Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Si Kaya Raya (1)



Si Kaya Raya (1)

2Jun Wu Xie menatap Jun Wu Yao sambil bertanya-tanya.     

Jun Wu Yao hanya tersenyum dan menatapnya, seolah di seluruh langit dan bumi, tak ada yang pantas mendapatkan perhatiannya kecuali Jun Wu Xie.     

"Tidak perlu melakukan ini." Walaupun Jun Wu Xie tidak paham betul mengenai konsep uang, tetapi ia tahu bahwa penawaran Jun Wu Yao yang setinggi langit, terlalu mahal hanya untuk sebuah Teratai Darah.     

Dengan penawaran terakhir melambat di angka empat juta delapan ratus ribu tael, dan tiba-tiba naik ke sepuluh juta, itu bukan lagi perang lelang, itu benar-benar merusak semua kompetisi.     

Setelah keheningan sesaat di ruangan lelang, atap rumah lelang hampir terbelah ketika tiba-tiba sorakan yang menggelegar terdengar di seluruh gedung! Kepala semua orang berpaling, menatap penawar gila yang juga rupawan!     

Juru lelang di panggung masih tertegun. Ia tak pernah bermimpi setangkai Teratai Darah akan mencapai harga sedemikian menakjubkan.     

Sepuluh juta ….     

Itu adalah rekor yang belum pernah tercapai dalam sejarah Rumah Lelang Roh Api. Dan harga itu hanya untuk satu tangkai Teratai Darah ….     

Selain sinting, tak ada kata-kata yang lebih tepat untuk menggambarkan tawaran yang dibuat pria itu.     

Jun Wu Yao menatap wajah kecil Jun Wu Xie yang begitu takjub dan kegembiraan sedikit berkilat di dalam matanya yang tersenyum. Ujung bibirnya terangkat dan kata-katanya dipenuhi dengan kegirangan, "Karena Xie Kecil menginginkannya, maka tidak perlu tawar-menawar lagi." Daripada menawar sedikit-sedikit, kenapa tidak menaikkan harganya hingga tidak ada lagi orang yang dapat menawarnya? Jun Wu Yao tidak perlu menghabiskan tenaganya sedikit pun dengan orang-orang di rumah lelang dan yang penting baginya adalah jika Jun Wu Xie menginginkannya, ia harus mendapatkannya, untuk mempersembahkannya di hadapan Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie mengedipkan matanya. "Terlalu mahal."     

Ia hanya mencoba menghitung dari jumlah sepuluh juta tael, berapa ramuan yang harus ia berikan untuk membayarnya. Walaupun ia tidak terlalu pandai jika berhubungan dengan uang, tetapi ia setidaknya masih bisa menghitungnya berdasarkan ramuan.     

"Tidak mahal sama sekali." Jun Wu Yao masih tersenyum.     

Jun Wu Xie hampir tidak pernah meminta apa pun padanya. Dengan kepribadian gadis kecil ini yang dingin dan penyendiri, Jun Wu Yao tak pernah bisa menebak apa yang membuat gadisnya tertarik. Kompor ramuan dan Teratai Darah, hanya dua benda ini yang ia tahu amat diinginkan Jun Wu Xie.     

Jika ia adalah gadis lain, emas, perak, perhiasan, gulungan kain sutra dan bahan-bahan mahal akan dengan mudah memenangkan hatinya. Tetapi dengan kepribadian Jun Wu Xie, bahkan jika ia memenuhi kamarnya dengan semua benda berharga, Jun Wu Xie hanya akan menganggap keberadaan benda itu mengganggu dan tidak akan berterima kasih sedikit pun.     

Jun Wu Xie menggigit bibirnya sesaat dan mengeluarkan satu botol ramuan dari dalam pakaiannya, sebelum cepat-cepat menyelipkannya dengan mesra ke tangan Jun Wu Yao.     

Bahkan untuk kakaknya, ia tak akan membiarkan dirinya terbiasa menerima hadiah tanpa membayar.     

Jun Wu Yao mengangkat alisnya sebelah bertanya-tanya sambil menatap Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie berkata padanya, "Ini ramuan yang baru saja kubuat. Ini bisa membuatmu bertahan hidup."     

Ramuan itu dibuat di Hutan bambu sekitar satu bulan yang lalu. Ia hampir menghabiskan semua persediaan rempah obat-obatannya dan hanya berhasil membuat satu botol. Proses pembuatan ramuan itu begitu rumit dan bahkan baginya, ia hanya berhasil membuat satu botol ramuan. Tetapi ramuan itu memiliki khasiat mahadewa dan bisa mengubah nasib seseorang. Selama orang itu masih bernapas, ramuan itu akan bisa menyembuhkannya. Ramuan itu dibuat Jun Wu Xie untuk dirinya sendiri, harapan terakhirnya. Bahkan ketika ia tidak memiliki uang, ia tidak akan pernah berpikir untuk menukar ramuan ini.     

Tetapi kali ini, orang itu adalah Jun Wu Yao, dan ia sama sekali tidak merasa aneh memberikan ramuan berharga ini padanya.     

Awalnya Jun Wu Yao ingin menolaknya, tetapi ia mengubah pikirannya setelah memikirkannya, dan ia menerimanya dengan senyuman lebar.     

"Karena ini adalah hadiah darimu, aku pasti akan menyimpannya baik-baik."     

Dari sudut pandang lain, ramuan itu telah menjadi benda pertama yang ia terima dari Jun Wu Xie dan itu adalah satu-satunya "hadiah". Tak masalah apakah barang itu bagus atau tidak, ia akan menyimpannya dengan senang hati.     

Dan itu sesuatu yang dibuat oleh tangan Jun Wu Xie sendiri, dan diberikan padanya secara langsung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.