Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kedelapan (7)



Tamparan Kedelapan (7)

3Fan Zhuo terlihat tenang menatap Gong Cheng Lei. Ketika Jun Wu Xie awalnya menemukan ada orang yang meracuni makanannya, kakaknya dan dirinya merasa ada yang aneh, tetapi tidak ada yang pernah mencurigai Gong Cheng Lei. Gong Cheng Lei berhutang budi pada Fan Qi karena telah menyelamatkan nyawanya. Dari usia yang sangat muda, Gong Cheng Lei telah ikut dengan ayahnya dan selama bertahun-tahun, ia selalu setia. Walaupun pikiran Fan Zhuo cerdik, tak pernah sekali pun ia mencurigai Gong Cheng Lei sebagai pelakunya.     

Jika mereka tidak bertemu dengan Ah Jing sekali lagi, jika Ah Jing tidak melihat ekspresi Gong Cheng Lei ketika itu, Fan Zhuo akan terus menganggapnya sebagai paman yang dihormati dan dicintainya.     

Tetapi kini ….     

Bibir Fan Zhuo mengerut tersenyum. Senyum ramah itu begitu lembut bagaikan cahaya bulan, senyum yang membuat orang tidak bisa membencinya.     

"Jadi, apa yang Paman Gongcheng lihat?"     

Tubuh Gong Cheng Lei sangat tegang seraya ia menatap Fan Zhuo. Ia berpikir masalahnya sudah selesai dan ia tidak ada hubungannya lagi dengan itu. Ia tidak menyangka Ning Rui mendorongnya ke depan dan meletakkan dirinya di posisi seperti itu. Ia tidak memiliki pilihan selain mengulangi ceritanya, "Hari itu, aku berdiri berjaga di luar pintu ketika aku mendengar Kepala Sekolah dan Tuan Muda Pertama berdebat. Aku pertamanya mengira mereka hanya berbeda pendapat akan suatu hal dan tidak terlalu memperhatikannya. Hingga aku mencium bau darah aku menyadari ada yang tidak beres. Ketika aku masuk ke ruangan kantor, Kepala Sekolah sudah tidak bernapas dan aku melihat Tuan Muda Pertama masih memegang pedang yang bermandikan darah berdiri di kantor …."     

Senyuman itu masih terlihat di wajah Fan Zhuo.     

"Paman Gongcheng, berapa lama kau ikut dengan ayahku?"     

Gong Cheng Lei tegang dan ragu-ragu sesaat sebelum mengatakan, "Sudah lebih dari sepuluh tahun …."     

"Lebih dari sepuluh tahun …. Aku ingat jauh sebelum kakakku dan aku ada, dan sebelum ayahku menikah, kau sudah berada di sisi ayahku." Fan Zhuo seakan bernostalgia dengan masa lalu.     

Gong Cheng Lei tidak menjawab dan hanya merasakan tangan dan kakinya menjadi dingin.     

"Aku selalu berpikir bahwa Paman Gongcheng selalu setia pada ayah dan sekarang kelihatannya aku adalah penilai karakter yang buruk." Fan Zhuo berkata, tiba-tiba mendesah panjang.     

Gong Cheng Lei terkejut dan dirinya panik, ia berbalik melihat Ning Rui. Ning Rui mengernyit tajam, ia tiba-tiba merasa kepulangan Fan Zhuo akan menghancurkan rencananya.     

"Zhuo Kecil, apa yang kau katakan? Apakah kau tidak mengenal sifat paman Gongchengmu? Ia sudah menemani ayahmu untuk waktu yang sangat lama dan kapan ia pernah memperlihatkan ketidaksetiaan? Kau mungkin belum bisa menerima tindakan kakakmu yang tidak manusiawi, tetapi itu adalah sebuah fakta." Ning Rui segera membantah. Ketika Fan Zhuo tadi membongkar identitas asli Fan Jin, itu sudah mengguncang kredibilitas kejahatan yang ia tuduhkan pada Fan Jin dan jika ini dibiarkan terus berlanjut, siapa pun dengan kecerdasan sedikit saja akan mampu mendeteksi ada sesuatu yang tidak beres mengenai kasus itu.     

Dengan semua kelompok sudah siap pergi, Ning Rui hanya ingin masalah ini segera selesai.     

Wajah Fan Zhuo masih tersenyum seraya ia melihat Ning Rui yang pucat, dan ia menyadari gerakan di mulut Ning Rui karena gugup sebelum ia berkata perlahan, "Apakah Paman Ning mengatakan aku memutarbalikkan masalah ini? Itu menarik. Paman Gongcheng mengatakan hanya ada kakakku dan ayah di kantor waktu itu dan ia berjaga di luar sendirian selama itu tanpa ada orang yang datang ke tempat itu sama sekali. Hingga ayahku terbunuh ia mencurigai ada sesuatu yang tidak beres. Itu yang terjadi hari itu, benar?"     

Tidak bisa memastikan ke arah mana Fan Zhuo berniat membawa pembicaraan ini, Ning Rui hanya dapat mengangguk setuju.     

Fan Zhuo tertawa kecil, dan tubuhnya yang tinggi berputar sedikit. Ia menghadap ke arah matahari terbenam dengan mata mengecil karena cahaya matahari yang menyilaukan dan ia menatap kereta kuda yang berhenti tepat di depan gerbang utama Akademi Angin Semilir, ketika suaranya yang menyejukkan terdengar jelas.     

"Kakak, bagaimana menurutmu?"     

Satu kata sederhana dari Fan Zhuo "Kakak" telah mengirimkan sebuah petir langsung ke hati Ning Rui dan Gong Cheng Lei!     

Mereka berdua memutar kepala mereka dan mata mereka terpaku pada kereta kuda di hadapan mereka. Di bawah langit, hanya satu orang yang dipanggil "kakak" oleh Fan Zhuo, tidak lain adalah pria itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.