Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Meremas Tangan Mungil Itu (1)



Meremas Tangan Mungil Itu (1)

3Dari segala arah, semua murid Akademi Angin Semilir menatap Ning Rui dengan mata terbakar kebencian. Kata-kata mencemooh yang diutarakan Ning Rui ketika ia percaya kemenangan sudah berada di tangannya sekarang tiba-tiba berputar menyerangnya, bagaikan belati tajam yang tergantung di atas kepalanya.     

Pria yang telah mencoba menggunakan nyawa semua orang di Akademi Angin Semilir untuk membayar kekuatan dan kekuasaan akhirnya akan menghadapi pengadilan!     

Fan Zhuo tidak langsung mengambil nyawa mereka tetapi hanya menahan Ning Rui dan Gong Cheng Lei. Walaupun kebenciannya yang sangat mendalam pada kedua orang itu membuatnya ingin memotong-motong mereka menjadi seribu bagian saat itu juga, ia menahan diri karena yang benar-benar perlu melihat mereka dihukum bukan dirinya, melainkan Fan Jin.     

Ning Rui diseret beserta Gong Cheng Lei oleh para penjaga dan Fan Zhuo tanpa sadar memandang Fan Jin. Wajahnya yang sangat akrab itu menyengat matanya, karena ia tahu di dalam hatinya bahwa itu bukan kakak tercintanya yang sesungguhnya ….     

Krisis di Akademi Angin Semilir telah diselesaikan dan semua orang di akademi akhirnya bernapas lega. Mereka semua merasa seperti mendapatkan kehidupan baru setelah diangkat dari lubang keputusasaan yang dalam. Mereka sangat berterima kasih pada Jun Xie yang menyelamatkan mereka semua dan rasa hormat yang sangat besar telah tumbuh di dalam hati mereka dan juga kekaguman pada pria yang sangat hebat itu.     

Gu Ying telah menderita luka parah, Ning Rui dan orang-orangnya telah dikurung. Malapetaka yang menyerang Akademi Angin Semilir akhirnya diredam.     

Akademi Angin Semilir akhir-akhir ini mengalami terlalu banyak rintangan sehingga mereka perlu menyeleraskan kembali keadaan di sana. Menurut peraturan, posisi Kepala Sekolah seharusnya diambil oleh Fan Jin dan Fan Jin sudah menyetujui hal itu dengan senyuman. Instruksi pertamanya sebagai Kepala Sekolah Akademi Angin Semilir adalah semua murid dan guru harus kembali ke akademi dan beristirahat dan ia menginformasikan pada mereka bahwa Akademi Angin Semilir akan diliburkan beberapa hari ke depan untuk memberi kesempatan pada semua orang untuk bernapas.     

Keadaan sudah agak tenang tetapi Jun Wu Xie belum bisa kembali.     

Jun Wu Yao menggandeng tangan kecil Jun Wu Xie dan langsung menuju ke Hutan bambu kecil.     

"Kau benar-benar gadis yang bernyali. Kau baru saja mempelajari cara untuk meningkatkan kekuatan spiritual hingga mencapai roh ungu dan kau sudah berani menantang pria itu untuk bertarung? Jika aku tidak tiba tepat waktu, apakah kau akan membuat dirimu terluka lagi?" Jun Wu Yao menuntun Jun Wu Xie duduk di meja dan Ye Mei serta Ye Sha yang mengikuti di belakang mereka diam saja sambil menundukkan kepalanya dan perlahan mundur untuk berdiri di luar di balik pintu, berusaha untuk menyembunyikan kehadiran mereka.     

"Mengapa kau ada di sini?" Jun Wu Xie tidak menjawab pertanyaan Jun Wu Yao tetapi lebih tertarik pada kehadirannya yang mendadak.     

Jun Wu Yao tiba-tiba pergi dan juga kembali tiba-tiba. Jun Wu Xie tidak tahu ke mana ia menghilang selama ini.     

Jun Wu Yao menjawab, "Ye Mei mencariku. Ia mengatakan kau hilang di dasar Tebing Kaki Surga."     

Jun Wu Xie diam sesaat dan memikirkan kembali kejadian ketika ia berkumpul kembali bersama dengan yang lain dan ia ingat ia tidak melihat Ye Mei bersama mereka. Jadi, Ye Mei pergi waktu itu untuk mencari Jun Wu Yao.     

"Lalu bagaimana kau bisa datang ke sini?" Jun Wu Xie ingat bahwa Tebing Kaki Surga sangat jauh dari Akademi Angin Semilir.     

"Aku secara alami akan pergi ke mana pun kau pergi." Jun Wu Xie berkata sambil tertawa. Ye Mei berada di tengah jalan mencari Tuannya ketika ia menerima informasi yang dikirimkan Ye Sha, mengatakan padanya bahwa Jun Wu Xie telah ditemukan. Tetapi karena Ye Mei harus melapor pada Tuannya, ia tetap melanjutkan perjalanannya.     

Itulah ketika Jun Wu Yao akhirnya tahu bahwa tempat yang disebut Tebing Kaki Surga sebenarnya adalah makam Kaisar Kegelapan, dan kelihatannya Xie Kecilnya, sangat berminat dengan artefak yang terkubur di "Makam Kaisar Kegelapan."     

"Itu hanya sebuah kebetulan. Saat aku tiba, aku melihat kamu sedang menghadapi masalah. Apakah kau akan merisikokan nyawamu lagi untuk bertarung dengan pria itu?" Jun Wu Yao menegur dengan lembut, memegang tangan Jun Wu Xie. Jari-jarinya begitu lentik dan ramping, ujung jarinya bundar dan lembut, kuku merah muda terlihat seperti kelopak bunga yang berjatuhan, wajahnya begitu tenang dan tanpa ekspresi, sementara Jun Wu Yao tidak bisa menahan diri dan mulai bermain-main dan meremas ujung jari Jun Wu Xie.     

Jari-jarinya begitu kecil dan mungil, sangat lembut untuk disentuh.     

"Tidak." Jun Wu Xie berkata sambil menatap orang yang merebut tangannya, dan terus meremasnya tanpa henti, sebelum ia melanjutkan, "Aku tidak terluka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.