Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Bertemu Lagi (5)



Bertemu Lagi (5)

3"Kau bertemu Jun Xie?" Ning Rui bertanya, melihat darah di tangan Gu Ying dari sudut matanya. Darah itu masih basah dan menetes ke lantai.     

Gu Ying duduk di sebuah kursi di samping dan ia mengangkat kakinya ke atas meja. Ia kemudian melihat Ning Rui acuh tak acuh dan berkata, "Ya, ternyata dia adalah kawan lama."     

Jantung Ning Rui melompat dan ia menatap Gu Ying, wajahnya penuh teka-teki.     

Gu Ying tertawa, "Sayang, aku tidak menyangka dia adalah Jun Xie."     

Ning Rui tidak berani mengatakan apa pun.     

"Aku akan tinggal di hutan bambu untuk sementara waktu. Kau cari Fan Zhuo sendiri, dan jika kau memerlukan aku untuk bertindak, aku pasti tidak akan menolak." Gu Ying berkata pada Ning Rui.     

"Baik." Ning Rui mengangguk khawatir.     

"Hanya Gu Li Sheng dan Jun Xie yang perlu tetap berada di Akademi Angin Semilir dan yang lain bisa dikirim ke Tebing Kaki Surga. Kapan rencananya kau lakukan?" Gu Ying bertanya pada Ning Rui, tiba-tiba memutar pandangannya, seraya meletakkan dagunya di dalam kedua tangannya. "Fan Qi sudah beberapa saat meninggal dan Akademi Angin Semilir kini berada di bawah kendalimu seorang. Berapa lama lagi kau akan mengulur ini?"     

Gu Ying mulai sedikit tidak sabar.     

Ning Rui menelan ludah dan menjawab dengan gagap, "Aku tidak mengulur waktu. Tetapi … Wen Xin Han sekarang masih ada di Akademi Angin Semilir. Aku awalnya berencana untuk menimpakan pembunuhan Fan Qi ke kepala Fan Jin yang akan membuatku dapat menyingkirkan Fan Jin di saat yang sama sebelum aku menyebarkan berita kematian Fan Zhuo setelah itu. Aku akan menjadi kepala sekolah Akademi Angin Semilir yang sah dan kemudian dapat menggerakkan seluruh murid ke Tebing Kaki Surga. Tetapi ketika Wen Xin Han kembali tepat di saat itu dan ia melindungi Fan Jin. Dengan kehadirannya, jika aku melakukan suatu tindakan yang ekstrem, dengan posisinya sebagai dekan, ia memiliki kekuasaan untuk menghentikan tindakanku."     

Alasan Ning Rui masih belum bergerak, bukan karena hati nuraninya, melainkan karena fakta bahwa di bawah pengawasan dekan, tindakannya akan diawasi.     

Kening Gu Ying berkerut. Ia telah melihat Wen Xin Han. Walaupun ia sudah tua dan berusia lebih dari enam puluh, ia benar-benar memiliki roh ungu!     

Walaupun Gu Ying bisa meningkatkan kekuatan spiritualnya untuk sementara waktu, masih ada perbedaan jauh antara kekuatannya dan kekuatan roh ungu asli. Walaupun ia berani dan arogan, ia belum berani menantang Wen Xin Han dalam sebuah pertarungan.     

"Bukankah kau mengatakan padaku Wen Xin Han memiliki roh nila?" Gu Ying bertanya tidak sabar.     

Dunia Bawah sudah satu abad tidak melihat seseorang dengan roh ungu. Dari mana Wen Xin Han ini muncul?     

"Itu …. Aku tidak tahu. Ia tadinya benar-benar seorang roh nila. Aku tidak tahu bagaimana ia bisa mendadak menembus level roh ungu." Ning Rui berkata tak berdaya.     

Kedatangan Wen Xin Han yang tak terduga telah membuat rencana mereka hancur berantakan dan Gu Ying hanya datang sendirian ke Akademi Angin Semilir. Kawan-kawannya yang lain yang sebelumnya bersama Gu Ying tidak ikut dengannya dan hanya dengan kekuatan Gu Ying sendiri, tidak akan cukup mengalahkan seorang roh ungu sejati.     

Dan ini adalah satu-satunya alasan yang membuat Fan Jin tetap hidup hingga saat ini. Hanya satu roh ungu sejati telah memaksa Ning Rui dan Gu Ying mempertimbangkan kembali situasinya.     

"Pikirkan sebuah cara untuk membuatnya pergi." Gu Ying berkata tidak sabar.     

Ning Rui kemudian menjawab, "Aku sudah menyuruh orang untuk melihatnya. Wen Xin Han memiliki seorang cucu, yang saat ini menderita penyakit yang mematikan. Ia selalu bekerja dengan Klan Qing Yun untuk menyelamatkan cucunya dan sekarang Klan Qing Yun sudah tidak ada lagi, dan hanya Mu Chen dari Puncak Menapak Awan yang tersisa. Aku sudah menyuruh orang mencari Mu Chen. Begitu kita menemukan dia, kita akan memberitahu Wen Xin Han dan ia pasti akan mengutamakan cucunya sendiri dan meninggalkan Akademi Angin Semilir untuk mencari Mu Chen."     

Gu Ying mengangguk dan hanya berkata, "Selesaikan secepatnya."     

"Ya." Ning Rui menjawab.     

Gu Ying berdiri hendak pergi dan ketika ia tiba di pintu, langkah kakinya tiba-tiba bergenti. Ia memalingkan kepalanya untuk menatap Ning Rui dan bertanya sambil tertawa, "Kursi yang menyebabkan seseorang meninggal itu, apakah kau nyaman duduk di situ?"     

Ning Rui terpaku dan Gu Ying pergi sambil tertawa kencang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.