Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Negeri Yan (8)



Negeri Yan (8)

1Tetapi Fan Jin tidak bertanya pada mereka mengenai hal itu, dan ia pun tidak ingin memikirkannya lebih jauh. Ia tahu baik itu Jun Wu Xie atau kawan-kawannya, mereka adalah orang-orang dengan latar belakang luar biasa. Dan jika mereka tidak mengatakan padanya apa yang akan mereka lakukan, ia berasumsi mereka pasti memiliki alasan tersendiri.     

Mata Fan Jin perlahan berputar menatap Fan Zhuo. Melihat senyuman tulus di wajahnya yang bersinar dari dalam hatinya, ia merasa senang dan tersentuh dengan apa yang dilihatnya.     

"Kalian teruskan mengobrol. Aku harus menemui Penasihat Agung." Fan Jin berdiri dan mengumumkan. Ia takut Jun Wu Xie dan yang lain merasa tidak nyaman untuk mengutarakan pendapat mereka jika ia tetap berada di sana dan ia memiliki alasan untuk pergi.     

"Penasihat Agung? Kakak, mengapa kau ingin menemuinya?" Fan Zhuo bertanya.     

Penasihat Agung Negeri Yan memiliki posisi yang sangat penting dan ia sangat dihormati oleh rakyat, reputasi dan statusnya hanya sedikit di bawah Kaisar, tetapi masih lebih tinggi daripada Putra Mahkota, sang pewaris takhta. Namun Penasihat Agung jarang terlibat dengan urusan pengelolaan Negeri Yan dan ia hanya akan datang ketika diperlukan. Jika Kaisar Negeri Yan adalah sosok yang memiliki otoritas sebagai pemimpin, maka Penasihat Agung adalah pemimpin spiritual Negeri Yan, yang sangat dicintai dan dihormati oleh rakyatnya.     

Fan Jin membalas dengan santai sambil tertawa, "Senior Wen Xin Han telah memberikan sebuah surat sebelum kita pergi, untuk diserahkan pada Penasihat Agung."     

Fan Zhuo mengangguk dan tidak berbicara lebih banyak lagi. Mereka semua keluar dari Akademi Angin Semilir dan akademi sekarang dijalankan oleh Wen Xin Han dan Gu Li Sheng. Karena Akademi Angin Semilir baru saja mengalami guncangan besar, Fan Jin dengan tulus mengundang Wen Xin Han untuk tinggal di Akademi Angin Semilir sementara waktu dan Wen Xin Han tidak menolak.     

Setelah melihat Fan Jin pergi, Fei Yan menggosok dagunya. "Jika ingatanku benar, Penasihat Agung Negeri Yan bermarga Wen." Matanya menatap Jun Wu Xie penuh makna.     

Walaupun marga Wen tidak langka, tetapi fakta bahwa Wen Xin Han meminta Fan Jin mengantar sebuah surat pada Penasihat Agung Negeri Yan dan mereka berdua memiliki marga yang sama yaitu Wen, tidak dipungkiri akan membuat orang berpikir mereka memiliki hubungan.     

"Penasihat Agung Negeri Yan, bernama Wen Yu?" Jun Wu Xie bertanya.     

Fei Yan mengangguk.     

"Lagipula itu adalah urusan pribadi Senior Wen dan tidak elok bagi kita untuk turut campur. Tetapi setidaknya itu meyakinkan kita bahwa Wen Yu bukan musuh kita." Fan Zhuo berkata sambil tersenyum. Walaupun ia tidak tahu apa yang tertulis di surat Wen Xin Han, tetapi jika ia menyuruh Fan Jin sendiri untuk mengirimkan surat itu, ia sangat percaya tindakan Wen Xin Han memiliki tujuan tersendiri, seperti memintanya untuk sedikit menjaga mereka atau sesuatu semacam itu.     

"Uhuk …. Aku juga mendengar … bahwa Penasihat Agung Negeri Yan terlihat … sangat tampan." Qiao Chu berkata tiba-tiba, sensasi merah muda bahkan mulai terlihat di wajahnya.     

Fei Yan menatap Qiao Chu dengan pandangan jijik, diam tak berkata-kata.     

[Kapan pun idiot ini mendaratkan pandangannya pada orang-orang berparas wajah indah, tak peduli itu pria atau wanita, ia selalu menunjukkan wajah imut yang menjijikkan!]     

"Dikatakan ia sangat tampan, dan ia memiliki wajah yang paling indah di Negeri Yan. Tetapi jangan mengulangi perkataan ini di luar. Penasihat Agung tidak suka orang berkomentar mengenai penampilannya." Fei Yan mengingatkan.     

"Aku tidak akan melakukannya. Di mana kau akan menemukan pria yang senang ketika orang mengatakan dirinya tampan?" Qiao Chu menggerutu.     

Jun Wu Xie mendengarkan dengan diam. Tanpa memikirkan hal itu, setelah ia mendengar mengenai ketampanan Wen Yu, tanpa sadar ia menoleh ke arah Jun Wu Yao yang ada di sampingnya. Tatapannya yang dingin mengamati wajah Jun Wu Yao yang sempurna tak bercela, dengan cermat meneliti wajahnya.     

Mungkin tatapan Jun Wu Xie terlalu jelas, hingga bahkan Qiao Chu pun menyadari.     

"Xie Kecil, tidak perlu menatap terlalu serius. Aku berani jamin! Bahwa si Wen Yu itu, tak akan setampan Kakak Jun." Ia tidak pernah melihat orang lain yang lebih memikat daripada Jun Wu Yao dalam hidupnya! Jika seseorang mengatakan padanya ada orang yang lebih tampan dari Jun Wu Yao, ia benar-benar tidak akan dapat membayangkan monster seperti apa itu.     

Jun Wu Xie terkejut dan ia segera mengalihkan pandangannya, menundukkan kepalanya untuk menyeruput tehnya. Tetapi usahanya yang mencolok untuk menyembunyikan semua itu sangat jelas di mata Jun Wu Yao, dan itu membuat Jun Wu Yao tertawa keras.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.