Langkahku (1)
Langkahku (1)
Rasa terkejut menyengat jantung Gu Ying saat itu dan tubuhnya berputar secepat kilat seraya ia pergi ke setiap sudut wilayah Akademi Angin Semilir dengan kecepatan tinggi dan belum bisa menemukan tanda-tanda kehadiran Jun Xie!
Bagaimana mungkin!?
Perasaan mengerikan menjalari hati Gu Ying. Ia langsung pergi ke Fakultas Penyembuh Roh. Tetapi ketika ia tiba di sana, ia menemukan seluruh wilayah fakultas itu kosong.
Gu Li Sheng dan semua muridnya menghilang tanpa jejak dan Fakultas Penyembuh Roh terlihat seperti kota hantu.
[Bum!]
Pikiran Gu Ying berkecamuk ketika ia memikirkan kembali semua tindakan Jun Xie dua hari yang lalu. Ia tidak melihat ada yang aneh tetapi di antara tindakan sehari-hari Jun Xie, hanya ada dua insiden yang membuatnya curiga. Dan itu adalah pertemuan pribadi antara Jun Xie dan Gu Li Sheng ….
Jun Xie telah bertemu Gu Li Sheng dua kali selama dua hari ini dan ketika dipikirkan lagi, pertemuan mereka bahkan tidak sampai satu jam. Selebihnya, Gu Ying mengawasi Jun Xie, mengamatinya seperti seekor elang dan ia tidak menyangka ada hal-hal yang tak diinginkan akan terjadi.
Tetapi hari ini, Wen Xin Han bersikap tidak seperti biasanya dan Gu Ying tidak menyadarinya sebelumnya, tetapi sekarang ini semua membangunkannya ketika ia merangkai semua tindakan Jun Xie setelah ia kembali dan ia tiba-tiba menyadari sesuatu!
Sikap aneh dan tidak normal Wen Xin Han hanya terjadi setelah kepulangan Jun Xie!
Pemikiran yang menakutkan timbul di benak Gu Ying tiba-tiba.
Menghilangnya Ah Jing, sikap Wen Xin Han yang tidak wajar, dan kepergian tiba-tiba semua orang di Fakultas Penyembuh Roh …. Semua insiden ini pasti ada hubungannya dengan Jun Xie!
"Jun Xie! Aku benar-benar sudah meremehkanmu!" Wajah Gu Ying menjadi bengis dan rahangnya terkunci rapat seraya menatap gedung Fakultas Penyembuh Roh yang kosong.
Ia tidak pernah bermimpi bahwa ada saat di mana penilaiannya keliru dan Jun Xie akan membawa bencana!
Dalam kemarahannya, Gu Ying mendatangi kantor Ning Rui dan menendang pintunya dengan keras. Ia mencengkeram kerah baju Ning Rui yang bingung dan berkata sadis, "Kumpulkan semua murid Akademi Angin Semilir segera dan bawa mereka ke Tebing Kaki Surga!"
Ning Rui tiba-tiba takut dengan tatapan mengancam Gu Ying, matanya merah, benar-benar semerah darah.
"Apa?! … Apa yang terjadi?"
"Kita telah dipermainkan oleh Jun Xie. Penyelamatan Fan Jin oleh Wen Xin Han pasti terhubung dengannya entah bagaimana." Gu Ying berkata dengan mata memicing, kemarahannya bangkit amat membara.
"Bagaimana mungkin …. Jun Xie tidak mengenal Wen Xin Han …. Dan terlebih lagi, bukankah kau bersama Jun Xie selama ini? Bagaimana ia mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Wen Xin Han?" Ning Rui menelan ludah ketika Gu Ying memutar kembali pandangannya yang mengancam ke arahnya.
"Ia mungkin tidak memiliki kesempatan untuk menghubungi Wen Xin Han, tetapi Gu Li Sheng bisa!" Gu Ying memikirkan kembali saat ketika Jun Xie baru saja bertemu dengan Gu Li Sheng, ketika Jun Xie memandunya pergi dari Fakultas Penyembuh Roh, menggunakan alasan untuk mengajarinya Teknik Penyembuhan Roh, untuk mengecohnya, yang mencegah dirinya mengetahui semua pergerakan Gu Li Sheng.
Jun Wu Xie telah menutup rencananya rapat-rapat, dan itu telah dijalankan diam-diam tanpa diketahui siapa pun. Sebelum semuanya meledak di wajah musuh, tak ada yang dapat menebak apa yang sebenarnya direncanakannya.
Gu Ying telah dikalahkan kali ini. Ia telah ceroboh menanggapi pemuda itu dan terlalu percaya diri dan yakin dengan dirinya sendiri.
Hilangnya Jun Xie dan Gu Li Sheng telah sepenuhnya menghancurkan rencana Gu Ying datang ke Akademi Angin Semilir. Sekarang, Gu Ying tidak memiliki pilihan lain selain mengerahkan murid Akademi Angin Semilir untuk menjelajahi Tebing Kaki Surga sesegera mungkin untuk mencegah lebih banyak masalah lagi!
"Wen Xin Han pergi, dan sekarang kau pemegang kekuasaan di Akademi Angin Semilir. Dalam tiga hari ke depan, seluruh murid Akademi Angin Semilir harus pergi dari sini!" Gu Ying dipenuhi kemarahan karena bencana yang disebabkan oleh keteledorannya.