Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tuduhan-Tuduhan (3)



Tuduhan-Tuduhan (3)

3Malam pun tiba, dan keheningan mengisi suasana di penjara. Jun Wu Xie duduk sendirian di dalam selnya tidak merasa frustrasi atau pun sedih, dan ia hanya duduk diam di sana, diam seperti biasa ketika ia sedang sendirian berada di dalam kamarnya. Penjaga datang untuk memeriksa keadaannya dua kali dan mereka tidak pernah melihat orang yang tertangkap dan dimasukkan ke dalam penjara tetap tenang seperti itu. Sikap Jun Wu Xie yang sepenuhnya tidak peduli benar-benar membuat orang lupa akan usianya yang masih muda. Tetapi melihat bocah itu tidak menimbulkan masalah, para penjaga juga tidak banyak berbicara.     

Larut malam, para penjaga tak dapat menahan kantuk lebih lama lagi dan beberapa sosok perlahan menyelinap ke dalam penjara.     

"Aku akan mengatakan … kau di sini meringkuk di penjara. Bukankah kau terlihat terlalu santai?" Qiao Chu berkata, menatap Jun Wu Xie dengan ekspresi bingung di wajahnya. Mereka telah menerima kabar tidak lama setelah Jun Wu Xie ditahan. Yang mengirimkan pesan pada mereka adalah penjaga dari Kediaman Putra Mahkota. Walaupun Lei Chen tidak muncul, tetapi ia telah mengirimkan kabar itu pada mereka.     

Jun Wu Xie menengadah malas-malasan dan menatap beberapa sosok yang berdiri di luar selnya.     

Hua Yao, Qiao Chu, Fei Yan, Rong Ruo, … dan bahkan Fan Zhuo telah mengikuti mereka ke sini.     

"Kalian di sini." Jun Wu Xie berkata dengan santai, sama sekali tidak terkejut dengan kemunculan mereka yang mendadak.     

"Jika kami tidak datang ke sini, apakah kau berniat untuk tinggal di sini selamanya?" Qiao Chu bertanya, alisnya naik. Matanya menatap gembok di pintu di depan sel dan ia berkata, "Yan Kecil, kami harus mengandalkanmu untuk hal itu."     

Fei Yan memandang Qiao Chu dan berkata kesal, "Jika kau tidak memanggilku dengan nama Yan Kecil, sepertinya aku mungkin akan lebih rela menolong."     

Qiao Chu mengangkat bahunya dan Fei Yan segera mengulurkan tangannya dan meletakkannya di gembok itu. Ia mengumpulkan kekuatan spiritualnya dan bersiap-siap untuk memecahkan gembok itu.     

"Aku tidak ingin keluar." Jun Wu Xie berkata sambil menatap kawan-kawannya yang bersiap-siap mengeluarkannya dari penjara. Walaupun ia senang mereka datang, ia tidak berniat meninggalkan tempat ini sekarang juga.     

"Apa?" Qiao Chu terkejut untuk beberapa saat dan Fei Yan yang mengumpulkan kekuatan spiritual di tangannya setelah mendengar perkataan Jun Wu Xie, menghalau kekuatan spiritualnya.     

"Xie Kecil, apakah mereka menyiksamu?" Qiao Chu bertanya cemas dan matanya segera meneliti Jun Wu Xie dari kepala hingga kaki. Hanya setelah yakin Jun Wu Xie tidak terluka ia mengembuskan napas lega.     

"Kepalamu tidak terbentur, mengapa kau mengatakan hal yang tidak masuk akal? Jangan katakan padaku kau merasa tempat ini lebih nyaman daripada Penginapan Para Dewa!?"     

Jun Wu Xie memutar bola matanya menatap Qiao Chu.     

"Bagaimana Qu Ling Yue?" Jun Wu Xie kemudian bertanya.     

"Aku pergi untuk menjenguknya dan kondisinya tidak terlalu optimis. Saat ini, semua dokter di Ibu Kota Kekaisaran telah pergi ke penginapan Akademi Bendera Perang dan bahkan dokter kekaisaran telah dipanggil. Namun, ia masih koma dan lukanya parah. Bahkan ketika berada dalam keadaan koma, ia terus memuntahkan darah." Fei Yan berkata, menggosok dagunya. Ia diam-diam pergi ke penginapan tempat tinggal murid-murid Akademi Bendera Perang untuk mencari tahu mengenai situasinya dan ia menemukan Qu Ling Yue masih tergeletak di tempat tidur dengan wajah pucat pasi.     

"Xie Kecil, apakah kau memiliki dendam dengan Qu Ling Yue? Kau brutal sekali melawan dia. Jika bukan karena ramuan penyambung nyawa yang diberikan Akademi Bendera Perang padanya, ia mungkin sudah meninggal sekarang." Qiao Chu berkata, terlihat sedih, tak pernah sekali pun meragukan kekejian Jun Wu Xie pada musuh-musuhnya.     

"Bahkan kau pun berpikir aku melakukannya?" Jun Wu Xie bertanya, alisnya naik.     

Qiao Chu terdiam terkejut dan kemudian bertanya penuh keraguan, "Kau tidak melakukannya?"     

Jun Wu Xie tidak menjawab.     

Sebenarnya, ia seharusnya tidak menyalahkan Qiao Chu untuk berasumsi seperti itu. Jun Wu Xie di kedua misi sebelumnya bersama Qiao Chu telah membuktikan dirinya begitu sadis dan ketika Qiao Chu melihat Qu Ling Yue berada dalam keadaan sekarat, wajar saja jika Qiao Chu dan yang lain berasumsi ….     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.