Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jamuan Makan Malam (5)



Jamuan Makan Malam (5)

0Tidak satu pun murid akademi lain berani berbicara buruk mengenai Lei Chen. Jadi semua itu jatuh pada Jun Wu Xie yang telah menyebabkan perhatian Lei Chen tumpah ruah padanya, tiba-tiba membuat semua orang begitu cemburu padanya.     

"Jika kau terlalu muda, maka jangan berpartisipasi di Turnamen Pertempuran Roh. Kita bukan hanya bermain rumah-rumahan di sini." Lei Yuan berkata, seraya pandangannya beralih. Ia mencibir dan segera membuat alasan untuk meninggalkan jamuan makan malam sebentar. Ia telah melihat murid-murid dari Akademi Penumpas Naga mengikuti Jun Xie meninggalkan perjamuan dan ia tahu pasti akan ada pertunjukan besar untuk dilihat, bagaimana mungkin ia melewatkannya?     

Lei Chen melihat Lei Yuan pergi, wajahnya masih menunjukkan senyuman yang lembut, tetapi di matanya terlintas kemenangan yang licik.     

[Orang yang bijak dan pintar tidak perlu mengotori tangannya sendiri, tetapi memanfaatkan apa yang ada di sekitarnya untuk meraih tujuannya sendiri!]     

….     

Kediaman resmi Lei Chen memang sesuai untuk Putra Mahkota dari Negeri terbesar di seluruh penjuru dataran. Dari depan hingga belakang, bangunan itu terbagi menjadi empat sayap. Masing-masing sayap memiliki halaman sendiri dan di bawah cahaya bulan yang keperakan, riak kecil bergerak perlahan di atas permukaan air di kolam, batu-batu alam memenuhi taman itu, ditemani rumput yang berwarna hijau zamrud. Deretan lampion yang bergemerlapan dan kilau cahaya bulan yang pucat, benar-benar indah, bagaikan sebuah lukisan, setiap aspeknya menonjolkan kemegahan tempat tinggal Putra Mahkota dan kemewahan yang agung.     

Saat itu, kebanyakan remaja yang menghadiri perjamuan makan malam masih ada di ruangan aula. Daripada mengagumi keindahan Kediaman Putra Mahkota, mereka lebih baik berusaha memenangkan hati Lei Chen. Lagipula, dengan reputasinya sebagai negeri paling makmur dan paling besar, jika mereka berhasil menarik perhatian Lei Chen, mereka akan sanggup mendapatkan posisi yang strategis di Negeri Yan ketika Lei Chen naik takhta. Dengan kesempatan di depan mata untuk menaikkan status kehidupan mereka, tak seorang pun di antara mereka yang sanggup melepaskan kesempatan itu begitu saja.     

Hanya Jun Wu Xie yang berada di taman di Kediaman Putra Mahkota. Para penjaga sesekali berkeliling, dan ketika mereka melihat seragam Jun Wu Xie, dan yakin ia adalah tamu undangan, mereka tidak bertanya apa-apa.     

Di keheningan malam, taman begitu sunyi. Dibandingkan dengan kericuhan di dalam aula, Jun Wu Xie lebih nyaman berada di tempat ini.     

Ia meletakkan kucing hitam di tanah dan berbisik, "Periksa."     

Kucing hitam kecil memandang Jun Wu Xie dan ia segera lari, tubuhnya yang hitam dan kecil segera melebur ke dalam kegelapan. Karena sosoknya sangat kecil, kebanyakan orang bahkan tidak akan menyadari kehadiran kucing hitam kecil.     

Jika Lei Chen benar-benar memiliki peta itu, itu artinya ia berkomplot dengan salah satu pihak di Dua Belas Istana. Jun Wu Xie belum berniat untuk beradu pedang dengan Dua Belas Istana maka ia harus memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada anggota Dua Belas Istana di Kediaman Putra Mahkota.     

Kucing hitam kecil baru pergi beberapa saat dan Jun Wu Xie tiba-tiba mendengar suara langkah kaki datang dari belakangnya.     

"Aku bilang Akademi Angin Semilir benar-benar tergelincir dan berubah dari buruk menjadi semakin buruk. Mereka bahkan mengirim perusuh kecil seperti ini untuk berpartisipasi dalam Turnamen Pertempuran Roh! Tidak bagus jika semua tangan kurus dan kaki kerempeng ini patah di kompetisi." Kata-kata pedas tiba-tiba terdengar, merusak keheningan di taman, dan beberapa pemuda yang mengenakan seragam Akademi Penumpas Naga datang.     

Jun Wu Xie berbalik untuk menatap beberapa pemuda yang tinggi itu, matanya dingin dan jernih bagaikan air.     

"Bocah, kau puas menjilat Putra Mahkota?" Salah satu murid Akademi Penumpas Naga berbicara, menatap Jun Wu Xie jijik, ekspresinya terang-terangan menunjukkan sikapnya yang tidak ramah.     

Hubungan Lei Chen dengan ketiga akademi terbaik selalu kurang lebih sama, dan ia hanya sedikit lebih dekat dengan Akademi Bendera Perang. Tetapi itu dapat dimengerti karena ia sekolah di Akademi Bendera Perang dahulu. Namun, kali ini Lei Chen telah mengambil inisiatif untuk mendekat ke Akademi Angin Semilir dan ini membuat orang-orang dari Akademi Penumpas Naga, yang juga salah satu dari tiga terbaik, sangat tidak senang.     

"Akademi Angin Semilir telah merosot dan mereka menggunakan cara-cara kotor untuk menjilat orang? Benar-benar memalukan." Pemuda lain mencemooh dengan suara keras, matanya menyelidik Jun Wu Xie dari kepala hingga ujung kaki.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.