Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rumah Lelang Roh Api (5)



Rumah Lelang Roh Api (5)

2"Namun karena Ling Yue penasaran mana yang lebih tampan Penasihat Agung atau pria itu, mungkin lebih baik jika Xuan Kecil dapat membantu Ling Yue dengan keraguannya dan aku akan berpura-pura tidak mendengar apa-apa dan tidak berbicara pada Penasihat Agung mengenai hal ini." Lei Chen berkata dengan jahil sementara melihat Fu Xuan duduk di satu sisi, nada bicaranya yang akrab membuat sosoknya semakin menawan.     

Fu Xuan langsung merona dan matanya dipenuhi kegembiraan sebelum ia menjawab, "Aku benar-benar tidak bisa menentukan siapa yang lebih tampan, karena penampilan luar pada akhirnya hanyalah sebuah cangkang kosong. Apa yang lebih penting adalah yang ada di dalam diri seseorang, dan jika kita hanya menilai berdasarkan wajah, kita mungkin akhirnya akan memilih orang dengan wajah tampan tetapi idiot."     

Fu Xuan mungkin hanya mengatakannya dengan cuek, tetapi ia baru saja menganggap Jun Wu Yao dan Penasihat Agung idiot dari pernyataannya.     

Pemikiran Qu Ling Yue yang sederhana tidak dapat menangkap maksud terselubung di balik kata-kata Fu Xuan tetapi Lei Chen sangat memahami gambaran secara keseluruhan. Ia hanya tersenyum dan tidak berkomentar lebih banyak lagi.     

Fu Xuan memperhatikan reaksi Lei Chen dan sudut mulutnya terangkat membentuk senyuman.     

"Pria itu juga tampak seperti pria sejati. Ketika mereka masuk, ia sangat protektif dan ia melindungi kawannya sepanjang waktu. Itu membuatku bertanya-tanya apakah kawan kecilnya itu adiknya atau semacam itu, karena ia sangat manis." Qu Ling Yue sama sekali tidak menangkap masuk Fu Xuan dan ia hanya melongok dari jendela untuk menatap pria tampan itu, matanya dipenuhi kekaguman.     

Lei Chen tertawa dan berkata, "Oh? Pria seperti apakah yang bisa membuat hati Ling Yue tersentuh? Apakah kau jatuh cinta padanya?"     

Wajah Qu Ling Yue merona merah dan ia menggelengkan kepalanya cepat-cepat, berkata, "Aku hanya melihat dia menarik, itu saja!" Dan ia bahkan tidak berani menatap mata Lei Chen ketika mengatakan hal itu.     

Mata Lei Chen menyipit tetapi segera kembali normal. Ia memperlihatkan sikap acuh tak acuh dan berkata, "Kupikir aku perlu melihat sendiri bagaimana tampannya dia hingga dia membuatmu begitu terpikat dan tak bisa mengalihkan pandangan."     

Qu Ling Yue merona semakin merah.     

Lei Chen mengikuti arah pandangan Qu Ling Yue dan memutar pandangannya ke arah yang sama. Seperti yang diduga, di sebuah sudut yang tidak mencolok, ia melihat seorang pria dengan ketampanan tak tertandingi. Tetapi kegembiraan segera menghilang dari sorot matanya dan ia berputar dari Qu Ling Yue dan berkata, "Apakah kau tahu siapa pria itu?"     

Qu Ling Yue menggelengkan kepalanya.     

Lei Chen menjawab, "Ia dari Akademi Angin Semilir."     

"Apa?" Qu Ling Yue tertegun.     

Ia berasal dari Akademi Bendera Perang dan hanya dua akademi lain, yaitu Akademi Penumpas Naga dan Akademi Angin Semilir yang bisa disejajarkan dengan mereka. Sejak lama, ketiga akademi ini selalu bersaing ketat menaklukkan lawan mereka dan kecenderungan ini otomatis menular ke seluruh murid masing-masing akademi. Ketika murid ketiga akademi ini saling bertemu, naluri persaingan akan segera muncul.     

"Ia berasal dari Akademi Angin Semilir? Bagaimana Yang Mulia bisa tahu?" Qu Ling Yue segera bertanya.     

Lei Chen mengatakan padanya, "Mereka baru saja memasuki kota beberapa saat yang lalu. Ketika mereka masuk, foto mereka diserahkan padaku. Kau sudah tahu bahwa Kaisar, ayahku, mengizinkanku untuk bertanggung jawab penuh dalam penyelenggaraan Turnamen Pertempuran Roh tahun ini dan aku sedikit familiar dengan anggota inti setiap akademi. Walaupun aku belum sempat berbicara dengan orang-orang dari Akademi Angin Semilir, tetapi aku masih bisa mengingat wajah mereka."     

Wajah Qu Ling Yue meringis, sambil menatap Lei Chen dan kemudian kembali melihat pria itu di lantai pertama.     

"Tetapi menilai dari usianya, ia tidak terlihat seperti seseorang yang akan berpartisipasi dalam Turnamen Pertempuran Roh."     

"Bahkan jika ia bukan seorang murid, ia bisa jadi datang ke sini sebagai seorang guru. Akademi Angin Semilir hanya mengirim sepuluh orang tahun ini, termasuk Kepala Sekolah yang bertugas, Fan Jin. Fan Jin baru saja menyerahkan daftar nama-nama peserta yang akan ikut turnamen." Lei Chen menceritakan semuanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.