Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Perjalanan Pulang (2)



Perjalanan Pulang (2)

0Dengan begitu, Tuan Mbek Mbek tidak perlu membuka mulutnya terlalu lebar dan menyebabkan kulitnya pecah di satu sisi, dan di sisi lain, daun teratai yang diberikan Teratai Mabuk berasal dari Teratai salju yang langka yang berkhasiat menyembuhkan, dan rasanya jauh lebih enak daripada rumput hijau.     

Tanpa harus menderita ketika makan, Tuan Mbek Mbek kelihatannya merasa lebih baik. Walaupun ia belum bisa berdiri di atas kakinya sendiri dan keempat kakinya tetap terlipat di bawah perutnya seraya berbaring di tangan Jun Wu Xie. Setiap sesudah makan, ia akan selalu berusaha mengangkat kepalanya yang "gundul", yang masih hitam dan hangus, dan merapatkan tubuhnya ke Jun Wu Xie, seperti yang selalu dilakukannya selama ini.     

Tetapi makhluk kecil yang menggemaskan, berbulu lebat dan lembut kini terlihat begitu mengerikan, sama sekali tidak terlihat seperti keadaan aslinya, yang gembul dan lucu.     

Setiap kali Jun Wu Xie melihat sosok mungil itu meringis kesakitan, di mana Tuan Mbek Mbek kemudian akan menyandarkan tubuhnya lebih rapat ke Jun Wu Xie, hati Jun Wu Xie akan selalu meringis kesakitan di dalam.     

Awalnya, ketika domba itu masih berada di kondisi terbaiknya ketika Jun Wu Xie pertama kali berjumpa dengannya, rasa sakit yang ditimbulkan kawanan itu karena serangan kecil mereka terhadap monster raksasanya telah membuat Tuan Mbek Mbek lari mundur. Tetapi di saat kritis di dasar Tebing Kaki Surga, Tuan Mbek Mbek tanpa memikirkan dirinya sendiri telah mendorong Jun Wu Xie dan menghadang bola api hijau itu dengan tubuhnya. Dan rasa sakit yang disebabkan oleh api itu, tak dapat dibandingkan dengan apa yang pertama kali dirasakannya.     

Tuan Mbek Mbek berusaha untuk terus bersikap manja setiap hari, seperti kebiasaannya selama ini, kelihatannya ia berpikir untuk terus melakukan itu dalam upaya memenangkan hati "majikannya".     

Sementara melihat mata Tuan Mbek Mbek yang memejam kesakitan sambil melihat Jun Wu Xie, Jun Wu Xie dapat merasakan matanya mulai panas. Ia mengumpulkan kekuatan spiritualnya untuk membungkus Tuan Mbek Mbek, mencegah sentuhannya membuat rasa sakit itu lebih menyiksa lagi.     

"Tidak perlu, kau tidak perlu melakukan itu. Istirahat saja dengan baik dan kau akan segera pulih." Jun Wu Xie tidak berani memeluk Tuan Mbek Mbek lebih erat, takut itu akan menyebabkan ia kesakitan. Ia hanya dapat menatap mata itu, yang setengah terpejam karena kesakitan dan berbisik pelan ke telinganya.     

"Mbeekk …." Tuan Mbek Mbek sepertinya tidak mengerti, mengapa Jun Wu Xie tidak menginginkan dirinya bermanja-manja lagi.     

[Di masa lampau, bukankah "majikannya" sangat menikmatinya?]     

Ia mungkin terlalu lemah atau terlalu kesakitan. Setelah Tuan Mbek Mbek mengembik lemah, ia tertidur pulas lagi. Tubuh kecilnya ingin meringkuk supaya nyaman, tetapi kulitnya yang terbakar parah tidak memiliki kelenturan sama sekali dan sedikit saja digerakkan kulitnya akan sobek dan terbelah, menimbulkan rasa sakit yang menusuk. Maka, Tuan Mbek Mbek hanya bisa berbaring di tangan Jun Wu Xie, tubuhnya kaku dan tidak banyak bergerak.     

"Aku tidak akan memanggilmu domba dungu lagi, kau harus cepat sembuh." Kucing hitam berbaring di pangkuan Jun Wu Xie, perlahan mendekat ke Tuan Mbek Mbek yang tertidur, tetapi berhati-hati untuk tidak menyentuhnya, menyisakan jarak sesedikit mungkin di antara mereka, menggeser tubuhnya dengan penuh kasih sayang ke arah domba itu.     

Sejak Tuan Mbek Mbek mengorbankan tubuhnya sendiri untuk melindungi Jun Wu Xie, Kucing hitam kecil telah sepenuhnya menerima kawan kecil ini sebagai sekutu dan rekannya.     

Hari demi hari berlalu, dan setelah perjalanan yang penuh tantangan, Jun Wu Xie akhirnya melihat bayangan Kota Chan Lin muncul di batas cakrawala.     

Setelah tiba di Kota Chan Lin, Jun Wu Xie langsung bergegas masuk ke penginapan dan memesan sebuah kamar. Ia kemudian membaringkan Tuan Mbek Mbek di atas kasur yang lebut dan meninggalkan instruksi untuk Kucing hitam kecil supaya merawat Tuan Mbek Mbek dengan baik. Ia langsung pergi ke Rumah Lelang Chan Lin yang terkenal, di seluruh Kota Chan Lin, tempat itu memiliki persediaan tumbuhan herba yang langka dan berharga.     

Sebelum mereka kembali ke Akademi Angin Semilir, ia perlu menstabilkan kondisi Tuan Mbek Mbek. Qiao Chu dan yang lain sangat lelah, tetapi ada beberapa hari tersisa sebelum seleksi untuk promosi murid dari Divisi cabang ke Divisi utama dimulai. Mereka awalnya berniat untuk langsung mencuri peta dari Ning Rui setelah kembali, tetapi waktu yang mereka habiskan di dasar Tebing Kaki Surga lebih lama dari yang mereka perkirakan sebelumnya dan proses seleksi itu akan segera dimulai ketika mereka tiba di akademi. Terlebih lagi, Jun Wu Xie perlu merawat Tuan Mbek Mbek terlebih dahulu dan mereka tidak merasa perlu tergesa-gesa saat itu.     

Setelah berpamitan dengan Jun Wu Xie dan Fan Zhuo, Qiao Chu dan yang lain langsung memulai perjalanan mereka kembali ke Divisi cabang, untuk mempersiapkan diri menghadapi proses seleksi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.