Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Seluk-Beluk Rahasia di Harem Kekaisaran (1)



Seluk-Beluk Rahasia di Harem Kekaisaran (1)

2"Walaupun masih ada beberapa hal yang tidak konsisten, tetapi itu tidak akan terlalu jauh dari kebenarannya." Jun Wu Xie hampir yakin dengan kesimpulannya terhadap situasi ini, baik itu dari cara tersebarnya rumor atau kata-kata Lei Chen dari interogasi kemarin.     

"Untuk mendapatkan jawaban final atas hal itu, kita perlu membuat Lei Chen mengatakannya sendiri pada kita. Dan untuk membuatnya mau terbuka dengan kita, kita perlu bersekutu dengannya." Jun Wu Xie berkata, meletakkan gelas teh itu di tangannya.     

Fan Zhuo mengangguk. "Maka, kau pertama mundur untuk menariknya, dan memaksanya untuk bersekutu denganmu pada akhirnya."     

Setelah peristiwa kemarin, Jun Wu Xie tidak lagi berpikir untuk memutuskan ikatan dengan Lei Chen. Supaya mereka bisa menemukan peta itu, satu-satunya pilihan yang tepat bagi mereka adalah melalui Lei Chen. Semua yang ia lakukan, hanya untuk membuat Lei Chen panik, membuatnya melihat ia tak dapat melakukannya tanpa Akademi Angin Semilir.     

Segera setelah itu, Lei Chen kembali tergesa-gesa. Dan ketika ia masuk, ia memegang kotak brokat di tangannya.     

"Apa itu?" Rong Ruo bertanya.     

Senyum di wajah Lei Chen menghilang. Ia membuka kotak brokat itu dan di dalamnya, ada sebuah surat yang ditulis dengan darah. Huruf-huruf berwarna merah itu membuat matanya pun memerah dan ia membawanya ke hadapan Jun Wu Xie dan kawan-kawan.     

Jun Wu Xie menatap benda itu, dan matanya terlihat bertanya-tanya.     

Dan hal-hal yang tidak konsisten yang mengganjal pada diskusi Jun Wu Xie dan Fan Zhuo tadi segera diselesaikan dengan surat darah di depan mereka ini.     

"Siapa yang memberikannya padamu?" Jun Wu Xie bertanya, seraya mengangkat kepalanya menatap Lei Chen.     

Lei Chen tersenyum getir, "Seorang pelayan Permaisuri, atau bisa kukatakan … ibu kandungku."     

Dengan kata-kata Lei Chen, Qiao Chu dan yang lain yang tidak melihat isi surat darah itu tiba-tiba melotot.     

Lei Chen berkata, "Agak lucu mengatakannya, tetapi Putra Mahkota Negeri Yan sebenarnya adalah seorang anak haram yang tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga kekaisaran. Ibuku sebenarnya adalah seorang pelayan istana yang melayani Kaisar sejak muda. Kaisar telah melahirkan seorang putera saat itu dan ibuku memiliki hubungan gelap dengan seorang penjaga istana dan di waktu yang sama telah melahirkan aku. Permaisuri ingin mengeksekusi ibuku pada waktu itu, tetapi anak lelaki yang dilahirkan oleh sang Permaisuri meninggal beberapa hari setelah ia dilahirkan. Untuk mempertahankan posisinya sebagai Permaisuri, beliau mengangkatku, mengambilnya sebagai anaknya sendiri. Selama ini, aku pikir Permaisuri adalah ibu kandungku, hingga …. Adik Keempatku muncul. Hanya ketika itu aku mengetahui semua itu hanya sebuah kebohongan besar."     

Lei Chen tidak dilahirkan oleh sang permaisuri. Permaisuri mengizinkan ia dan ibu kandungnya tetap hidup untuk mempertahankan posisinya sebagai permaisuri. Karena ia adalah satu-satunya anak yang dimiliki sang permaisuri, pada awalnya permaisuri menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang besar padanya. Orang luar selalu berpikir Kaisar dan Permaisuri saling cinta dan tak ada yang tahu bahwa gadis yang benar-benar dicintai oleh sang Kaisar bukanlah permaisuri, tetapi seorang pelayan istana yang telah mengabdi pada Sang Kaisar sejak muda. Setelah Kaisar naik takhta, ia memindahkan pelayan istana itu ke dalam harem sebagai selirnya dan menghujaninya dengan banyak perhatian dan kebaikan. Pelayan istana itu kemudian melahirkan seorang putera lebih dari sepuluh tahun yang lalu tetapi ia sendiri meninggal karena komplikasi yang dialaminya setelah melahirkan.     

Putera kecil itu diadopsi oleh sang permaisuri untuk memperlihatkan itikad baik tetapi niatnya sebenarnya adalah untuk memanfaatkan anak itu untuk mengancam Sang Kaisar. Tidak lama setelah anak itu diambil oleh sang permaisuri, permaisuri menenggelamkan anak itu di kolam bunga teratai, dan pangeran Keempat yang sekarang Lei Fan, sebenarnya adalah anak haram Permaisuri dan Perdana Menteri Negeri Yan ….     

Kaisar Negeri Yan tidak tahu apa-apa mengenai hal ini dan ia selalu berpikir Lei Fan adalah anak yang ia miliki dari wanita yang paling dicintainya. Ia telah memanjakan anak itu dari sejak kecil dan permaisuri juga tampaknya senang dengan bocah itu, dan ikut memanjakan dia. Itu telah membuat sang kaisar sangat senang sehingga membuat posisinya sebagai permaisuri semakin kuat. Namun, dengan perhatian dan semua harapan terpusat pada Lei Fan, Lei Chen yang awalnya hanya menjadi alat untuk mengamankan posisi permaisuri mendadak menjadi tidak menarik bagi mereka berdua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.