Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Siksaan yang Tak Dijamin (4)



Siksaan yang Tak Dijamin (4)

1Sipir itu terantuk keras di dinding dan ia hanya dapat mengerang sebelum kepalanya jatuh terkulai dan tubuhnya mendarat di lantai kemudian ia langsung pingsan tak sadarkan diri.     

"Auumm!" Monster hitam berdiri di antara Jun Wu Xie dan sipir lainnya, menggigit cambuk dengan gigi raksasa di rahangnya.     

Ketika sipir itu melihat ukuran Monster hitam, kekuatan di kakinya langsung terkuras habis dan ia jatuh terduduk di lantai ketakutan.     

"Aku sudah bilang padamu. Kau akan menyesalinya." Dengan suara klik yang terdengar berurutan, lempeng metal yang membelenggu tangan dan kaki Jun Wu Xie terjatuh di lantai. Ia berbalik perlahan melihat pria yang duduk di lantai penjara di sudut ruangan, sipir lainnya yang wajahnya saat itu pucat pasi.     

"Ap …." Sipir itu baru saja hendak membuka mulutnya dan berteriak ketika Jun Wu Xie berbicara, "Kau berani mengeluarkan suara dari mulut itu, aku akan menyuruh si kucing merobek tenggorokanmu."     

Monster hitam memperlihatkan taringnya yang tajam dan di bawah cahaya lilin yang remang-remang, kilauan cahaya yang terpantul dari taring itu membuat si sipir merinding.     

Sipir itu begitu ketakutan hingga ia hampir kencing di celana. Ia tak dapat melakukan apa pun selain bersembunyi di sudut ruangan ketakutan, menatap Jun Xie dengan pandangan terkejut. Dua sipir itu begitu angkuh karena mereka sangat yakin Jun Xie tidak akan bisa lepas dari belenggu yang sangat kuat itu. Seorang roh hijau yang tak dapat bergerak sedikit pun bukan sebuah ancaman bagi mereka, dan mereka tidak khawatir sedikit pun. Tetapi mereka lupa satu hal penting. Dan itu selain Jun Xie memiliki kekuatan spiritual yang luar biasa hebat, roh cincinnya tidak pernah sekali pun muncul di hadapan orang lain!     

Monster hitam yang bertubuh raksasa dan kuat telah turun dari langit bagaikan Dewa Kematian, langsung membuat dua sipir keji dan culas itu lumpuh karena terkejut dan ketakutan.     

Satu set rantai dan borgol yang diandalkan para sipir itu ternyata hanya seperti sebuah mainan anak-anak di tangan Jun Xie. Ia kelihatannya hanya memerlukan waktu singkat untuk membebaskan diri dari belenggu itu.     

Menatap Monster hitam garang itu, dan kemudian berpaling untuk menatap Jun Xie yang sudah bebas, sipir yang masih sadar itu tidak berani bergerak lagi, seluruh tubuhnya gemetar seperti anak anjing yang ketakutan, keangkuhan yang sebelumnya diperlihatkan sekarang tidak tampak lagi.     

"Apakah Lei Fan yang menyuruhmu menyiksaku?" Jun Wu Xie bertanya, tatapannya mendarat pada sipir yang ketakutan itu.     

Sipir itu begitu ketakutan hingga giginya bergemelatuk dan wajahnya terus tegang.     

"Hitam Kecil." Jun Wu Xie memanggil tidak sabar.     

Monster hitam di samping tiba-tiba mengangkat tapak kakinya yang berat dan tebal, dan menginjak dada sipir itu dengan keras!     

Tapak kakinya begitu berat hingga si sipir hampir muntah darah. Kuku tajam Monster hitam menggali ke dalam dada si sipir seraya tapak kakinya mengoyak pakaiannya dan daging dari tubuhnya tercabik dalam satu gumpalan besar!     

Ratapan memelas tiba-tiba terdengar dari mulut si sipir dan darah menyembur keluar dari lukanya. Tangannya yang gemetar bergantung di depan dadanya tetapi ia tak berani menyentuh lukanya yang menganga itu dan hanya mengulurkan tangannya jauh di depan dadanya seraya merayap di tanah dan pada saat itulah tubuhnya tiba-tiba kejang.     

"Hitam kecil tahu di mana batasnya. Aku jamin setelah berganti pakaian, tak ada yang akan melihat lukamu." Jun Wu Xie berkata, menatap dingin sang sipir yang wajahnya kini seputih kertas, mengembalikan kata-kata yang diucapkan sipir itu padanya sebelum ini.     

"Jika kau tetap diam, tidak perlu bicara lagi setelah ini." Suara Jun Wu Xie tiba-tiba menjadi semakin dingin.     

Sipir itu tidak berani menyembunyikan apa-apa lagi. Ia hanya sedikit ragu tadi dan pemuda ini sudah menyuruh roh cincinnya menyerang begitu ganas. Jika ia masih bungkam, pemuda ini pasti akan membunuhnya!     

"Ini perintah Pangeran Keempat! Ia menyuruh kami mengurus Anda. Tuan Muda Jun …. Kami benar-benar tidak berniat mempersulit keadaanmu hari ini tetapi itu adalah perintah Pangeran Keempat dan kami tidak memiliki pilihan lain selain mematuhinya!" Demi menyelamatkan dirinya sendiri, sipir itu tidak mempunyai pilihan lain selain mengungkap perbuatan Lei Fan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.