Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pengawal Pribadi (4)



Pengawal Pribadi (4)

0Wajah Jun Wu Yao yang tak bercela membuat Fan Zhuo, yang juga memiliki penampilan menarik, merasa sedikit terintimidasi. Ia tak pernah melihat seseorang yang begitu memikat.     

" … " [Ia bukan terlahir dari orang tua yang sama, jelas mereka tidak terlihat mirip.]     

Jun Wu Xie merenung, tetapi ia tak mengatakan satu kata pun.     

Singkat cerita, Fan Jin kembali, wajahnya sumringah. Ia duduk dan berbicara sebentar dengan Fan Zhuo dan Jun Wu Xie.     

Mata Jun Wu Xie beberapa kali teralihkan ke luar pembicaraan. Fan Zhuo melihat tindakan Jun Wu Xie dan langsung bertanya pada kakaknya yang sangat dungu, "Kawan, di mana kakak yang tadi kau bawa?"     

Fan Jin berkata, "Ia pasti ada di dapur."     

" …. " Wajah Fan Zhuo menjadi kaku.     

Fan Jin melanjutkan ocehannya, "Apakah ini sudah siang? Ia berkata sudah waktunya     

menyiapkan makan siang bagi Xie Kecil, dan aku tidak ingin mengganggunya."     

[Contoh baik bakat yang dilatih oleh Keluarga Jun. Ia baru saja datang ke tempat asing dan sudah begitu rajin. Ia adalah contoh sempurna yang lebih baik daripada Ah Jing yang keras kepala itu.]     

Mulut Fan Zhuo berkedut dan ia langsung berputar melihat Jun Wu Xie.     

Tetapi Jun Wu Xie hanya sedikit mengernyit, keningnya sedikit berkerut dan kepalanya sedikit menunduk, dan tak ada yang tahu apa yang ada di dalam benaknya.     

Di dalam dapur, Jun Wu Yao menyapukan pandangannya ke tumpukan sayur-sayuran hijau dan berbagai macam daging. Senyum di wajahnya yang sangat tampan tidak meredup sedikit pun dan ia baru saja mengangkat sayur kol yang besar di tangannya ketika bayangan hitam melintas masuk, sambil berteriak!     

"Tuanku! Jangan! Jangaann!" Pria yang berpakaian serba hitam, terlihat mirip Ye Sha tiba-tiba berlutut di lantai di hadapan Jun Wu Yao, wajahnya sangat kaget, matanya yang hitam pekat menatap gulungan kol besar di tangan Jun Wu Yao, seolah sayur kol itu sangat menyinggung.     

"Hah?" Jun Wu Yao mengangkat pandangannya dan melihat pria itu.     

"Kita tidak pernah membiarkan Tuan Kami yang Mulia mengotori tangan itu dengan tugas yang sangat hina!" Pria itu sedih dan meratap seraya menatap Jun Wu Yao, merasa malu dan kecewa, bahwa Tuannya ini harus menyentuh kol mentah yang belum dibersihkan.     

"Mengapa tidak?" Jun Wu Yao bertanya, menaikkan alisnya.     

"Aku memohon dengan sangat Tuanku memikirkannya kembali!" Pria itu memohon dan merengek, membenturkan kepalanya ke lantai, seolah langit akan runtuh setelah ini.     

"Ye Mei, kau seharusnya belajar dari Ye Sha." Jun Wu Yao memutar pandangannya untuk melihat Ye Sha, yang mendadak muncul di pintur.     

'Zutt.'     

Ye Sha berlutut di hadapan Jun Wu Yao.     

"Aku memohon Tuanku memikirkan kembali."     

Mata Jun Wu Yao memicing, tiba-tiba berpikir hal itu membosankan.     

"Kalian lakukan itu." Ia melemparkan benda di tangannya dan Jun Wu Yao menghilang dalam sekejap.     

Setelah mereka yakin Jun Wu Yao pergi, Ye Mei dan Ye Sha akhirnya bernapas lega, wajah mereka tampak seolah beban berat baru saja diangkat dari pundak mereka.     

Jika mereka mengizinkan Tuan mereka mengotori tangannya seperti ini, mereka lebih baik bunuh diri karena kejahatan ini!     

Pangeran Kegelapan yang menakutkan di bawah langit, tidak boleh dicemari dengan cara seperti itu. Mereka tak akan membiarkan Tuan mereka dipermalukan seperti ini!     

Seraya menjelaskan dan menasihati Tuan mereka yang maha kuasa, tangan mereka mulai mengerjakan semua bahan di hadapan mereka.     

Dua pria tinggi, dengan ekspresi dingin dan kaku di wajah mereka, mulai menyibukkan diri mereka di dapur kecil ini, sepenuhnya tidak sadar bagaimana mereka seperti salah tempat di dapur itu.     

Ye Sha berdiri di depan talenan, dan menatap penggiling yang berat dan tua, sebelum memutar matanya untuk melihat ikan gurau yang menggelepar di atas talenan.     

Berikutnya, ia mengeluarkan belati yang berkilau dari pinggulnya, dan sebuah kilatan saling menyilang di udara! Ikan Gurau itu dibersihkan dengan sempurna, dan isi perutnya sudah dikeluarkan! Ye Sha memegang tulang ikan yang utuh di tangannya, dan membuangnya dengan cepat ke pinggir.     

Belati bermata dua milik Ye Mei melayang di udara, dan sayuran segar dan renyah itu dalam sekejap waktu, telah dipotong berukuran satu suapan, setiap bagian dipotong dengan ukuran yang persis sama, tanpa variasi.     

Namun ….     

Selama proses itu, wajah kedua pria itu begitu dingin dan tegas, mata mereka sangat serius. Mereka tidak terlihat sedang menyiapkan makanan, tetapi terlihat seperti sedang melakukan pembunuhan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.