Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kebetulan (2)



Kebetulan (2)

1Qiao Chu dan yang lain menatap Lei Chen bertanya-tanya. Jika bukan karena mata dan wajah Lei Chen yang tidak fokus, mereka akan benar-benar berpikir bahwa Lei Chen sengaja tidak mengatakan kebenarannya.     

"Apa yang terjadi di sini? Peta itu tidak ada di tangan Lei Chen? Apakah ia benar-benar mengatakan kebenarannya?" Qiao Chu langsung bertanya sambil menoleh ke Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie diam sesaat sebelum ia menyatakan, "Lei Chen mengatakan kebenarannya."     

Ia tadi juga merasa bahwa reaksi Lei Chen agak aneh karena tidak mungkin ia bisa menerima pelatihan yang berarti ia seharusnya juga tidak memiliki perlawanan terhadap obat hipnotis. Tetapi, ketika ia menginterogasi Lei Chen mengenai hubungannya dengan Dunia Tengah, ia menunjukkan gejala pertahanan dan situasi seperti itu hanya terjadi ketika ia menjalani pelatihan khusus dan hanya ketika pertanyaan itu benar-benar penting bagi orang yang dihipnotis. Tetapi ada kemungkinan lain situasi ini bisa terjadi ….     

Jika orang yang diinterogasi tidak memiliki informasi mengenai pertanyaan itu, atau ia tidak pernah mendengarnya sebelumnya, maka otak orang yang dihipnotis akan mengalami kebingungan dan ia tak akan bisa menjawab.     

Jun Wu Xie hanya menebak tadi, tetapi ia yakin sekarang.     

Potongan peta itu, tidak pernah ada di tangan Lei Chen!     

"Tidak heran ketika Hitam Kecil tidak menemukan satu orang pun dari Dunia Tengah di Kediaman Putra Mahkota terakhir kali." Jun Wu Xie bergumam pada dirinya sendiri perlahan.     

"Apakah kau memiliki salinan peta itu?"     

Lei Chen menjawab, "Hanya itu satu-satunya. Aku takut ketahuan dan maka aku tidak membuat salinan."     

Jun Wu Xie memicingkan matanya. "Bagaimana kau bisa mendapatkan peta itu?" Walaupun peta itu bukan milik Lei Chen, mereka mendapatkan informasi bahwa peta itu kemungkinan besar terhubung dengan Kaisar Negeri Yan dan jika itu benar, akan lebih sulit untuk mengambil peta itu dibandingkan jika peta itu berada di tangan Lei Chen seperti yang selama ini mereka duga.     

Sebagai pemimpin Negeri terbesar dan terkuat, Kaisar Negeri Yan tidak kekurangan kekuatan dan pendekar ahli di sisinya, tidak bisa dibandingkan dengan Kaisar Dungu Kerajaan Qi yang kecil sebelum ini.     

Lei Chen menjawab tanpa tergesa-gesa, matanya tak pernah bergerak. "Hari itu, aku pergi untuk mengunjungi ibuku dan Adik Keempat juga ada di istana Kediaman Ibu. Aku tidak ingin menemuinya dan aku menghindar darinya berpikir akan masuk setelah dia pergi. Maka, aku berkeliling tanpa tujuan di Istana Kekaisaran dan aku kebetulan melihat orang kepercayaan ayahku menyerahkan secarik surat kepada seorang penjaga di sudut yang tersembunyi. Walaupun aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan, namun aku dapat melihat mereka saling bertukar pandangan yang mencurigakan. Aku terus diam-diam mengikuti penjaga itu keluar dari Istana Kekaisaran dan kemudian membunuhnya tanpa ada yang tahu untuk merampas surat itu dari tangannya. Peta itu adalah apa yang aku temukan di surat itu."     

Nada suara Lei Chen begitu datar dan monoton. Tetapi apa yang ia katakan membongkar masalah yang lebih besar.     

"Bukankah Pangeran Keempat katanya sangat dekat dengan Lei Chen? Mengapa … Lei Chen bahkan tidak ingin menemuinya?" Fei Yan menggosok dagunya seraya merenungkan apa yang didengarnya. Kata-kata Lei Chen secara langsung mengungkap dua isu. Salah satunya adalah hubungan Lei Chen dengan Pangeran Keempat tidak sebaik yang dipikirkan orang luar. Dan isu lain yang lebih menarik …. Lei Chen benar-benar peduli dengan urusan Sang Kaisar hingga ia rela membunuh untuk mendapatkan surat itu. Untuk seorang Putra Mahkota yang posisinya tak tergoyahkan, tindakan Lei Chen dan cara yang digunakannya terlihat agak aneh dan tidak masuk akal.     

"Mengapa aku merasa posisi Lei Chen sebagai Putra Mahkota sedikit berbeda dengan apa yang kubayangkan?" Rong Ruo bertanya, dengan kening terangkat.     

Jun Wu Xie menatap Lei Chen. Hal yang dikatakan Lei Chen berikutnya mengungkapkan kejadian yang agak mencengangkan dan Jun Wu Xie harus menilai kembali dugaan yang telah muncul di dalam benaknya sebelum ini.     

"Di surat itu, selain peta, apakah ada yang lain?"     

"Tidak."     

"Mengapa kau mengirim orang ke Tebing Kaki Surga?"     

"Aku ingin tahu, apa yang dicari ayah di sana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.