Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jangan Cari Mati dan Kau Akan Hidup (4)



Jangan Cari Mati dan Kau Akan Hidup (4)

3"Tugas yang diberikan padaku oleh Tuanku akan dilaksanakan dengan baik. Setelah pertandingan esok hari, aku akan terus menyebarkan rumor dan aku jamin Tuanku tidak akan kecewa." Zhao Xun berkata dengan penuh waspada.     

Pria berjubah hitam itu mengangguk, kemudian ia langsung berbalik dan pergi.     

Setelah Zhao Xun mengamati kepergian pria itu dengan penuh rasa hormat, ia akhirnya bernapas lega, sementara di saat yang sama, jantungnya melompat karena gembira.     

Begitu masalah ini selesai, kemewahan dan kemakmuran dengan masa depan yang cerah sudah menunggunya!     

Dipenuhi dengan harapan tinggi, Zhao Xun bersenandung seraya berjalan kembali ke penginapan akademi. Kegembiraan di wajahnya tidak terlihat seperti apa yang seharusnya ditunjukkan orang yang akan menghadapi musuh kuat dan rekan-rekannya dari akademi yang sama mulai berbisik mengenai hal itu. Hampir semua orang menebak bahwa Zhao Xun pasti menerima "tawaran Putra Mahkota" dan akan mundur dari pertandingan besok, dan itu adalah alasan mengapa ia begitu cuek dan santai.     

Sementara malam bertambah larut Zhao Xun kembali ke kamarnya dengan perasaan bahagia dan berniat untuk mengakhiri malam dengan mimpi indah sebelum ia lanjut menjalankan perintah pria itu. Tetapi ketika ia mendorong pintu kamarnya terbuka, ia menemukan kamarnya dalam keadaan gelap gulita. Ia tidak sempat menyalakan lilin tetapi kamar itu tiba-tiba diterangi dengan cahaya lilin yang dinyalakan orang lain.     

Di bawah cahaya lilin, Zhao Xun tiba-tiba melihat beberapa pemuda yang tak dikenalnya muncul di kamarnya!     

"Siapa kalian?" Zhao Xun bertanya terkejut, menatap pemuda di kamarnya.     

"Kelihatannya kau tidak mengenali aku." Seorang pemuda bertubuh kecil duduk di sebuah kursi dan berbicara sambil mengangkat pandangannya untuk menatap Zhao Xun yang gugup. Keningnya mengernyit dan seorang pemuda yang berdiri di sebelah pintu langsung menutup pintu itu rapat-rapat.     

"Apa yang kalian inginkan?" Zhao Xun bertanya ketika ia melihat pintu itu tertutup, dan ia menjadi tegang sambil memasang kuda-kuda pertahanan. Ia menatap pemuda itu baik-baik dan ia menyadari bahwa orang di dalam ruangannya mengenakan seragam Akademi Angin Semilir!     

"Kalian berasal dari Akademi Angin Semilir?" Zhao Xun langsung bertanya pada mereka.     

"Lebih tepatnya, aku adalah lawanmu untuk pertandingan esok." Pemuda bertubuh mungil itu berkata, seraya memandang Zhao Xun sekilas.     

Zhao Xun terkejut sesaat ketika ia melihat bocah berusia empat belas atau lima belas tahun di depannya, dan matanya tiba-tiba terkejut. "Kau Jun Xie!?"     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Butiran keringat dingin mengalir dari kening Zhao Xun. Ia menatap ketiga pemuda lainnya di ruangan dan hanya dapat menebak identitas mereka.     

"Bolehkah aku bertanya apa tujuan Tuan Muda Jun Datang ke sini untuk menemuiku malam-malam begini?" Zhao Xun berusaha untuk tetap tenang. Ia tidak mengenal orang-orang dari Akademi Angin Semilir dan di saat ia menyadari bahwa ia harus menghadapi Jun Xie di pertandingan berikutnya, ia khawatir. Tetapi setelah dihubungi oleh Sang Tuan, ia tidak lagi cemas. Tetapi ia tidak menyangka bahwa di malam sebelum pertandingan, Jun Xie benar-benar muncul di hadapannya!     

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ke sini untuk bertanya apakah kau akan berpartisipasi dalam kompetisi esok hari." Jun Wu Xie bertanya pelan, matanya tak menunjukkan sedikit pun lonjakan emosi.     

Ketika Zhao Xun mendengar perkataan ini, ia langsung tersenyum. Ia bertanya-tanya tentang apa semua ini. Jadi, ia hanya bertanya mengenai pertandingan esok hari!     

Penampilan Akademi Angin Semilir di Turnamen Pertempuran Roh tahun ini sangat mengagumkan dan dengan pengecualian Jun Xie yang tidak menjalani satu pertarungan pun, yang lain memiliki kekuatan yang menakjubkan. Dari babak pertama, Jun Xie terus maju tanpa harus mengangkat satu jari pun walaupun Jun Xie adalah peserta yang paling muda dan kontestan paling hijau di Turnamen Pertempuran Roh tahun ini. Zhao Xun dengar itu karena Jun Xie memiliki hubungan yang sangat erat dengan Putra Mahkota. Zhao Xun hanya tahu bahwa Jun Xie adalah kontestan termuda tetapi karena Jun Xie tidak bertarung sekali pun, ia tidak berpikir bahwa Jun Xie memiliki kekuatan besar tetapi ia tahu tiga pemuda di dalam kamarnya ini adalah petarung tangguh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.