Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Harga Yang Harus Dibayar (3)



Harga Yang Harus Dibayar (3)

3Setelah berurusan dengan sekelompok pria itu, Jun Wu Xie menyuruh Monster hitam membawa Mu Qian Fan yang masih tak sadarkan diri dan mereka kembali ke lokasi perkemahan. Tuan Mbek Mbek menjaga jarak di belakang Jun Wu Xie. Tapak kakinya dihentak-hentakkan beberapa kali sebelum berhenti dan mengamati punggung Jun Wu Xie. Ketika ia akhirnya menyadari dirinya tak akan mendapatkan perhatian dari Jun Wu Xie, ia menundukkan kepalanya dan mengikuti dari belakang tanpa bersuara, merasa sedih dan kecewa dalam setiap langkahnya.     

Tuan Mbek Mbek merasa bahwa pria pertama yang hancur lebur itu bukan kesalahannya. Bagaimana ia bisa tahu bahwa manusia begitu lemah dan begitu mudah dihancurkan? Ia hanya menyentuhnya dengan lembut, sangat lembut dan pria itu sudah mati!     

Di lokasi perkemahan, di samping api unggun, Rong Ruo dan Fei Yan sudah kembali dan lima sekawan itu duduk di sekeliling api unggun mengobrol.     

Ketika mereka mendengar suara langkah kaki, mereka berpaling dengan senyuman di wajah mereka, namun mereka tiba-tiba melihat Jun Wu Xie tidak kembali sendirian, tetapi bersama Mu Qian Fan!     

Apa yang lebih mengejutkan lagi adalah ketika mereka melihat Mu Qian Fan berdarah-darah!     

"Apa yang sesungguhnya terjadi!?" Qiao Chu langsung berdiri.     

Jun Wu Xie mengatakan pada geng mengenai Mu Qian Fan yang tidak sengaja bertemu dengan sekelompok pria dan diserang. Ia menjelaskannya dengan sedikit sekali rincian dan menyodorkan peta yang bermandikan darah pada Hua Yao.     

Hua Yao membandingkan peta yang tidak lengkap dengan peta lain selama sesaat dan kemudian ia berkata, "Jika aku tidak salah, peta ini seharusnya merupakan salah satu dari delapan bagian yang menggambar lokasi makam Kaisar Kegelapan. Sayang peta itu terkena banyak noda darah kalau tidak, kita sudah mendapatkan bagian lain peta itu di tangan kita."     

Di akhir kalimatnya, Hua Yao tak dapat menahan diri melainkan hanya melepaskan napas panjang.     

Setiap potongan peta itu tak akan mudah untuk didapatkan, dan membiarkan kesempatan sempurna itu lewat begitu saja pasti akan membuat mereka memerlukan waktu yang lama dan usaha tanpa henti untuk menebusnya.     

Jun Wu Xie tidak mengatakan apa-apa melainkan hanya memutar pandangannya untuk menatap Tuan Mbek Mbek di sampingnya. Tuan Mbek Mbek menengadah dan melihat mata Jun Wu Xie yang luar biasa tajam dan tubuhnya yang bundar dan berbulu gemetar.     

"Mbek mbek mbek!"     

[Aku tidak sengaja! Itu benar-benar tidak disengaja!]     

Tuan Mbek Mbek berlari lurus masuk ke dalam hutan dan bersembunyi di balik pepohonan.     

"Apa … apa yang terjadi dengan Tuan Mbek Mbek?" Rong Ruo bertanya ketika ia melihat Tuan Mbek Mbek berlari masuk ke hutan, tetapi pemandangan bola bulu berwarna putih yang melesat membuatnya ingin tertawa. [Itu terlihat sangat menggemaskan.]     

"Jangan pusing dengan hal itu." Jun Wu Xie berkata pelan.     

"Walaupun peta ini tak dapat digunakan, setidaknya kita mendapatkan informasi bagus bukan? Sepertinya bagian peta yang keempat sekarang masih ada di tangan Putra Mahkota Negeri Yan. Begitu kita mendapatkan peta yang ada di Akademi Angin Semilir, kita bisa menetapkan tujuan ke Negeri Yan berikutnya." Hua Yao berkata dengan optimis sambil tertawa. Itu adalah angin jahat yang tidak ada manfaatnya. Mendapatkan informasi mengenai bagian peta yang berikutnya telah menghemat waktu mereka.     

"Negeri Yan, itu perjalanan panjang dari Akademi Angin Semilir." Fei Yan sangat perhatian karena ia sudah sangat akrab dengan gambar peta di Dunia Bawah yang ada di benaknya.     

Antara Negeri Yan dan Akademi Angin Semilir, ada beberapa negeri-negeri kecil. Menilai dari jaraknya, mereka akan membutuhkan waktu lebih dari satu bulan, untuk tiba di Negeri Yan yang jauh.     

"Tidak perlu terburu-buru. Segera setelah kita kembali dari perjalanan ini, kita akan bisa masuk ke divisi utama Akademi Angin Semilir, dalam waktu satu minggu paling lama. Kami yakin bisa menemukan lokasi peta pada saat itu." Hua Yao menjelaskan dengan santai.     

"Siapa di Akademi Angin Semilir yang menurutmu menyimpan peta itu?" Fei Yan bertanya penasaran.     

"Ning Rui." Jun Wu Xie tiba-tiba menjawab.     

Jun Wu Xie melanjutkan perkataannya, "Ketika Dua Belas Istana mencari kambing hitam di Dunia Bawah, mereka tidak akan mencari orang yang tidak memiliki kekuatan. Jika bukan kepala sekolah, itu berarti wakil kepala sekolah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.