Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jamuan Makan Malam (10)



Jamuan Makan Malam (10)

3"Aku baik-baik saja." Jun Wu Xie bahkan tidak peduli untuk menebak alasan di balik perubahan sikap Lei Yuan dan ia menanggapi pria itu acuh tak acuh sebelum berpaling dan melanjutkan mengagumi keindahan kebun yang bermandikan cahaya rembulan yang lembut.     

Merasa diabaikan oleh Jun Wu Xie, Lei Yuan tidak merasa tersinggung sedikit pun tetapi malah berjalan ke depan dan terus berusaha untuk mengobrol. "Bagus kalau begitu. Turnamen Pertempuran Roh diselenggarakan oleh kami dan jika kami membiarkan para kandidat cedera sebelum turnamen dimulai, itu akan menjadi sebuah kegagalan di pihak kami."     

Jun Wu Xie memandang Lei Yuan, dan kecurigaan di dalam hatinya terus berkembang.     

Tindakan Lei Chen sebelumnya telah membuatnya bertanya-tanya karena ia berpikir Akademi Angin Semilir yang sudah mulai menurun tidak memiliki apa pun untuk ditawarkan padanya tetapi Lei Chen masih bersikeras untuk terus mendekati mereka. Itu sudah cukup menyebalkan hingga ia menghindar dari Lei Chen. Dan sekarang, Lei Yuan datang menghampirinya. Apakah semua pangeran Negeri Yan seperti ini? Apakah mereka semua terlahir dengan batu di dalam kepala mereka?     

Selain anggota keluarga dan teman-temannya, Jun Wu Xie tidak suka berbicara dengan orang lain. Lei Yuan terus mengoceh tanpa henti dan Jun Wu Xie memotongnya dengan berkata singkat, "Kembali."     

Dan ia memutar kakinya untuk kembali ke aula perjamuan tanpa berkata-kata lagi.     

Wajah Lei Yuan benar-benar memperlihatkan dirinya tak bisa berkata-kata di bawah pancaran sinar rembulan. Ia berpikir Jun Xie bersikap dingin terhadap Lei Chen karena ia tidak menyukai Lei Chen dan sekarang ia diperlakukan tidak berbeda dari Lei Chen, ia mulai berpikir bahwa pemuda itu memang memiliki karakter dingin pada siapa pun yang mendekatinya.     

"Pangeran Kedua?" Pengawal di sisi Lei Yuan bertanya lembut dengan sangat berhati-hati ketika ia melihat wajah gembul Pangeran Kedua menjadi kaku di tengah-tengah pembicaraan.     

"Kembali ke acara!" Lei Yuan berseru dengan rahang masih terkatup rapat. Dengan pengecualian Lei Chen, tidak ada yang berani mengabaikannya seperti itu. Ia hampir meledak dalam kemarahan tetapi kemudian ia ingat kilau hijau yang begitu terang yang memancar dari tubuh Jun Xie tadi, ia menahan kemarahannya dan tidak berani bertindak gegabah.     

Tak peduli bagaimana Jun Xie akan menanggapi Lei Chen, Lei Yuan telah memutuskan bahwa bukan tindakan bijaksana untuk melawan pemuda yang memiliki kekuatan dewa seperti itu.     

Acara jamuan makan baru saja dimulai dan Lei Chen berbicara akrab dengan Qu Ling Yue di sebelahnya ketika sudut matanya beralih sesaat dan melihat segera setelah Jun Xie pergi, beberapa murid Akademi Penumpas Naga mengikutinya dari belakang. Walaupun niat Akademi Penumpas Naga jelas bagi Lei Chen, ia tidak berniat untuk melakukan apa pun untuk menghentikan mereka. Dua kali berinteraksi dengan Jun Xie, ia mengerti bahwa bocah itu bukan orang yang mudah dijangkau, dan jika ia benar-benar menginginkan Jun Xie berpihak padanya, ia perlu melakukan metode yang tidak lazim.     

Dan Akademi Penumpas Naga akan "membantunya" dengan hal itu.     

Lei Chen penasaran dengan "hiburan" macam apa yang akan diberikan para murid Akademi Penumpas Naga pada Jun Xie. Hanya ketika begundal kecil yang sulit dijangkau itu sedikit menderita, ia dapat muncul sebagai sang penyelamat, untuk segera menyegel hubungan antara dirinya dan Jun Xie.     

Tetapi ketika Lei Chen baru saja membayangkan berbagai skenario di mana ia dapat menyelamatkan Jun Xie, ia tiba-tiba melihat murid Akademi Penumpas Naga berlari kembali masuk, wajah mereka benar-benar putih. Mereka kembali duduk di kursi mereka tanpa berbicara, wajah mereka benar-benar pucat, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang baru saja kembali dari meraih kemenangan atas pembalasan dendam mereka.     

Kening Lei Chen berkerut. [Mengapa reaksi para murid Akademi Penumpas Naga begitu berbeda dengan apa yang telah diperkirakannya?]     

[Bukankah mereka melawan Jun Xie? Mengapa mereka semua terlihat seolah baru saja melihat hantu?]     

Lei Chen masih menggerutu di dalam hatinya ketika ia tiba-tiba melihat sosok kecil melangkah masuk dari jalur yang diterangi sinar rembulan ke dalam aula.     

Ia tidak dapat melihat sedikit pun luka gores di tubuh Jun Xie dan bahkan pakaiannya masih rapi, tidak kusut sedikit pun. Ekspresi di wajahnya masih tenang, terlihat persis sama dengan ketika ia meninggalkan aula.     

[Apakah murid Akademi Penumpas Naga tidak berhasil menemukan Jun Xie?]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.