Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pikiran Putra Mahkota (2)



Pikiran Putra Mahkota (2)

0"Seorang murid dari Fakultas Penyembuh Roh? Dan ia bahkan memiliki kemampuan untuk memperbaiki teknik Penyembuhan Roh!? Ha ha ha! Bukankah Jun Xie ini datang dari langit, dan merupakan hadiah terbesar untukku?" Lei Chen tak dapat menyembunyikan kegembiraan di matanya. Walaupun Akademi Angin Semilir sudah menurun, tetapi Fakultas Penyembuh Roh mereka masih menarik banyak mata dan membuat semua orang iri dan cemburu. Putra Mahkota awalnya berencana untuk menunggu hingga Akademi Angin Semilir benar-benar tidak memiliki harapan sebelum menawarkan cabang pohon zaitun pada Gu Li Sheng. Tetapi sekarang, seorang murid yang bisa disejajarkan dengan Gu Li Sheng bernama Jun Xie tiba-tiba muncul di hadapannya!     

Menatap foto Jun Xie, Lei Chen langsung teringat akan peristiwa hari ini di Rumah Lelang Roh Api di mana ia telah melihat pemuda yang sama duduk di sebelah Jun Wu Yao. Ia tidak begitu memperhatikan pemuda itu ketika di rumah lelang, semua pikirannya hanya tertuju pada Jun Wu Yao. Tetapi ia tak pernah menyangka bahwa pemuda yang terlihat biasa saja itu sebenarnya memiliki banyak pencapaian!     

"Fakta bahwa Akademi Angin Semilir bahkan mengirim murid seperti Jun Xie ke sini tahun ini benar-benar sebuah lelucon. Ketika Fan Qi masih ada, Akademi Angin Semilir tidak akan pernah berani mengirimkan murid dari Fakultas Penyembuhan Roh, sangat takut mereka akan dicuri. Sepertinya Fan Jin masih hijau, tidak menyadari mengenai hal itu dan mengirimkan murid seperti Jun Xie yang sangat berbakat dalam bidang Teknik Penyembuhan Roh untuk muncul di sini, tidak tahu seberapa besar kerugian yang akan dialaminya." Kata-kata Lei Chen dipenuhi dengan penyesalan, tetapi nada bicaranya sangat mengejek dan mencibir, matanya menyala karena gembira.     

"Apa Yang Mulia ingin lakukan?" Pengawal bertanya.     

"Ingin?" Lei Chen tersenyum dan bertanya, "Karena Fan Jin terlalu tolol untuk mengirimkan kesempatan fantastis seperti itu ke dalam tanganku, bagaimana aku bisa menolaknya? Sampaikan pesanku. Malam ini, aku akan pergi ke penginapan Para Dewa, untuk menyambut rombongan dari Akademi Angin Semilir."     

Pengawal terkejut dan berkata, "Tetapi Yang Mulia sudah memberitahu pada Akademi Penumpas Naga bahwa Anda akan mengunjungi mereka malam ini. Dengan perubahan mendadak darimu, aku khawatir …."     

Lei Chen mengangkat satu tangannya, untuk menghentikan kata-kata pengawalnya.     

"Aku akan pergi ke mana aku ingin pergi. Kau hanya perlu memberitahu Akademi Penumpas Naga bahwa orang-orang dari Akademi Angin Semilir yang mengundangku, itu saja."     

Pengawal itu terpaku sesaat sebelum akhirnya ia mengerti apa yang direncanakan Lei Chen.     

Akademi Angin Semilir dan Akademi Penumpas Naga selalu berselisih dan dengan kemerosotan mendadak Akademi Angin Semilir, jika dianggap mereka mengundang Lei Chen secara sepihak, mencuri waktu yang telah disiapkan bagi Akademi Penumpas Naga, maka Akademi Penumpas Naga akan sangat senang dengan hal itu.     

Akademi Angin Semilir sudah berada dalam bahaya yang tak terelakkan di Turnamen Pertempuran Roh tahun ini dan jika mereka menyebabkan insiden yang tak diinginkan, satu bulan ke depan di Ibu Kota Negeri Yan pasti tidak akan menjadi mudah bagi mereka!     

"Anak buahmu mengerti. Aku akan melaksanakannya." Pengawal itu segera pergi.     

Mata Lei Chen berkilat dengan kekejian yang menusuk saat itu.     

Penawaran spektakuler Jun Wu Yao telah membuatnya memenangkan Teratai Darah dan tak ada orang di seluruh rumah lelang yang dapat mengunggulinya, ketika Teratai Darah akhirnya dilepas kepadanya tanpa perlawanan. Setelah lelang selesai, Jun Wu Yao sendiri menerima Teratai Darah itu dan menyerahkannya pada Jun Wu Xie sebelum mereka berdua berjalan di bawah sinar senja yang berwarna merah jambu, kembali ke penginapan.     

Ketika mereka tiba, Qiao Chu dan yang lain sudah kembali dan mereka duduk di ruangan di lantai dua mengobrol dengan suara pelan.     

Jun Wu Yao dan Jun Wu Xie baru saja naik ke lantai dua ketika Ye Sha dan Ye Mei yang berjaga di atas tangga tiba-tiba menghampiri mereka. Mereka membisikkan sesuatu pada Jun Wu Yao dan mata Jun Wu Yao sedikit memicing, kilat tajam terpancar di matanya.     

"Xie Kecil, kau istirahat dulu. Ada yang harus aku selesaikan dan aku akan kembali dalam beberapa hari." Ketika Jun Wu Yao berputar menatap Jun Wu Xie, kilat dingin di matanya telah hilang.     

Jun Wu Xie mengangguk. Dengan Jun Wu Yao yang sesekali "menghilang", ia sudah terbiasa. Malah, ketika Jun Wu Yao berada di dekatnya, itu membuatnya terkejut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.