Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Pengawal Pribadi (1)



Pengawal Pribadi (1)

1"Baru saja menyerap benda itu, aku pikir kau pasti lapar."     

Jun Wu Xie menatap Jun Wu Yao dan berkata, "Aku bisa melakukannya sendiri."     

Ia mengambil kaki kelinci itu dan menggigitnya. Jun Wu Xie kemudian memutar tubuhnya, menjauh dari pelukan Jun Wu Yao, dan duduk di rumput sendirian.     

Jun Wu Yao tidak menahannya dan hanya tersenyum ketika ia mengamati Jun Wu Xie yang sedang makan.     

Qiao Chu merasa agak limbung ketika ia kembali ke dekat api dan duduk, ekspresi di wajahnya sedikit heran.     

Fei Yan memberikan tamparan pelan dan bertanya, "Apa? Ketakutan lagi?"     

Qiao Chu menatap Fei Yan dan membalas, "Tentu saja tidak! Aku hanya berpikir …. Aku merasa … Kakak Xie Kecil tidak terlalu jahat." [Ia terlihat sangat tampan ketika tersenyum ….]     

Fei Yan terkejut sesaat dan bertanya, "Bagaimana kau bisa menyimpulkan hal itu?"     

Qiao Chu terkekeh dan berkata, "Ia tersenyum padaku! Ia terlihat mengagumkan! Mereka mungkin tidak mirip, tetapi mereka berdua adalah orang yang tampan dan cantik."     

Senyuman orang-orang yang berwajah rupawan memang sedap dipandang.     

Fei Yan menatap Qiao Chu tak berdaya. [Maksudmu jika ada orang rupawan tersenyum padamu, kau akan berasumsi orang itu baik …. Demi Tuhan! Dungu sekali kau?]     

Fei Yan tidak pernah terlalu percaya pada kecerdasan Qiao Chu selama ini dan ia memutuskan untuk mengabaikan dan mengacuhkan idiot ini kali ini. Fei Yan mengubah posisinya dan berpaling untuk makan, minum, dan bersenda gurau dengan Rong Ruo dan Hua Yao.     

Di waktu fajar keesokan hari, Long Qi dan pasukannya bersiap-siap untuk kembali ke Kerajaan Qi. Yin Yan dipukul hingga pingsan dan dinaikkan ke punggung kuda selama perjalanan, sementara Jun Wu Xie dan yang lain kembali ke Akademi Angin Semilir.     

"Sama-sama?" Jun Wu Xie melihat Jun Wu Yao bertanya-tanya, yang sepertinya hendak kembali ke Akademi Angin Semilir bersamanya.     

Jun Wu Yao selalu muncul dan menghilang kapan pun ia mau dan ketika ia menawarkan untuk kembali ke akademi bersamanya kali ini, Jun Wu Xie merasa itu aneh.     

"Kita tidak bertemu untuk waktu yang sangat lama, tidak bisakah kau menemaniku sedikit lebih lama?" Jun Wu Yao bertanya sambil tertawa.     

Jun Wu Xie tidak menjawabnya, dan hanya bisa mengangguk dengan tatapan kosong.     

Fei Yan melihat ke arah Jun Wu Xie berada ketika Fei Yan menggelengkan kepalanya, diam-diam bersimpati untuk murid-murid divisi utama Akademi Angin Semilir.     

Qiao Chu dan kelompoknya akan kembali ke divisi cabang dan mereka pergi terlebih dahulu.     

Jun Wu Xie melangkah masuk ke dalam tenda dan berganti pakaian menggunakan seragam Akademi Angin Semilir dan mengubah dirinya kembali menjadi pemuda kecil dan keluar dari tenda.     

Ketika ia melangkah keluar, ia melihat punggung satu sosok yang ramping berdiri diam di bawah sinar matahari pagi. Jun Wu Yao dipenuhi dengan kegembiraan ketika ia berputar, wajahnya yang sangat memesona mendadak terlihat lebih muda dan dihiasi dengan nuansa kekanak-kanakkan.     

Jun Wu Xie terkejut melihat ini. Jun Wu Yao yang berdiri di hadapannya terlihat lebih muda dan dalam sekilas pandang, ia dapat melewati remaja tampan berusia delapan belas atau sembilan belas tahun, tanpa auranya yang mendominasi seperti biasa, dan terlihat seperti bocah tampan.     

Matahari bersinar di wajah muda Jun Wu Yao, membuat senyuman muda di wajahnya yang bersinar tampak lebih cerah.     

"Dengan penampilan seperti ini, tidak akan membuat Xie Kecil merasa terganggu lagi, bukan?" Jun Wu Yao mengusap wajahnya yang lebih muda dan lebih segar. Ia tak lagi dapat mengingat sudah berapa lama sejak penampilan ini digunakan terakhir kali.     

" …. " Jun Wu Xie tetap diam.     

Dibandingkan dengan keahlian Hua Yao mengendalikan tulangnya, perubahan Jun Wu Yao sangat serius dan tak dapat dimengerti. Ia bukan hanya mengubah struktur tulangnya, bahkan kulitnya dan pita suaranya telah berubah sepenuhnya. Jika ia tak melihat penampilan asli Jun Wu Yao, Jun Wu Xie akan menyangka ia adalah orang yang berbeda.     

Jun Wu Xie mendadak memiliki pikiran konyol, bahkan jika semua mesin canggih dari kehidupan di masa lalunya dibawa ke hadapan Jun Wu Yao saat ini, mereka tetap tidak akan dapat menebak usianya yang sebenarnya.     

Hutan itu tidak terlalu jauh dari divisi utama Akademi Angin Semilir dan mereka berdua tidak membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di akademi.     

Jun Wu Xie baru saja melangkah masuk melalui gerbang divisi utama ketika beberapa pemuda bergegas menghampirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.