Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jangan Cari Mati dan Kau Akan Hidup (5)



Jangan Cari Mati dan Kau Akan Hidup (5)

2"Jadi mengenai hal itu. Tuan Muda Jun, tenang saja. Untuk pertandingan besok, aku pasti tidak akan muncul, dan Tuan Muda Jun bisa terus maju ke babak selanjutnya." Zhao Xun mulai tenang. Dari apa yang bisa dilihatnya, Jun Xie tidak akan menolak tawaran yang sangat menguntungkannya.     

Walaupun Sang Tuan adalah orang yang mengatur semuanya untuk membuat dirinya mundur, tetapi bukankah Jun Xie akan senang mengetahui bahwa ia dapat maju terus tanpa halangan besok? Jun Xie pasti berpikir Putra Mahkota adalah orang yang mengatur semuanya untuknya dan ia khusus datang ke sini malam ini untuk bertanya apakah lawannya akan muncul besok untuk bertanding.     

"Oh?" Jun Wu Xie bertanya, alisnya terangkat sebelah.     

Zhao Xun tertawa dan terus berkata, "Itu adalah keinginan Putra Mahkota dan aku mohon dengan sangat Tuan Muda Jun menerimanya dengan baik." Tuan telah meninggalkan instruksi, bahwa tak peduli kepada siapa ia mengatakannya, ia harus mengatakan bahwa Lei Chen adalah orang yang mengatur semua ini dan Zhao Xun tentu saja tidak berani melupakan hal itu.     

"Jadi kau mengatakan padaku bahwa semua ini diatur oleh Putra Mahkota?" Jun Wu Xie bertanya pada Zhao Xun, terlihat tak terpengaruh.     

Zhao Xun mengangguk, tetapi di dalam hatinya, ia sedikit membenci Jun Xie. Di usia semuda ini, bocah itu benar-benar berani berpartisipasi di Turnamen Pertempuran Roh dan bahkan begitu beruntung! Tidak penting siapa yang bertanggung jawab untuk semua ini tetapi fakta bahwa Jun Xie bisa menghindar dari lawan yang kuat dan masih bisa terus maju tanpa kesulitan di turnamen ini memang benar-benar hebat dan beruntung, dan Jun Xie pasti merasa sangat senang dengan hal ini.     

Jun Wu Xie perlahan mengangkat gelas tehnya dari meja dan menyeruputnya. Matanya yang indah tertunduk dan bibirnya terbuka kecil dan memanggil, "Qiao Dungu."     

"Siap!" Qiao Chu yang berdiri diam di sisi ruangan melangkah maju.     

"Pegangi dia." Jun Wu Xie berkata pelan.     

Zhao Xun bahkan tidak sempat bereaksi ketika ia melihat sosok Qiao Chu tiba-tiba melesat dan muncul di sebelahnya. Ia bahkan tidak bergerak sedikit pun dan kaki Qiao Chu sudah melayang dan menendang lutut bagian belakangnya!     

Gelombang rasa sakit yang menyiksa menyerang tubuhnya!     

Kaki Zhao Xun langsung lemas dan ia langsung jatuh berlutut di hadapan Jun Xie. Ia ingin berjuang untuk berdiri tetapi tangan Qiao Chu sudah menekan pundaknya, menahan dirinya tak berdaya di lantai.     

"Kau!"     

"Satu kata lagi dan aku akan merobek lidahmu." Jun Wu Xie perlahan mengangkat matanya dan pandangannya bagaikan dua belati runcing yang menusuk tubuh Zhao Xun.     

Zhao Xun sepenuhnya tertegun dengan sepasang mata Jun Xie yang terpaku padanya. Kata-kata Jun Xie telah menyebabkan rasa takut mengalir ke dalam hatinya dan ketika ia ingin melawan, ia melihat bahwa Fei Yan yang hanya berdiri di samping Jun Xie sudah mengeluarkan sebuah pisau di tangannya, ujungnya yang runcing dan mengkilat berkilau di bawah cahaya lilin, dan ia segera menelan kembali kata-kata yang sudah berada di ujung lidahnya.     

[Bocah itu tidak bercanda!]     

[Ia benar-benar serius!]     

Keringat dingin mengalir di wajah Zhao Xun dan ia menatap Jun Xie gugup. Walaupun ia tidak berpikir Jun Xie bisa menandinginya tetapi ia tahu jelas mengenai kekuatan rekannya dari Akademi Angin Semilir. Tarik saja salah satu dari mereka, orang itu pasti akan memiliki kekuatan level biru dan mereka bukan orang yang bisa dikalahkan oleh pemilik roh jingga yang lemah seperti dirinya!     

"Kau punya nyali untuk menjebakku sebaiknya kau bersiap-siap untuk menanggung konsekuensinya. Kau pikir aku betul-betul bodoh?" Kening Jun Wu Xie mengerut seraya ia menatap Zhao Xun yang pucat, suaranya begitu dingin hingga menembus tubuhnya.     

"Aku …. Aku … tidak …." Zhao Xun menelan ludah dan entah kenapa, sulur-sulur ketakutan mulai merayapi hatinya.     

Sepasang mata yang lebih dingin dari sumur yang kosong menatap seolah menembus ke dalam jiwanya dan semua kebohongannya tak dapat disembunyikan.     

"Siapa yang menyuruhmu mundur?" Jun Wu Xie kemudia bertanya.     

"Putra Mahkota …."     

Sebelum Zhao Xun dapat menyelesaikan perkataannya, Qiao Chu langsung menahannya dan meninju mukanya, dan pipi Zhao Xun langsung membengkak, setengah wajahnya menggelembung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.