Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Negeri Yan (6)



Negeri Yan (6)

0Jun Wu Xie baru saja berdiri untuk berjalan menghampiri Jun Wu Yao ketika Jun Wu Yao menggenggam tangan mungilnya dengan begitu natural dan lembut seraya mereka berjalan menuju ke aula di lantai dua.     

Jun Wu Xie kelihatannya terbiasa dengan kasih sayang yang ditunjukkan Jun Wu Yao. Ia awalnya sedikit tidak nyaman tetapi ketika ia ingat sebuah adegan yang ia lihat di kehidupan sebelumnya di mana ia melihat pasangan kakak beradik, kakak laki-laki dalam ingatannya juga sedang menggandeng tangan adik perempuannya.     

Tetapi Jun Wu Xie tidak menyadari satu hal lain di dalam ingatannya. Ketika kakak laki-laki itu memegang tangan adik perempuannya, mereka sedang menyeberangi jalan dan pasangan kakak beradik itu baru berusia sekitar delapan tahun ….     

Qiao Chu dan yang lain sudah duduk di aula lantai dua dan ketika mereka melihat Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao mendekat, Qiao Chu dengan cuek melambaikan tangannya pada mereka untuk menyuruh mereka bergegas.     

"Di mana Ye Sha dan Ye Mei?" Qiao Chu menatap ke belakang pasangan itu tetapi tidak melihat tanda-tanda kehadiran Ye Sha dan Ye Mei dan ia bertanya dengan sedikit penasaran.     

Jun Wu Yao menjawab, "Mereka keluar untuk mengurus beberapa hal."     

Qiao Chu mengangguk dan tidak berani bertanya lebih lanjut. Walaupun mereka tidak begitu takut pada Jun Wu Yao lagi, tetapi mereka masih gelisah melihat wajah Jun Wu Yao yang memiliki kekuatan yang sangat hebat dan misteri di sekelilingnya, termasuk kedua anak buahnya, yang selalu muncul dan menghilang tak dapat diprediksi.     

Pengurus penginapan segera menghidangkan makanan dan minuman satu meja penuh dan segera mundur setelah itu, meninggalkan seluruh ruangan hanya untuk mereka berdelapan.     

Qiao Chu memasukkan makanan ke dalam mulutnya dengan sumpitnya dan wajahnya segera mengernyit.     

"Makanannya terlihat lezat, tetapi rasanya tidak selezat masakan Ye Mei." Dahulu di Hutan bambu, walaupun hanya Jun Wu Xie dan Jun Wu Yao yang tinggal di sana, memasak hidangan di sana dikerjakan oleh Ye Sha dan Ye Mei. Walaupun Qiao Chu dan yang lain tidak berani terlalu sering masuk ke sana, mereka sesekali masih muncul dan menikmati makanan yang ada di sana.     

Dan hanya makan sesekali di sana sudah cukup bagi Qiao Chu untuk jatuh cinta hingga mabuk kepayang dengan keahlian Ye Mei menggunakan penggorengan. Ia mulai memohon tanpa malu dan mengajak Hua Yao untuk pergi bersamanya ke Hutan bambu setiap dua hari sekali, dengan alasan remeh untuk mendiskusikan rencana mereka dengan Jun Wu Xie untuk mendapatkan peta keempat, tetapi sebenarnya, yang ia inginkan hanya mencicipi masakan surgawi di sana.     

Hua Yao juga mencicipinya, dan menganggukkan kepalanya perlahan, seolah menyetujui pujian Qiao Chu.     

Tersembunyi di balik bayangan, Ye Mei yang baru saja hendak pergi bersama Ye Sha untuk menyelinap di sekitar Ibu Kota Negeri Yan, tidak sengaja mendengar percakapan Qiao Chu yang spontan dan apa adanya, dan wajahnya tiba-tiba murung.     

Walaupun ….     

Itu adalah pujian yang terelakkan untuk masakannya, mengapa ia tidak merasa gembira sedikit pun setelah mendengar hal itu?     

[Ia bukan koki demi Tuhan!]     

[Para Dewa! Komentarmu tidak dibutuhkan di sini!!]     

Ye Sha menepuk pundak Ye Mei untuk menghiburnya tanpa mengatakan apa pun, menunjukkan simpati terdalam.     

Sebagai saudara sependeritaan, ia dari antara semua orang paling dapat memahami bagaimana perasaan Ye Mei saat ini.     

Tangan mereka yang dilahirkan untuk memegang belati yang diasah tajam untuk menghancurkan musuh ketika mereka bertarung, membuat lawan mereka ketakutan setengah mati. Tetapi Tuan mereka sendiri memaksa mereka untuk menjadi ahli masak, menjahit, dan berbagai tugas rumah tangga lain, yang membuat mereka hampir menjadi gila. Menggunakan belati algojo untuk memotong seekor ayam …. Mereka bahkan memilih jarum sulam untuk Tuan mereka, dan itu adalah sesuatu yang tak akan pernah mereka katakan pada orang lain. Selamanya.     

"Ketika kita meninggalkan Dunia Bawah, aku bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi di dapur!" Ye Mei berkata sambil menggertakkan gigi, matanya menyala dengan tekad kuat.     

[Memalukan!]     

[Benar-benar memalukan!]     

[Memasak untuk Tuan Jun dan Nona Muda sudah sedikit keterlaluan dan sekarang ia dicap sebagai "koki terbaik", ia benar-benar kehilangan harga dirinya!]     

Ye Sha terus mengangguk memahami rekannya.     

"Dan tidak akan lagi menjahit!" Ketika ia memikirkan kembali pertama kali ia menyentuh jarum jahit untuk menyulam pakaian, dan itu akan digunakan oleh domba dungu, ia benar-benar ingin membenturkan kepalanya sendiri ke dinding dan membunuh dirinya!     

Sebagai pembunuh ahli yang berdarah dingin, mereka dipaksa untuk mengerjakan tugas perempuan dan murahan seperti ini. Jika berita ini tersebar, mereka berdua lebih baik mati di tempat.     

Ye Sha mendesah panjang, dan meninggalkan penginapan bersama dengan Ye Mei dengan hati suntuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.