Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Bertemu Lagi (3)



Bertemu Lagi (3)

0"Senang?" Gu Ying menatap Jun Wu Xie seraya matanya yang hitam legam menari dengan bengis.     

Jun Wu Xie akhirnya tahu di tangan siapa Ah Jing mendapatkan luka-lukanya. Ia terus menatap Gu Ying tajam dan sama sekali mengabaikan perkataannya yang penuh provokasi.     

Gu Ying diam sesaat.     

"Sepertinya kau tidak terlalu puas. Tetapi … orang-orang seperti ini terlalu menjijikkan. Bagaimana jika aku membantumu untuk membunuhnya?" Tangan Gu Ying bergeser meraih leher Ah Jing dan ia mengeratkan cengkeramannya!     

Wajah Ah Jing segera berubah menjadi ungu!     

"Tidak perlu." Jun Wu Xie akhirnya berbicara. "Lepaskan dia."     

Ia tidak berpikir Gu Ying benar-benar membantunya untuk melampiaskan kemarahannya. Terlebih lagi, walaupun ada banyak rumor tersebar mengenai dirinya di Akademi Angin Semilir waktu itu, tidak satu pun berasal dari mulut Ah Jing. Ah Jing hanya memercayai rumor itu dan menumbuhkan rasa kebencian terhadapnya. Jika Gu Ying ingin Jun Wu Xie percaya bahwa ia menyiksa Ah Jing untuk membersihkan namanya, itu adalah lelucon!     

Apa yang benar-benar ia inginkan, bukanlah untuk memuaskan Jun Wu Xie, tetapi untuk memperlihatkan ia bisa menciptakan teror.     

Gu Ying menuruti permintaan itu dan melepaskan tangannya dan udara sejuk segera mengalir ke dalam paru-paru Ah Jing. Ah Jing langsung terduduk dan menyekap dadanya, sekali lagi berusaha untuk bersembunyi ketakutan di sudut terjauh di bagian belakang dapur.     

Gu Ying menatap Ah Jing sekilas dan ia mengangkat kakinya untuk menginjak perut Ah Jing!     

"Apakah aku bilang kau boleh pergi?" Gu Ying bertanya pada Ah Jing, matanya memicing begitu kejam.     

Ah Jing yang sudah kehilangan akal, namun masih gemetar ketakutan melihat sepasang mata bengis itu, wajahnya berubah menjadi sangat pucat, dan ia tidak berani bergerak lagi.     

Gu Ying berputar menghadap Jun Wu Xie sekali lagi dan berkata dengan senyuman besar di wajahnya, "Jangan khawatir, aku tidak akan mengotori tanganku dengan sampah seperti itu. Jika kau merasa lebih baik membiarkan dia tetap hidup, aku akan melepaskannya. Aku baru mendengar bahwa kau sudah kembali dan aku langsung ke sini untuk menemuimu. Aku belum memperkenalkan diri. Namaku adalah Gu Ying, dan aku baru saja dimasukkan ke Fakultas Penyembuh Roh. Mulai dari hari ini dan seterusnya, aku akan menjadi juniormu dan aku memohon petunjuk seniorku untuk hari-hari ke depan."     

[Junior?] Bibir Jun Wu Xie melengkung dan menyeringai.     

"Ini adalah saran dari Gu Li Sheng dan aku memohon dengan sangat Seniorku tidak menolak." Gu Ying menyadari sikap Jun Wu Xie yang tidak ramah padanya tetapi ia mengabaikan hal itu sepenuhnya. [Sepasang mata mengkilat dengan tatapan dingin, matanya begitu tajam seperti yang dilihatnya terakhir kali di Rumah Lelang Chan Lin.]     

[Tetapi ….]     

[Sayang, ia harus tetap hidup untuk sementara waktu. Mata itu, ia tak akan bisa mencungkilnya keluar!]     

"Kau mau mempelajari Teknik Penyembuhan Roh?" Jun Wu Xie menangkap maksud perkataan Gu Ying.     

"Benar." Gu Ying menjawab, tersenyum ramah.     

"Lepaskan dia terlebih dahulu." Jun Wu Xie berkata, menatap Ah Jing yang sudah ada di bawah kaki Gu Ying.     

Gu Ying malah menjawab, "Aku tahu seniorku tidak suka tinggal di asrama dan seniorku menyukai rumah di hutan bambu kecil ini. Jika seniorku benar-benar ingin, kau bisa tinggal di sini. Dan supaya aku bisa tetap dekat dengan seniorku, aku tentu saja juga akan tinggal di sini. Sampah ini sepertinya dahulu adalah pelayan di sini, aku akan membiarkan dia terus tinggal di sini untuk melayaniku dan seniorku."     

Itu jelas terlihat sebelum Jun Wu Xie kembali, Gu Ying menggali semua informasi mengenai Jun Wu Xie di Akademi Angin Semilir.     

Ia bahkan tahu betul kesalahan-kesalahan Ah Jing.     

Jun Wu Xie menatap Gu Ying. Walaupun ia sudah mempelajari bagaimana cara meningkatkan kekuatannya untuk sementara waktu ke roh ungu, ia tahu ia tetap bukan tandingan Gu Ying. Jika ia bertindak gegabah, ia takut orang yang kalah pasti adalah dirinya!     

"Lakukan sesuai kehendakmu." Jun Wu Xie berkata acuh tak acuh dan langsung berbalik untuk pergi, tak ingin melihat Gu Ying lebih lama lagi.     

Dengan kemunculan Gu Ying, itu membuat Jun Wu Xie sadar, ia mungkin berasal dari istana yang bekerja sama dengan Ning Rui, seperti kedua orang di Gugusan Puncak Berawan sebelum ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.