Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Meremas Tangan Mungil Itu (3)



Meremas Tangan Mungil Itu (3)

2Terhadap perbedaan cara seseorang memperlakukan orang yang mengincar hartanya, Ye Sha dan Ye Mei segera memahami untuk mengabaikan masalah ini.     

Bagi Tuan Jun mereka, apa pun yang diinginkan Nona Muda, ia akan menyediakannya dengan senang hati!     

"Setelah ini, apa yang ingin dilakukan Xie Kecil?" Jun Wu Yao bertanya pada Jun Wu Xie, sambil menatapnya serius. Tebing Kaki Surga hanya muncul setelah dirinya menghilang dan menurut apa yang dikatakan Ye Mei padanya, tempat itu penuh dengan koleksi hal-hal berbahaya yang dikumpulkan oleh Wilayah Kegelapan. Jika mereka ke sana tanpa peta, bahkan ia tidak yakin sepenuhnya bisa menemukan tempat itu.     

"Temukan petanya." Jun Wu Xie berkata. Ia tidak perlu menyembunyikan apa pun dari Jun Wu Yao.     

Ning Rui sudah dikurung, dan peta yang ada di tangannya segera akan mereka miliki. Ditambah dengan dua bagian peta yang sudah mereka miliki, mereka akan memegang tiga peta dari delapan bagian yang ada.     

"Dalam perjalanan kami ke Tebing Kaki Surga, kami bertemu dengan orang-orang dari Negeri Yan. Jika informasi yang kami dapatkan akurat, Putra Mahkota dari Negeri Yan seharusnya memiliki satu bagian peta." Jika mereka berhasil mendapatkan peta itu, mereka akan memiliki empat bagian, yang berarti sudah setengahnya, dan sisanya hanya tinggal menunggu waktu.     

"Oh? Kau memerlukan bantuanku?" Jun Wu Yao bertanya sambil tertawa.     

Jun Wu Xie menggelengkan kepalanya. Ia tidak lupa bahwa Jun Wu Yao sering menghilang, kepergiannya selalu mendadak, itu berarti ia memiliki urusan yang harus diselesaikannya sendiri.     

Jun Wu Yao sangat kuat, lebih kuat dari siapa pun yang pernah ditemuinya. Tetapi Jun Wu Xie tidak ingin bergantung pada Jun Wu Yao untuk semua hal. Hanya jika ia mendapatkan kekuatannya sendiri, itu akan memberikan hasil terbaik padanya. Jika Jun Wu Xie ingin melawan Dua Belas Istana, maka ia tidak boleh mengandalkan kekuatan lain dalam segala hal.     

Jun Wu Yao tidak memaksa lebih lanjut lagi dan menyerahkan pada Jun Wu Xie untuk memutuskan.     

"Apakah itu berarti Xie Kecil akan pergi ke Negeri Yan?" Jun Wu Yao bertanya dengan alis terangkat, matanya masih memandang ke bawah dan terpaku pada jari mungil Jun Wu Xie yang putih. Kelihatannya tidak akan bisa puas menatapnya.     

"Tidak untuk sementara ini. Fei Yan harus berkelana untuk mendapatkan informasi mengenai Negeri Yan terlebih dahulu dan luka Tuan Mbek Mbek dan Fan Jin … aku ingin menyembuhkan mereka terlebih dahulu." Jun Wu Xie berkata, keningnya mengerut tiba-tiba. Luka Tuan Mbek Mbek telah disembuhkan dan ia hanya perlu beristirahat untuk kembali pulih. Tetapi kondisi Fan Jin sedikit lebih rumit dan akan memerlukan usaha yang lebih besar.     

Fan Qi sudah meninggal dan Akademi Angin Semilir sangat memerlukan seorang Kepala Sekolah yang baru yang akan memanggul beban tanggung jawab yang berat. Fan Zhuo ditakdirkan untuk pergi bersama mereka dan Akademi Angin Semilir hanya bisa ditinggalkan di tangan Fan Jin, itu hal yang harus dilakukan.     

"Maka, haruskah aku tetap berada di sini menemanimu?" Jun Wu Yao bertanya.     

Jun Wu Xie mengangkat matanya menatap Jun Wu Yao. Di dalam mata yang berkilau dengan sebuah senyuman, Jun Wu Xie melihat bayangan dirinya terpantul di dalamnya.     

"Urusanmu sendiri sudah selesai?"     

Jun Wu Yao menggelengkan kepalanya, dan berkata acuh tak acuh, "Tidak akan ada bedanya jika aku menundanya sedikit. Malah, aku lebih khawatir apakah Xie Kecil tidak menyukai kehadiranku?" Sepasang mata yang memikat itu tiba-tiba terlihat sedih, tetapi ada sedikit goresan jahil tersembunyi di dalamnya. Mata memelas itu tiba-tiba membuat Jun Wu Xie sedikit tersentuh dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukan.     

Ia menundukkan kepalanya dan memilih untuk mengabaikan pertanyaan Jun Wu Yao.     

Melihat kesayangan kecilnya terdesak dan menghindar untuk menjawabnya sekali lagi, Jun Wu Yao tetap tenang. Ia memerintahkan Ye Sha dan Ye Mei untuk membersihkan tempat itu sebelum ia melanjutkan menggoda Jun Wu Xie.     

Berhadapan dengan seseorang yang terus menggodanya, Jun Wu Xie merasa tertekan dan tak berdaya. Paman dan Kakeknya tidak pernah menggodanya dengan cara seperti itu dan walaupun mereka selalu berbicara dengan nada lembut, ia tidak dapat menahan nalurinya yang mengatakan ada perbedaan besar ketika Jun Wu Yao yang melakukannya.     

Jika ini terjadi di masa lalu, Jun Wu Xie sudah akan mengusirnya. Tetapi Jun Wu Yao telah diberi tanda "Kakak" dan Jun Wu Xie tidak tahu bagaimana harus menyikapi tindakannya sekarang.     

Kebetulan di saat itu ketika ia merasa canggung, Fan Jin datang dengan Qiao Chu dan yang lain yang berlari menghampiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.