Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mundur Teratur Untuk Menang (3)



Mundur Teratur Untuk Menang (3)

2"Aku hanya akan bertanya terakhir lain. Apakah kalian semua bersedia membantuku?" Lei Chen bertanya, terlihat sedikit gugup.     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Lei Chen tiba-tiba terduduk kembali di kursinya sesak napas, entah karena ia terlalu gelisah atau karena batu besar di hatinya terangkat. Ia tidak terburu-buru bicara dan hanya terus menatap Jun Xie, Hua Yao dan yang lainnya satu per satu, berusaha untuk memastikan seberapa seriusnya kawanan pemuda ini dengan memerhatikan ekspresi mereka.     

Walaupun orang-orang ini sangat penting baginya, tetapi dapatkah ia memercayai mereka?     

"Karena adik Jun sudah tahu siapa pelakunya, kau pasti juga mengetahui identitas orang itu. Jadi, pasti jelas bagimu bahwa sebagai seorang Putra Mahkota, aku hanya seorang anak yang dimanfaatkan dan dimanipulasi di depan matanya. Dalam hal jabatan dan otoritas, aku berada di bawahnya. Jika adik Jun menginginkan sesuatu dariku, orang itu malah bisa memberikan lebih dari yang aku mampu. Walaupun begitu, kau masih ingin menolongku?" Lei Chen bertanya, menatap langsung Jun Xie. Ia mengerti, di antara pemuda dari Akademi Angin Semilir ini, yang memimpin mereka adalah Jun Xie, yang paling muda di antara mereka.     

Nada suara Lei Chen telah berubah dari sebelumnya, lebih sedikit tersenyum, digantikan dengan keseriusan.     

Kata-katanya telah menyebabkan Qiao Chu melotot terkejut, seraya dipenuhi kebingungan.     

[Jun Wu Xie sudah tahu siapa pelaku yang menjatuhkan Putra Mahkota? Bagaimana bisa tak ada di antara mereka yang mengetahui hal ini?]     

Mata Qiao Chu yang bingung berpaling ke arah Jun Wu Xie dan ternyata Jun Wu Xie bahkan tak peduli untuk meliriknya sedikit saja dari sudut matanya. Qiao Chu memutar otak untuk mengingat-ingat tetapi bagaimana pun kerasnya ia berusaha, ia tak dapat mengingat apa pun mengenai identitas pelaku yang menjatuhkan Putra Mahkota kemarin!     

Ia baru saja hendak membuka mulutnya untuk berbisik pada Hua Yao untuk bertanya ketika Hua Yao hanya menatapnya tajam dan mengalihkan pandangannya.     

"Aku tidak bermusuhan dengan siapa pun yang tidak menentangku. Faktanya Akademi Angin Semilir dari awal tidak berminat untuk bekerja dengan Yang Mulia sebelum ini dan kami tidak perlu takut pada siapa pun. Persekutuan kita sekarang tidak lain karena ada pihak lain yang menggunakan Akademi Angin Semilir kami sebagai alat untuk menimbulkan isu. Walaupun Akademi Angin Semilir tidak besar dan terkenal seperti sebelumnya, tetapi kami tetap bukan pihak yang lemah sehingga membiarkan diri kami dimanipulasi dan dimanfaatkan dengan begitu saja." Jun Wu Xie berkata sambil tertawa dingin.     

Mata Lei Chen menatap Jun Xie. Itu benar bahwa sebelum kemarin, Jun Xie dan yang lain tidak sekali pun berniat untuk bertemu dengannya dan hanya setelah insiden ini terjadi mereka langsung mengambil tindakan kontras dengan sikap mereka yang biasa.     

"Jika itu memang benar, maka mohon terima ucapan terima kasih yang terdalam dari Lei Chen!" Lei Chen berdiri dan tanpa mengatakan apa-apa lagi, ia membungkuk sampai pinggang dengan penuh hormat pada Jun Xie dan yang lain.     

Bahkan berhadapan dengan penghormatan besar yang diberikan seorang Putra Mahkota, Jun Wu Xie benar-benar tak tersentuh, menerima ucapan terima kasih itu begitu saja.     

"Aku akan meminta pada tamuku yang terhormat untuk menunggu sebentar. Aku ingin menunjukkan sesuatu pada kalian semua." Lei Chen menegakkan tubuhnya dan langsung pergi ke ruang makan.     

Setelah Lei Chen pergi, Qiao Chu tidak bisa lagi menahan dirinya sementara ia segera menoleh pada Jun Wu Xie dan bertanya dengan cemas, "Xie Kecil! Siapa yang cari mati melawan Putra Mahkota!? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"     

Jun Wu Xie perlahan mengangkat gelas tehnya dan menyeruputnya, pandangannya tertunduk sebelum ia berkata, "Aku tidak tahu."     

"Apa!?" Qiao Chu benar-benar kehilangan kata-kata.     

[Ia tidak tahu!?]     

"Aku hanya mengumpannya." Jun Wu Xie menjawab sementara matanya menatap Qiao Chu dengan tenang.     

" …. " [Mengumpannya ….] mata Qiao Chu menatap Jun Wu Xie sementara rasa terkejut menguasai benaknya. Setiap perkataan Jun Wu Xie begitu tajam dan mengena, memaksa Lei Chen tanpa henti, di mana bahkan ia sendiri terpengaruh dan menjadi bersemangat! Tetapi ….     

[Ia hanya mengumpan Lei Chen selama ini?]     

"Maka …. Maka …." Qiao Chu mulai gagap.     

Jun Wu Xie tahu apa yang ingin ia tanyakan dan ia langsung menjawab Qiao Chu, "Antara Kaisar atau Pangeran Keempat. Untuk membuat Lei Chen percaya bahwa kita benar-benar tulus ingin menolongnya, kita tentu saja harus membuatnya berpikir kita mengetahui identitas pelakunya dan kita tidak peduli dengan jabatan atau posisinya sebelum ia bisa yakin dengan kita."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.