Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Fitnah (4)



Fitnah (4)

2"Tuan Gu menendang Jun Xie keluar dari Fakultas Penyembuh Roh pagi ini dan mengatakan bahwa Jun Xie tidak sesuai sama sekali di Fakultas Penyembuh Roh. Murid yang sebenarnya dipilih Tuan Gu adalah Zi Mu. Kau bisa lihat Senior Fan, Zi Mu mengenakan lencana lambang Fakultas Penyembuh Roh, dan Tuan Gu sendiri yang telah menyematkannya padanya." Pemuda itu langsung mendorong Li Zi Mu ke depan, yang selama ini hanya bersembunyi di belakang kerumunan.     

Tubuh kurus Li Zi Mu langsung lunglai ketika didorong ke depan berhadapan dengan figur Fan Jin yang tinggi kekar.     

Li Zi Mu mungkin besar kepala karena diterima di Fakultas Penyembuh Roh, tetapi ia masih tidak berani menghadapi Fan Jin.     

Kening Fan Jin mengerut seraya ia menatap Li Zi Mu yang lemah dan ketakutan di hadapannya. Walaupun matanya dipenuhi dengan rasa jijik terhadap tindakan Li Zi Mu, ia yakin lencana giok di dadanya memang berasal dari Fakultas Penyembuh Roh.     

Apa yang terjadi di sini?     

Fan Jin ingat jelas. Di malam sebelum murid baru masuk, Gu Li Sheng meminta Fan Jin untuk menemuinya di Fakultas Penyembuh Roh dan mengatakan padanya bahwa ia telah mengincar seorang pelamar yang baru masuk ke Akademi Angin Semilir beberapa hari yang lalu. Ia menunggu murid baru itu masuk dan akan membawa murid itu langsung ke Fakultas Penyembuh Roh. Gu Li Sheng terang-terangan mengucapkan dua kata itu "Jun Xie" dan jelas tidak menyebutkan sesuatu yang mendekati Li Zi Mu.     

Bahkan seragam yang digunakan oleh Jun Xie diambil sendiri oleh Fan Jin dan ia telah menyerahkannya pada Jun Xie bersama dengan lencana giok Fakultas Penyembuh Roh.     

Hampir satu hari yang lalu! Bagaimana semua bisa menjadi seperti ini?     

"Siapa namamu?" Fan Jin menatap Li Zi Mu dan bertanya.     

"Li … Li Zi Mu." Li Zi Mu gemetar di bawah tatapan Fan Jin.     

"Lencana giokmu diberikan oleh Tuan Gu?" Fan Jin bertanya lagi.     

Li Zi Mu mengangguk seraya masih gemetaran, dan ia berbicara dengan gagap, "Itu … itu disematkan oleh … Sang Guru sendiri …."     

Kerutan di kening Fan Jin semakin dalam.     

Ia tahu ingatannya baik-baik saja. Tetapi ini sangat membingungkan. Bocah yang berdiri di hadapannya benar-benar tak berguna, ia bahkan tak dapat berdiri tegap di hadapannya, dan ia adalah murid yang sudah diincar dan akan dididik dengan sepenuh hati oleh Paman Gu? Ini tidak mungkin!     

Itu adalah pertama kalinya Fan Jin meragukan mata Gu Li Sheng dalam melihat bakat, dan ia bertanya-tanya apakah Gu Li Sheng benar-benar salah.     

"Kupikir pasti ada kesalahpahaman yang terjadi. Jun Xie tidak mencuri posisimu dan jangan buat aku mendengar siapa pun mengungkit hal ini lagi di hadapan Jun Xie, atau aku tak akan melepaskan orang itu." Ia tak bisa menemukan apa yang aneh dengan situasi di depan matanya dan Fan Jin memutuskan untuk meredakan tegangan ini untuk sementara waktu.     

Tidak masalah apakah Jun Xie murid yang dipilih oleh Gu Li Sheng atau bukan, dan Fan Jin pun menyukai Jun Xie. Ia merasa Jun Xie adalah junior yang bebas dan tidak banyak bicara dan ia tidak melihat alasan mengapa tidak menyukai bocah itu.     

Dengan peringatan dari Fan Jin, pemuda yang lain tidak berani memprotes dan mengangguk keras, tak berani mengatakan apa-apa lagi.     

Setelah melihat kelompok pemuda itu mundur Fan Jin akhirnya menoleh pada Jun Xie dan melihat ia masih diselimuti kekuatan spiritual jingga. Ia segera menghiburnya, "Aku tak akan melakukan hal seperti itu jika jadi kau. Jangan biarkan mereka mempengaruhimu dengan cara seperti ini. Jika ada yang terluka, masalah ini tidak akan pernah usai dan mengundang masalah baru."     

Ia mungkin tak pernah berhadapan dengan Jun Xie selama ini, tetapi Fan Jin dapat merasakan ekspresi jahat di mata Jun Xie semakin intens.     

Fan Jin sendiri terkejut ketika ia melihat tatapan membunuh di mata itu. Ia tiba-tiba menyadari jika dirinya tidak muncul tepat waktu, yang akan kalah bukan Jun Xie, tetapi pemuda ceroboh yang mengelilingi sosok mungil di hadapannya ini.     

Di bawah rayuan Fan Jin, tatapan jahat di mata Jun Xie memudar, dan sepasang mata jernih itu kembali tenang.     

Tanpa tahu kenapa, Fan Jin melenguh lega ketika melihat hal itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.