Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rumah Lelang Roh Api (1)



Rumah Lelang Roh Api (1)

3Setelah makan siang, kawanan remaja itu berpencar.     

Setelah datang ke Ibu Kota Negeri Yan, Fei Yan mengumpulkan lebih banyak informasi dan dalam periode sebelum Turnamen Pertempuran Roh dimulai, ia terus mengumpulkan lebih banyak informasi. Selain informasi mengenai Putra Mahkota Negeri Yan, ia mempelajari sedikit mengenai akademi-akademi yang berpartisipasi dalam Turnamen Pertempuran Roh tahun ini.     

Dalam waktu makan yang sangat singkat, berita bahwa Akademi Angin Semilir hanya mengirimkan tidak sampai sepuluh orang segera menyebar di seluruh tempat. Banyak di antara mereka yang berpikir bahwa Akademi Angin Semilir telah terpuruk tahun ini dan ketika mereka mendengar kabar itu, mereka bahkan semakin yakin bahwa mereka benar.     

Setelah menyelesaikan makan siangnya, Jun Wu Xie tidak berada di penginapan. Negeri Yan adalah kekuatan terbesar di seluruh dataran, sumber daya yang mereka miliki tidak dapat disejajarkan dengan apa yang dimiliki oleh negeri lain. Dan di ibu kota Negeri Yan yang amat makmur, ada tempat-tempat yang juga tak dapat dibandingkan dengan kota lain.     

Menurut sumber Fei Yan, Jun Wu Xie harus tahu bahwa di Ibu Kota Negeri Yan ada Rumah Lelang Roh Api terbesar di dunia. Rumah lelang itu dibuka oleh pedagang yang paling kaya di Negeri Yan dan rumah lelang itu ada di seluruh kita di Negeri Yan, dengan toko utama dan cabang terbesar terletak tepat di Ibu kota. Mereka memiliki segala macam benda langka yang berharga di sini, lebih dari yang dapat dihitung oleh seseorang, dan itu adalah tempat yang tak dapat dibandingkan dengan Rumah Lelang Chan Lin.     

Walaupun mereka telah mengalami begitu banyak peristiwa yang mengguncang kali ini, Jun Wu Xie meskipun begitu tidak melupakan ramuan yang diperlukan Yan Bu Gui. Supaya bisa membuat ramuan itu, ia perlu mengumpulkan rempah-rempah yang diperlukan. Maka, ia mengincar Rumah Lelang Roh Api saat ini, ingin pergi ke sana melihat apakah mereka memiliki rempah yang ia perlukan.     

Karena Ibu Kota memiliki arus pelanggan yang besar, seluruh kota dipenuhi dengan banyak rumah lelang besar maupun kecil. Rumah Lelang Roh Api yang paling sukses dan makmur di antara mereka bahkan buka setiap hari, orang-orang bisa mendapatkan barang berharga yang mereka inginkan kapan saja.     

Ketika itu tengah hari dan Ibu Kota Negeri Yan dipenuhi dengan hiruk pikuk orang-orang yang memenuhi tempat itu, di mana pun kau melihat, tempat itu penuh dengan orang.     

Karena Turnamen Pertempuran Roh sudah dekat, Ibu Kota Negeri Yan dipenuhi dengan orang dari berbagai kelompok akademi, dan juga orang yang datang dari kelompok kekuasaan lain dan fraksi-fraksi lain yang mencari kandidat potensial untuk direkrut. Mereka semua berkerumun di Ibu kota, berkumpul untuk menyaksikan pembukaan turnamen itu, memenuhi kota hingga padat.     

Sehubungan dengan keinginan berbagai kelompok kekuatan di kota mereka, Negeri Yan selalu diam saja. Bukannya mereka mendiamkan saja orang lain mencuri murid-murid berbakat yang mereka incar, tetapi itu karena Negeri Yan sangat percaya diri bahwa siapa pun yang mereka rekrut, tidak akan pernah menolak undangan mereka.     

Itu adalah kepercayaan diri yang dimiliki oleh kekuatan terbesar di seluruh jagad raya!     

Jun Wu Xie mengikuti peta yang diberikan oleh Fei Yan padanya dan berjalan melewati jalur utama dan gang-gang kecil, menuju ke Rumah Lelang Roh Api. Dan tepat di sampingnya, sesosok pemuda yang ramping mengikutinya dari dekat.     

"Apakah Xie Kecil ingin membeli sesuatu?" Jun Wu Yao bertanya sambil tersenyum, menatap Jun Wu Xie. Ia kelihatannya tidak memiliki apa pun untuk dilakukan saat ini dan ia terus mendampingi Jun Wu Xie. Hanya sesekali ia menghilang selama beberapa jam sebelum ia muncul kembali dengan cepat.     

Jun Wu Xie tidak pernah bertanya mengenai kepergian Jun Wu Yao bahkan ketika ia mendeteksi aroma darah yang samar di tubuhnya setiap kali, Jun Wu Xie hanya diam saja.     

"Aku memerlukan rempah-rempah." Jun Wu Xie berkata.     

"Apakah kau akan membuat ramuan lagi?" Jun Wu Yao bertanya, matanya menyipit seraya ia menatap Jun Wu Xie. Selama ini, ia dari awal hingga sekarang selalu bisa mencium aroma rempah yang terpancar darinya, bukan seperti aroma bedak yang sering kali tercium dari tubuh seorang gadis biasa, dan berbeda dari aroma manis berbagai macam bunga. Jun Wu Xie memiliki aroma yang sedikit getir dan itu mungkin sedikit mengganggu pada awalnya, tetapi setelah terbiasa, aroma itu seolah telah menjadi satu denganmu dan terasa begitu menyejukkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.