Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Maaf, Ini Giliranku (6)



Maaf, Ini Giliranku (6)

3Ketika itu hari masih pagi dan jalan utama di ibu kota Negeri Yan dipenuhi dengan para pejalan kaki yang datang dan pergi. Dari kerumunan orang yang sibuk dan berdesakan, sebuah teriakan yang memekakkan telinga tiba-tiba memecah keheningan udara pagi dan semua orang dari segala arah melihat ke arah datangnya suara itu.     

Mereka melihat seorang pemuda yang berwajah pucat, berteriak sambil lari tunggang langgang ke tengah kerumunan.     

Dari mulut pemuda itu, permohonan tanpa henti terdengar, mengejutkan orang-orang di jalan hingga terpaku.     

Menilai dari pakaian dan penampilan pemuda itu, ia kelihatannya adalah salah satu peserta Turnamen Pertempuran Roh Semua orang bertanya-tanya mengapa pemuda itu muncul di sini, meneriakkan kata-kata yang mengejutkan telinga begitu banyak orang di jalan utama.     

Turnamen Pertempuran Roh yang megah selalu menarik perhatian semua orang di ibu kota kekaisaran setiap tahun, dan mengenai Turnamen Pertempuran Roh tahun ini, orang sudah mendengar banyak rumor mengenai penyelenggaraannya.     

Yang Mulia Putra Mahkota demi melindungi seorang murid dari Akademi Angin Semilir, diam-diam memaksa beberapa murid dari akademi lain untuk mundur dari turnamen dan banyak dari antara rumor itu sudah tersebar ke setiap sudut ibu kota Kekaisaran.     

Tetapi kata-kata pemuda ini … tiba-tiba menimbulkan kecurigaan di dalam hati orang yang ada di jalan utama.     

Ketika pria yang mengejar Zhao Xun melihat sasarannya lari ke tengah kerumunan dan berteriak keras tanpa henti, wajahnya langsung berubah menjadi kelam dan pria berjubah hitam yang hanya beberapa langkah di belakangnya hampir pingsan karena marah ketika ia mendengar apa yang dikatakan Zhao Xun melalui teriakannya!     

[Apa yang dikatakan si bodoh itu di luar sana!]     

"Tutup mulutnya sekarang juga! Jangan sampai ia berbicara satu kata lagi!" Wajah pria berjubah hitam itu begitu geram! Ia tidak pernah bermimpi situasi akan menjadi di luar kendali dengan begitu banyak insiden tak terduga terjadi. Kerumunan yang ramai di jalan utama dan suara Zhao Xun begitu keras dan nyaring. Sekarang kata-kata itu terdengar oleh begitu banyak orang, apa konsekuensinya!?     

Beberapa pria langsung meninju Zhao Xun di tengah jalan, menodongkan belati yang mereka pegang di tangan karena mereka harus membungkam Zhao Xun sesegera mungkin.     

Tetapi entah bagaimana, tanpa mengetahui kenapa, pemuda yang kelihatannya ketakutan dan panik bergerak licin seperti belut. Ia menyelinap di tengah kerumunan di jalan, sosoknya yang melesat dengan gesit di antara desakan orang, membuat orang yang mengejarnya tidak memiliki kesempatan untuk mendekatinya, dan mulutnya terus melontarkan kata-kata terkutuk itu!     

Dalam waktu hanya sekitar sepuluh menit, sosok Zhao Xun sudah hilang di tengah lautan manusia sementara orang-orang yang mengejarnya tidak memiliki pilihan lain selain pergi dengan kemarahan besar.     

Tetapi ratusan mata itu tidak melewatkan orang-orang yang mengejar Zhao Xun tadi. Dan dengan kata-kata yang diteriakkan oleh Zhao Xun ketika ia kabur, dugaan yang aneh terbentuk dan dengan sangat cepat menyebar di tengah kerumunan itu.     

Dan dugaan itu, langsung terdengar oleh kerumunan di arena pertandingan distrik pertama yang segera meledak menjadi kolam teori konspirasi setelah pertandingan hari itu berakhir!     

Pemuda yang berulang kali melihat lawannya mengundurkan diri dari pertandingan akhirnya bertarung hari ini. Dan dengan satu pertarungan itu, ia telah menunjukkan kekuatan yang mengagumkan dan tak dapat dipercaya, roh hijau!     

Dengan kekuatan Jun Xie yang luar biasa, itu membuat para penggosip mulai berpikir bahwa situasinya sedikit aneh. Dengan kekuatan seperti ini, tentu saja bocah itu tidak perlu melakukan manipulasi di bawah tangan sama sekali!     

Seperti semua orang yang bertanya-tanya dengan keadaan yang baru mereka lihat ini, kabar lain telah tersebar bagaikan kebakaran liar lagi.     

Di waktu pagi di hari yang sama, orang-orang yang telah melihat seorang pemuda mengenakan seragam Akademi Hua Wan, dikejar oleh pembunuh tepat di jalan utama ibu kota kekaisaran! Dan pemuda yang dikejar-kejar itu berteriak memohon sepanjang waktu! Dan dengan permohonan darinya, itu seakan memberi tahu orang-orang mengenai kabar penting lain!     

Lawan Jun Xie yang sebelumnya tidak bekerja untuk Putra Mahkota, tetapi orang lain yang sengaja mendatangi lawan Jun Xie dan memaksa mereka untuk mundur, sementara menimpakan kesalahan pada Yang Mulia, Putra Mahkota.     

Dua kabar yang mengejutkan, ketika terhubung dan didengar bersamaan, sebuah gambaran baru terungkap dan menyebar sekali lagi seperti kebakaran liar dengan angin kencang hingga meniupkan kabar itu ke setiap sudut ibukota kekaisaran Negeri Yan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.