Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Awan Gelap Datang (4)



Awan Gelap Datang (4)

0Gu Li Sheng panik dan tergopoh-gopoh menghalangi pintu, wajahnya basah karena dipenuhi keringat dingin.     

"Itu seseorang dari Istana Lin! Seseorang dari Istana Lin memintaku menemuimu!"     

Ekspresi Wen Xin Han sedikit berubah, dan tatapan ganjil terlihat di matanya. Ia diam sesaat sebelum melangkah mundur dan akhirnya berkata, "Masuk dan bicara."     

Jantung Gu Li Sheng melompat. Ia tak yakin kata-kata Jun Wu Xie benar-benar bekerja, tetapi ketika ia melihat reaksi Wen Xin Han yang mendengar kata-kata "Istana Lin", harapan langsung bertumbuh di hatinya.     

Gu Li Sheng masuk ke dalam ruangan dan Wen Xin Han menyuruhnya duduk di sebuah kursi.     

"Apakah orang dari Istana Lin benar-benar menyuruhmu menemuiku?" Wen Xin Han bertanya, menatap curiga pada Gu Li Sheng, tatapannya yang tajam pada Gu Li Sheng hampir membuat dirinya merasa sebuah pisau dilemparkan padanya.     

Gu Li Sheng dapat merasakan kekuatan yang tak terlihat tiba-tiba menyelimuti tubuhnya, dan ia merasa dirinya berkeringat deras karena ketakutan.     

[Apakah ini rasanya tekanan dari aura roh ungu?]     

[Ini sangat menakutkan!]     

"Aku … aku tidak yakin, tetapi itu apa yang diminta pemuda itu untuk kusampaikan padamu." Gu Li Sheng tidak berani berbohong pada Wen Xin Han. Konsekuensi karena berbohong pada seorang roh ungu bukan sesuatu yang siap ia terima.     

"Pemuda?" Kening Wen Xin Han terangkat. "Siapa pemuda itu?"     

"Jun Xie, namanya Jun Xie dan ia adalah murid Akademi Angin Semilir." Gu Li Sheng menjawab dengan gugup.     

Ketika Wen Xin Han mendengar kata "Jun Xie", matanya menyala sekali lagi.     

[Jun Xie …. Jun Wu Xie ….]     

[Apakah orang yang dibicarakan Gu Li Sheng adalah benar-benar Nona Muda Istana Lin?]     

Wen Xin Han tak akan dapat melupakan, tatapan dingin dan teguh gadis itu.     

"Seberapa tua orang itu?" Wen Xin Han bertanya penasaran.     

"Sekitar empat belas atau lima belas …."     

"Bagaimana penampilan dan tubuhnya?"     

"Halus dan menarik …." Halus? Menarik? Mata Wen Xin Han menyipit hingga tinggal segaris. Wanita muda yang ia ingat kecantikannya begitu memesona, walaupun wajah kecil itu belum sepenuhnya dewasa, tetapi tubuhnya yang begitu memikat dan menyihir dapat menundukkan satu kota, tertanam di hati semua orang yang melihatnya.     

Di sisi lain, usianya sangat tepat, dan namanya hanya berbeda satu kata.     

Wen Xin Han tidak mengatakan apa-apa dan ia tetap diam seraya pikirannya berputar-putar.     

"Senior Wen, permintaannya adalah supaya kau mau menemuinya di Fakultas Penyembuh Roh esok tengah hari." Melihat Wen Xin Han berpikir keras, Gu Li Sheng mengabaikan semua keraguannya dan hanya mengungkapkan apa yang dikatakan Jun Wu Xie begitu saja.     

"Hanya untuk bertemu?"     

"Ya."     

"Baik, aku setuju." Wen Xin Han akhirnya mengangguk.     

Di seluruh dataran, orang yang tahu ia memiliki hubungan dengan Istana Lin telah dikubur 180 sentimeter di dalam tanah dan berubah menjadi hantu yang bergentayangan.     

Jika orang itu berani mengaku terus terang seperti itu, ia seharusnya memang memiliki hubungan dengan Istana Lin.     

Tanpa mengabaikan fakta apakah orang itu benar-benar Jun Wu Xie, Wen Xin Han memutuskan ia akan menemuinya.     

"Aku sangat berterima kasih!" Gu Li Sheng berkata, berdiri dengan semangat. Hanya beberapa orang di dunia ini yang mampu membuat Wen Xin Han mengubah pendiriannya, dan sebagai pemilik roh ungu yang sangat dihormati, ia bukan orang sembarangan. Wen Xin Han tidak perlu tunduk pada perintah siapa pun dan ia bisa saja melakukan apa yang ia kehendaki.     

Berhasil membuat Wen Xin Han setuju, memberikan secercah harapan bagi Gu Li Sheng.     

Sebelum ia pergi, Gu Li Sheng menatap Wen Xin Han ragu-ragu dan berjuang di dalam batin sebelum ia berkata, "Jika juniormu boleh memohon dengan sungguh-sungguh, aku ingin Seniorku menyetujuinya."     

"Apa itu?" Wen Xin Han karena rasa terima kasihnya pada Istana Lin, melembutkan suaranya pada Gu Li Sheng.     

"Fan Jin …. Tidak akan pernah melakukan kejahatan keji seperti itu. Juniormu menyadari bahwa fakta ia masih hidup sampai saat ini adalah karena perlindungan Seniorku. Aku memohon dengan sangat Senior Wen terus melindunginya untuk memastikan keselamatannya. Ia … adalah anak yang benar-benar baik." Gu Li Sheng memohon sambil menggertakkan giginya, dan membungkuk dengan tulus pada Wen Xin Han.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.