Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Dokter Jenius Tak Tertandingi (1)



Dokter Jenius Tak Tertandingi (1)

3Ketika Jun Wu Xie dijebloskan ke penjara, Lei Chen berlarian ke segala tempat, tetapi hasilnya sangat mengecewakan. Kaisar telah mengusirnya setelah hanya mengucapkan beberapa kata dan bahkan tidak mengizinkannya untuk masuk ke penjara, di mana Lei Chen dibiarkan khawatir sendirian di Kediaman Putra Mahkota.     

"Yang Mulia, murid-murid dari Akademi Angin Semilir ingin bertemu."     

Lei Chen terkejut sesaat sebelum ia akhirnya berkata, "Cepat suruh mereka masuk." Dan ia pun merapikan pakaiannya, berusaha untuk tidak terlihat terlalu acak-acakan.     

Qiao Chu membawa orang lain bersamanya yang ditutupi dengan tudung hitam seraya berjalan masuk ke ruang kerja Lei Chen. Lei Chen menatap sosok di sebelah Qiao Chu bertanya-tanya dan segera berpaling ke arah Qiao Chu dan mengatakan, "Tuan Muda Qiao, apakah kau ke sini untuk membicarakan masalah Jun Xie?"     

Qiao Chu menggaruk kepalanya dan menjawab canggung, "Kau bisa melupakannya dahulu."     

Lei Chen memberikan senyuman getir padanya, "Aku benar-benar tak berdaya. Aku ingin berdiskusi pada ayahku mengenai masalah ini tetapi ia bahkan tidak memberikan kesempatan padaku untuk membicarakannya, dan hanya memperingatkanku untuk tidak turut campur dengan masalah ini. Berita bahwa Qu Ling Yue terluka parah telah menyebar sampai ke Kota Seribu Monster dan orang-orang dari Kota Seribu Monster akan segera tiba di sini."     

Lei Chen agak depresi. Qu Ling Yue juga menjadi orang yang ingin ia rekrut dan ia akhir-akhir ini ia berusaha keras untuk mendekatkan diri dengan Qu Ling Yue. Siapa yang mengira sebuah insiden parah telah terjadi pada Qu Ling Yue hingga ia berada dalam keadaan koma dan Jun Xie terseret ke dalam kasus ini. Itu membuatnya benar-benar gusar dan Kaisar telah melarang dirinya terlibat dalam masalah ini, maka ia tak dapat melakukan apa pun selain duduk di situ dan mati khawatir.     

"Bagaimana keadaan Qu Ling Yue?" Qiao Chu diam-diam melirik orang di sebelahnya sambil bertanya.     

Lei Chen mendesah panjang. "Tidak bagus. Dokter Kekaisaran telah merawatnya sepanjang malam tetapi efeknya minimal saja. Aku pergi menjenguknya kemarin dan ia terlihat sangat lemah. Dokter hanya bisa menggunakan segala macam ramuan penyambung nyawa untuk menstabilkan jantungnya dan titik penting di tubuhnya tetapi itu hanya solusi sementara. Jika keadaan terus berlanjut seperti ini …. Ia mungkin tidak bisa bertahan melewati kesulitan ini. Dan jika sesuatu terjadi padanya, orang-orang dari Kota Seribu Monster tidak akan pernah melepaskan Adik Jun! Kepala suku Kota Seribu Monster selalu bersikap tirani dan bahkan seorang putra mahkota sepertiku tidak ada apa-apanya di hadapannya."     

Qiao Chu mengangguk dan melirik sosok di sebelahnya dengan sengaja sebelum ia berkata sekali lagi, "Jika kau berbicara mengenai cedera parah, aku memiliki seorang dokter jenius yang bisa kurekomendasikan pada Yang Mulia."     

"Oh? Sungguh?" Mata Lei Chen langsung menyala.     

Qiao Chu mengangguk dan segera menunjuk sosok yang ada di sampingnya dan berkata, "Sebenarnya, aku datang ke sini hari ini untuk membawa orang ini padamu."     

Tatapan Lei Chen langsung beralih ke sosok yang berdiri di pinggir. Ketika sosok itu membuka tudungnya, wajah cantik tiada tara yang dapat meruntuhkan kota tiba-tiba muncul di depan mata Lei Chen. Hanya satu lirikan dan Lei Chen lupa bernapas. Ia tercengang, dan matanya yang terkejut tak dapat berpaling dari wajah orang itu.     

Sebagai Putra Mahkota Negeri Yan, ia telah melihat begitu banyak kecantikan, tetapi tidak ada yang memikat hingga menusuk sanubari seperti wanita muda di hadapannya. Mata itu bagaikan ciptaan langit yang terindah, tanpa cela.     

Lei Chen selalu berpikir bahwa Fu Xuan cantik, memikat dan menggoda, Qu Ling Yue juga, bagaikan bunga anggrek di tengah ngarai yang tandus. Tetapi kecantikan dua orang itu, tak dapat disetarakan dengan wanita muda di hadapannya. Semua kecantikan yang ada dalam ingatan Lei Chen tiba-tiba kehilangan warnanya.     

"Dan ini adalah …." Waktu terasa berlalu begitu lama hingga akhirnya Lei Chen dapat berbicara kembali. Dan dengan tiga kata sederhana, terungkaplah kegugupan yang bahkan tidak disadari Lei Chen sendiri.     

Jun Wu Xie dengan diam mengamati ekspresi Lei Chen yang terkejut dan tatapannya begitu jernih namun dingin.     

"Wanita ini adalah Nona Muda, Jun Wu Xie, dari Istana Lin di Kerajaan Qi." Qiao Chu memperkenalkan Jun Wu Xie sambil menjernihkan suaranya. Tidak melihat wajah Jun Wu Xie untuk waktu yang cukup lama, ia tak dapat menahan diri untuk tidak melirik wajah Jun Wu Xie beberapa kali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.