Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Perjamuan di Istana (3)



Perjamuan di Istana (3)

1Di perjamuan makan, perhatian semua orang tertarik pada kata-kata Lei Fan dan mereka semua menoleh ke arah Jun Xie. Walaupun senyuman tampak di wajah Lei Fan, namun senyum itu tidak pernah terlihat di matanya.     

Jun Wu Xie tidak langsung memberikan jawaban dan hanya terus menatap wajah Lei Fan yang tersenyum. Setelah diam beberapa saat, ia perlahan mengangkat gelasnya dan memperlihatkan dirinya minum dari gelas itu.     

Kaisar melihat kejadian itu kemudian berkata sambil tersenyum, "Ini pasti kontestan termuda Akademi Angin Semilir bukan? Namamu Jun Xie?"     

Jun Wu Xie berdiri dan menjawab, "Ya."     

"Bagus, bagus, bagus! Pahlawan memang ditemukan sejak muda. Aku tidak akan menyangka seseorang yang begitu muda akan dapat mencapai perolehan seperti itu, masa depanmu tak ada batasnya! Kau sebaya dengan Pangeran Keempat dan kalian berdua harusnya berteman di masa depan!" Kaisar berkata sambil tertawa, matanya yang tersenyum menguliti Jun Xie dari kepala hingga ujung kaki. Namun, ketika tatapannya melewati cincin di jari Jun Xie, senyum di wajahnya sesaat membeku!     

"Jun Xie, kau adalah kontestan paling muda di Turnamen Pertempuran Roh. Yang termuda sepanjang sejarah. Maju ke depan dan biarkan aku melihatmu baik-baik, pemuda berbakat." Kaisar terus berkata tanpa mengubah sikapnya.     

Jun Wu Xie tidak ingin mempermalukan Kaisar di depan semua orang yang hadir di situ dan ia berjalan beberapa langkah dari tempat duduknya untuk berdiri di hadapan Sang Kaisar.     

Wajah Kaisar masih tersenyum, tetapi ada rasa terkejut yang sangat tajam di dalam matanya.     

[Cincin di jari Jun Xie! Ia tak akan pernah melupakannya!]     

"Jun Xie, apakah cincin di jarimu itu cincin roh? Ini adalah pertama kalinya aku melihat seseorang menggunakan cincin roh mereka di jari itu." Roh cincin umumnya dikenakan di jari tengah tangan kanan dan itu tidak diputuskan oleh pemiliknya tetapi ketika roh cincin bangkit, cincin roh akan muncul di jari tengah dan kebanyakan orang tidak akan mengubah letaknya dengan sengaja.     

Tetapi cincin perak di tangan Jun Xie dikenakan di jari manis.     

Jun Wu Xie menundukkan kepalanya dan menatap cincin di jari keempatnya. Itu adalah cincin yang ia ambil di Rumah batu di Tebing Kaki Surga. Setelah meninggalkan Tebing Kaki Surga, ia selalu mengenakan cincin itu di jarinya dan tidak pernah melepasnya sejak saat itu.     

Alasannya adalah itu satu-satunya benda yang ditinggalkan oleh "Tuannya", dan alasan lain adalah roh cincinnya yang sebenarnya tidak kasat mata dan mengenakan cincin perak itu di tangannya, juga untuk mengecoh lawannya.     

"Ya benar, Yang Mulia." Jun Wu Xie menjawab dengan kata-kata sederhana. Walaupun Kaisar berusaha menyembunyikannya, Jun Wu Xie masih bisa menyadari dari awal perubahan reaksinya yang hampir tidak terlihat dan sikap Kaisar yang begitu peduli pada cincin itu.     

"Oh, begitu." Kaisar berkata, hatinya merasa sedikit lega, tetapi kekhawatiran di dalam matanya masih belum hilang.     

"Yah, aku hanya penasaran. Jun Xie, kau bisa kembali ke kursimu. Hari ini ditujukan untuk merayakan kemenangan kalian semua di Turnamen Pertempuran Roh. Jadi jangan biarkan perayaannya tertunda."     

Jun Wu Xie kembali ke kursinya tetapi di dalam hatinya, ia akan mengawasi dengan ketat sehubungan dengan tindakan aneh Sang Kaisar.     

Perjamuan makan ini secara resmi telah dimulai dan para penari mengayunkan langkahnya diiringi musik indah yang mengalun di dalam ruangan. Ditemani dengan rok yang berputar dan aroma harum anggur yang semerbak di udara, suasana malam itu sangat memabukkan bagi para pecinta pesta.     

Setelah tiga ronde minuman, perjamuan itu menjadi sedikit gaduh. Keempat Pangeran terkadang terlihat berbicara dengan para tamu, murid-murid dari Akademi Penumpas Naga dan Akademi Bendera Perang terus bersulang bagi Sang Kaisar. Wajah Kaisar tersenyum, tetapi matanya menunjukkan pikirannya sedang berada di tempat lain karena ia hanya menjawab mereka dengan beberapa kata singkat.     

Lei Fan mengambil kesempatan ketika semua orang terlibat di dalam pembicaraan dan berdiri, berjalan langsung ke arah Jun Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.