya tanpa ada kejutan lain di masa depan. Namun penyakit Fan Zhuo yang mendadak kambuh parah membuatnya merasa ada sesuatu yang lain.     

Jun Wu Xie telah memeriksa menu harian Fan Zhuo dan meneliti obat-obatan, ramuan, dan tonik yang diminum Fan Zhuo setiap hari, tetapi tidak menemukan sesuatu yang akan menimbulkan permasalahan.     

Untuk melihat lebih dalam, Jun Wu Xie memanggil Ah Jing. Fan Jin mengikuti di belakangnya, dan memperingatkan Ah Jing dengan tatapan garang, supaya dirinya bekerja sama dengan baik.     

Ah Jing tak memiliki pilihan selain memberitahu dengan rinci semua yang dimakan Fan Zhuo dan dikonsumsi olehnya belakangan ini dan bahkan membawa Jun Wu Xie dan Fan Jin ke dapur untuk memeriksa makanan yang disimpan di sana. Apa yang dihidangkan pada Fan Zhuo dua hari terakhir semua normal. Jun Wu Xie bertanya seberapa sering Fan Zhuo kambuh dan tidak ada yang luar biasa dengan jawabannya.     

Tidak ada pola khusus kapan Fan Zhuo kambuh. Kadang itu terjadi sekali dalam sebulan, kadang itu terjadi sekali seminggu, tak ada waktu yang jelas. Melihat semua petunjuk sudah diberikan, Jun Wu Xie tidak bertanya-tanya lebih lanjut, dan mulai mempersiapkan hal yang diperlukan untuk memulihkan kesehatan Fan Zhuo.     

Dengan target memperbaiki kondisi Fan Zhuo, Jun Wu Xie berniat menggunakan pendekatan bercabang dua. Menu medis untuk menutrisi tubuhnya dari dalam, dan dari luar, berendam dengan ramuan obat-obatan akan digunakan untuk mengiringi efek akupuntur yang akan akan dilakukan setiap hari pada Fan Zhuo.     

Fan Zhuo awalnya sedikit bingung dengan pengaturan Fan Jin dan sedikit ragu untuk membiarkan Jun Xie merawat penyakitnya. Tetapi setelah mendengarkan penjelasan Fan Jin, Fan Zhuo mengerti alasan di balik tindakan Fan Jin, membuatnya berterima kasih pada Jun Xie karena menyelamatkan nyawanya, dan sangat terbuka dengan pengaturan yang telah dibuat Jun Xie untuknya.     

Waktu berlalu dan lima hari berjalan dengan cepat. Lima hari ini bagi Fan Zhuo, adalah saat paling nyaman yang pernah ia rasakan sejak lama. Rasa sakit yang selalu dialaminya perlahan memudar dan wajahnya kembali berwarna. Wajahnya mungkin tidak berwarna merah muda seperti pemuda pada umumnya, tetapi Fan Zhuo terlihat lebih energetik dibandingkan sebelumnya.     

Ah Jing sering memperingatkan Fan Zhuo untuk berhati-hati dengan kondisi ini dan berkali-kali memperingatkannya, tetapi Fan Zhuo mengabaikan peringatan Ah Jing sepenuhnya.     

Ketika ia melihat Fan Zhuo dan Jun Xie semakin hari kian dekat, tangan Ah Jing tiba-tiba mengepal erat, seraya memanggil roh cincinnya, untuk membawa sebuah pesan kecil.     

Di ujung lain di Akademi, Yin Yan berdiri di dekat jendela kamarnya di asrama, membaca sebuah pesan kecil yang baru saja diterimanya. Sudut mulutnya melengkung membentuk sebuah senyuman yang dingin dan ia mengambil langkah cepat seraya berjalan keluar dari gedung asrama. Ia diam-diam mengumpulkan murid Akademi Angin Semilir di sebuah sudut yang gelap, dan berbisik merencanakan sesuatu yang licik pada mereka semua.     

Badai sedang terbentuk di Akademi Angin Semilir dan hutan bambu kecil yang damai dan tenang, akan segera diporak-porandakan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.