Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pertempuran Dimulai (3)



Pertempuran Dimulai (3)

2Qu Ling Yue begitu cantik dan dikagumi, dan tubuhnya tidak bisa dibilang terlalu tinggi. Tak ada yang menyangka bahwa peringkat pertama Turnamen Pertempuran Roh Akademi Bendera Perang akan dipegang oleh seorang gadis yang begitu manis dan lembut. Walaupun Qu Ling Yue terlihat kecil dan lemah, tetapi latar belakang tempat asalnya telah membuat cukup banyak orang memendam niat jahat padanya dan berwaspada dengannya.     

Ayah Qu Ling Yue adalah Penguasa Kota Seribu Monster dan di sepanjang sejarah Kota Seribu Monster, dua roh ungu telah dihasilkan. Walaupun Kota Seribu Monster saat ini tidak memiliki ahli roh ungu, ketenaran mereka masih sangat diakui.     

Jun Wu Xie tidak pernah berinteraksi dengan Qu Ling Yue sebelum ini. Bahkan di malam perjamuan di kediaman Putra Mahkota, ia hanya melirik sekilas Qu Ling Yue sambil lalu dari ujung matanya. Jun Wu Xie tidak tahu mengapa Qu Ling Yue menatapnya seperti itu dan dengan pandangan yang berbeda dari orang lain, tidak memandangnya sebagai musuh tetapi lebih seperti ia sedang mencari sesuatu.     

Jun Wu Xie memalingkan matanya.     

Segera, orang yang bertanggung jawab untuk menarik undian berjalan ke tempat tunggu para kontestan. Diletakkan di sebuah meja di depan, adalah kotak yang hampir tersegel rapat, satu-satunya lubang hanya cukup untuk memasukkan tangan seseorang ke dalam kotak itu. Para pemuda yang penuh tiba-tiba tenang dan menatap kotak itu dengan cemas. Mereka semua tahu bahwa isi kotak itu dapat menentukan seberapa jauh perjalanan mereka di Turnamen Pertempuran Roh ini.     

Satu per satu pemuda berjalan ke depan, mengantri untuk mengambil nomor. Dua pemuda akan mengambil nomor yang sama yang berarti mereka akan menjadi lawan satu sama lain di babak pertama nanti.     

Jun Wu Xie berjalan pelan. Ia berdiri di ujung antrian dan penampilannya menarik perhatian banyak orang. Hampir semua orang ingin menjadi lawannya karena di mata mereka semua, tak ada yang lebih mudah daripada mengalahkan begundal kecil itu.     

Ketika seorang murid dari Akademi Penumpas Naga melangkah maju untuk mengambil undiannya, banyak yang menjulurkan leher mereka untuk melihat karena penasaran. Mereka yang sudah mengambil nomor ketika melihat pemuda dari Akademi Penumpas Naga memperlihatkan angka lima puluh semua bernapas lega. Mereka semua senang karena tidak mengambil nomor yang sama dengan pemuda itu.     

Melihat reaksi yang lain, para murid Akademi Penumpas Naga merasa sedikit gembira. Ia menepuk dadanya dan mengangkat kepalanya tinggi sambil berjalan menjauh dari meja, tatapan ketakutan murid lain membuat hatinya bangga, penuh keangkuhan.     

Qu Ling Yue sendiri mendapatkan nomor tujuh belas dan pemuda lain yang akan bertarung dengannya merasa dunianya hancur begitu ia melihat nomor di tangan Qu Ling Yue.     

Bagaimana pun manisnya penampilan Qu Ling Yue, jabatan peringkat pertamanya di Akademi Bendera Perang cukup membuat yang lain tidak merasakan apa pun kecuali takut. Dengan pengecualian murid-murid dari Akademi Penumpas Naga, tak ada orang di situ yang berpikir mendapatkan Qu Ling Yue sebagai lawan akan memberikan keuntungan di kompetisi ini.     

Pemuda yang lain menarik undian mereka satu demi satu dan selain nomor tujuh belas, nomor lain yang berarti kematian masih belum terpilih. Para pemuda yang berjalan dari meja dengan perasaan was-was mendapatkan nomor sial, tiba-tiba, di seluruh pelataran itu hanya Jun Wu Xie sendiri yang belum mengambil nomor, dan ia adalah orang terakhir.     

Tidak perlu mengambil nomor lagi. Semua orang tahu dengan pasti, bahwa nomor terakhir di kotak itu tidak diragukan lagi nomor lima puluh!     

Sementara mereka semua bersorak-sorai karena tidak berpasangan dengan murid Akademi Penumpas Naga, pemuda itu di saat yang sama juga merasa kasihan pada pemuda kecil yang paling lemah yang akan melawan Akademi Penumpas Naga di babak pertama. Salah satu dari dua peserta paling kuat akan melawan murid yang paling lemah …. Tidak diragukan lagi hasilnya.     

Ketika semua orang masih diam-diam meratapi nasib karena tidak bisa melawan Jun Wu Xie, satu-satunya orang yang diam-diam paling ditakuti dari Akademi Penumpas Naga tiba-tiba wajahnya berubah kehijauan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.