Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kematian Fan Qi (1)



Kematian Fan Qi (1)

1Wen Xin Han menjawab, "Ini adalah putera dari kawan lamaku, aku tentu saja akan menjaganya."     

Gu Li Sheng tersenyum, dan ia merasa sedikit lega, dan pergi dengan penuh rasa hormat.     

Di kebun kecil di Hutan bambu, Jun Wu Xie menjelaskan dasar-dasar teknik Penyembuhan Roh pada Gu Ying. Gu Ying duduk di sebuah bangku, mendengarkan baik-baik. Dengan hilangnya kilatan bengis dan mengancam dari matanya, penampilannya, akhirnya sesuai dengan apa yang digambarkan Gu Li Sheng sebelumnya sebagai murid yang sopan dan ramah.     

Namun, Jun Wu Xie sangat sadar akan fakta bahwa semua itu hanya kamuflase.     

Gu Ying mengikuti petunjuk Jun Wu Xie untuk mencoba teknik itu, sementara diam-diam Jun Wu Xie mengamati semua tindak tanduk Gu Ying.     

Jika hanya ada Gu Ying sendirian di Akademi Angin Semilir, Jun Wu Xie tidak akan terlalu khawatir. Tetapi jika yang lain dari Dua Belas Istana muncul, ia takut Ye Sha tidak akan dapat mengalahkan mereka semua sendirian. Sebelum ia dapat memastikan jumlah musuhnya, Jun Wu Xie memilih untuk terus mengamati.     

Ah Jing mengelap meja dan kursi ketika pandangannya teralih pada Gu Ying yang bergerak, Ah Jing menoleh melihat mereka, ekspresi yang lugu dan cuek terlihat di wajahnya. Ia melihat Gu Ying menatap tangannya sendiri, mengamati kekuatan spiritualnya. Tatapannya kemudian jatuh pada Jun Wu Xie, kekacauan yang ada di matanya tampaknya segera hilang, tetapi ia langsung menundukkan kepalanya lagi, menyibukkan diri dengan pekerjaannya tanpa berbicara apa-apa.     

Gu Ying mencoba beberapa kali tetapi masih belum bisa mengubah kekuatan spiritualnya menjadi kekuatan jiwa. Senyum di wajahnya perlahan diambil alih oleh topeng kebengisan. Setelah gagal lagi berusaha mengubah kekuatan spiritualnya, Gu Ying mengangkat tangannya dan memukulkannya ke meja di hadapannya, dan meja itu terbelah dan pecah di bawah kekuatannya!     

"Ini adalah sesuatu yang hanya orang pintar seperti senior yang mampu memahaminya. Oh ya, Senior tadi berbicara panjang pada Gu Li Sheng, apa yang kau bicarakan?" Mata Gu Ying mulai terlihat dihinggapi emosi yang ganjil.     

"Bertanya siapa dirimu." Jun Wu Xie menjawab datar.     

Gu Ying terkejut. Ia berpikir Jun Wu Xie akan mencari alasan lain untuk menghindar dari tatapan matanya dan ia tak menduga Jun Wu Xie akan berterus terang seperti itu.     

Walaupun ia tak mendengar apa yang mereka bicarakan, ia masih bisa menebak tujuan Jun Xie menemui Gu Li Sheng pasti ada hubungannya dengan dirinya.     

"Aku adalah Gu Ying, juniormu di Fakultas Penyembuh Roh. Jika Senior ingin mengetahui sesuatu, Senior bisa bertanya langsung padaku, mengapa bertanya pada dirinya?" Gu Ying berkata, mulai tertawa, sementara aura ganjil di matanya terus bertambah kuat. "Hal yang diajarkan Senior padaku benar-benar sulit dimengerti. Aku pikir aku harus mengunjungi Gu Li Sheng untuk melihat jika ia bisa menjernihkan kebingunganku."     

Ketika Gu Ying mengatakan hal itu, pandangannya sekilas melihat wajah Jun Wu Xie. Melihat ekspresinya tidak berubah sedikit pun, ia tersenyum dan berdiri pergi.     

Seperti yang diduga, ia pasti akan curiga. Mata Jun Wu Xie memicing ketika ia menatap punggung Gu Ying yang menjauh, ia pun merinding.     

Ketika Jun Wu Xie memandu Gu Ying keluar dari Fakultas Penyembuh Roh, kecurigaan Gu Ying meningkat. Tetapi ia ingin menunggu, hingga rencana mereka dimulai, sebelum ia kembali, untuk menangkap basah mereka.     

"Ye Sha." Jun Wu Xie memanggil dengan suara pelan.     

Sosok Ye Sha tiba-tiba muncul di kebun.     

Ah Jing yang masih bersih-bersih terpaku ketika melihat Ye Sha.     

Ye Sha tidak memedulikan tatapan Ah Jing dan ia langsung berlutut di hadapan Jun Wu Xie dan berkata, "Anak buahmu menunggu perintahmu."     

"Apakah Gu Li Sheng sudah kembali?"     

"Ya. Anak buahmu melihatnya berjalan ke dalam Fakultas Penyembuh Roh dengan mata hamba sendiri."     

Jun Wu Xie mengangguk. Waktunya sudah tepat. Bahkan jika Gu Ying buru-buru kembali, ia tak akan menyadari ada yang aneh.     

Permainan catur ini, baru saja dimulai!     

Ye Sha diam-diam mundur keluar dari rumah, persis seperti ketika ia datang, segera menghilang di antara bayangan.     

Jun Wu Xie berdiri, hendak kembali ke kamarnya.     

Tetapi satu sosok di saat yang sama ketika ia berdiri, tiba-tiba datang ke hadapannya.     

"Ah! Ah!" Ah Jing berlutut di lantai terjatuh dengan keras, seraya berlutut di hadapan kaki Jun Wu Xie, mengeluarkan suara yang terdengar begitu gelisah, terdengar seperti ratapan memohon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.