Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Penyakit atau Racun (4)



Penyakit atau Racun (4)

2Yang satu pingsan dan yang lain tiba-tiba muncul. Tiba-tiba pembuluh darah yang berwarna kehijauan menonjol dan terlihat dengan jelas di tangan putih Jun Wu Xie yang masih memegang nadi Fan Zhuo.     

"Jika kau tak ingin dia meninggal, lakukan sesuai perkataanku." Jun Wu Xie tak dapat membuang-buang waktu untuk menjelaskan semuanya pada Fan Jin. Ia memutuskan untuk bertaruh, apakah Fan Jin mempercayai dirinya.     

"Kau …." Fan Zhuo menatap Ah Jing yang tak sadarkan diri dan memutar matanya melihat Fan Zhuo yang tubuhnya masih mengejang dan matanya menunjukkan dirinya menahan siksaan berat.     

Semua di depan matanya memberikan sinyal bahaya di benaknya karena bagaimana pun seseorang melihat pemandangan di hadapannya, mereka akan berpikir bahwa Jun Xie sedang mencelakai Fan Zhuo.     

Tetapi ….     

"Katakan padaku dan aku akan melakukannya." Suara di hati kecil Fan Jin mengatakan padanya bahwa ia tak akan salah jika mendengarkan Jun Xie.     

"Air panas, anggur hangat." Jun Wu Xie tak dapat membelah dirinya dan ia tak dapat menjauh satu langkah pun dari Fan Zhuo saat itu.     

Fan Jin tidak ragu-ragu dan langsung pergi untuk melaksanakan tugas itu.     

Kucing hitam kecil duduk diam di sisinya seraya mengamati aksi cepat Fan Jin, dan ia mengibaskan ekornya pelan.     

[Setidaknya ia lebih peka, tidak sia-sia nonaku mencurahkan segala upayanya untuk menyelamatkan adikmu.]     

Setelah beberapa saat, Fan Zhuo mendapatkan apa yang diminta Jun Wu Xie dan membawanya ke dalam kamar. Jun Wu Xie mengabaikan kehadirannya sepenuhnya, mengarahkan energinya untuk menyembuhkan Fan Zhuo.     

Fan Zhuo meletakkan barang-barang yang telah disiapkannya di satu sisi dan ia merasa kamar itu sangat hening hingga ia dapat mendengar suara detak jantungnya sendiri. Ia membungkuk untuk memeriksa luka Ah Jing dan menemukan bahwa Ah Jing hanya terluka dari goresan di lehernya sebelum jatuh pingsan. Ia melihat bahwa nyawa Ah Jing tidak berada dalam bahaya dan ia menggendong Ah Jing dan meletakkannya di kamar lain. Fan Jin kembali setelah itu dan hanya berdiri diam di sudut ranjang, mengamati Jun Xie yang sedang merawat Fan Zhuo.     

Seraya ia mengamati lebih jauh, Fan Jin sangat terkejut. Ia benar-benar tak terpikir apa yang hendak dilakukan Jun Xie, tetapi ketika ia melihat Jun Xie berulang kali menyuapkan ramuan pada Fan Zhuo dan tanpa henti mengoleskan krim obat pada titik akupresur Fan Zhuo, ekspresinya sedikit terkejut.     

"Xie Kecil … kau sedang merawat Fan Zhuo?" Fan Jin bertanya penasaran.     

"Diam." Jun Wu Xie memberikan tatapan dingin dan Fan Jin langsung diam seribu bahasa.     

Beberapa tahun kemudian, setiap Fan Jin mengingat adegan ini setiap hari, ia akan selalu merasakan dilema antara ingin menangis dan tertawa. Ia benar-benar menyerahkan nasib adiknya yang sakit di tangan seorang pemuda berusia empat belas tahun. Ia masih tidak percaya akan keputusannya yang sangat tidak rasional di hari nahas itu.     

Kejang yang menyiksa tubuh Fan Zhuo berhenti setelah beberapa waktu. Matanya tertutup rapat dan wajahnya yang pucat terlihat kesakitan. Jun Wu Xie menggunakan air panas yang dibawa Fan Jin untuk membersihkan darah dari tubuh Fan Zhuo, dan ia menuangkan anggur hangat ke tenggorokan Fan Zhuo.     

Beberapa saat kemudian, kejang mulai menyerang tubuh Fan Zhuo lagi!     

"Pegangi dia." Jun Wu Xie melangkah mundur dan berkata pada Fan Jin.     

Fan Zhuo segera mendekat ke sisi ranjang dan matanya begitu sedih seraya melihat adiknya. Ia mengulurkan tangannya untuk memegang pundak Fan Zhuo dan mencegahnya meronta terlalu keras.     

"Pfffft!"     

Cairan hitam pekat tiba-tiba termuntahkan dari mulut Fan Zhuo dan itu disemburkan ke seluruh tubuh Fan Jin.     

Cairan hitam pekat berbau busuk dan Fan Jin hampir pingsan karena bau yang sangat tajam itu menyerang hidungnya tiba-tiba. Meskipun demikian, Fan Jin memegang adiknya kuat-kuat sambil menatap dengan cemas Fan Zhuo yang terus-terusan memuntahkan cairan hitam itu.     

"Miringkan tubuhnya." Jun Wu Xie berkata.     

Fan Jin mengerti dan langsung membalikkan tubuh Fan Zhuo supaya berbaring miring di tepi ranjang.     

Fan Zhuo terus muntah tetapi kejang di tubuhnya perlahan hilang dan jumlah kotoran yang keluar dari mulutnya juga berkurang. Ketika Fan Zhuo tidak memiliki apa-apa lagi untuk dimuntahkan, Jun Wu Xie memberikan isyarat dan berkata, "Baringkan dia kembali."     

Fan Zhuo langsung menurut dan ia melihat wajah Fan Zhuo terlihat lebih baik daripada barusan. Warna hijau keunguan di wajahnya sudah hilang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.