Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Akhirnya Merindukanku? (3)



Akhirnya Merindukanku? (3)

2[Apa yang ia katakan? Mengapa ia merasa begitu mudah untuk berbicara?]     

Ye Sha terkejut dengan tindakannya sendiri yang aneh dan ia menutup mulutnya dengan tangannya dan pergi ke belakang sebuah pohon untuk merenung dan meintrospeksi diri.     

"Uhuk, Tuan Muda Wu Yao." Setelah Long Qi mengamati keduanya mengobrol untuk waktu yang cukup lama, ia tak dapat menahan diri dan melangkah mendekat.     

Ini agak aneh, Tuan Muda Wu Yao adalah anggota Keluarga Jun juga, tetapi Long Qi tidak tahu mengapa Tuan Muda sangat mudah terlupakan. Jika Long Qi tidak melihat Jun Wu Yao, ia tak ingat ada orang itu, tetapi ketika Jun Wu Yao berdiri di hadapannya, rasanya semua begitu normal.     

Memikirkan hal ini kembali, Paduka Lin dan Yang Mulia tidak membicarakan apa pun mengenai Tuan Wu Yao.     

Jun Wu Xie sedang berada dalam suasana hati yang baik dan tidak menunjukkan sedikit pun rasa tidak senang bahkan setelah disela dengan kasar oleh Long Qi dan sosoknya yang tinggi mengangkat Jun Wu Xie dengan mudah ke dalam dekapan tangannya.     

"Hmm?" Jun Wu Yao mengangkat satu alisnya.     

"Apakah Tuan Muda Wu Yao mau kembali ke Istana Lin bersama kami?" Long Qi bertanya serius.     

"Tidak." Jun Wu Yao menyeringai. Kesayangannya tidak akan berada di sana, mengapa ia ingin kembali ke Istana Lin?     

Long Qi mundur ke samping dengan penuh hormat dan tidak mengatakan apa pun. Ia sangat tangguh, tetapi tidak tahu kenapa, ketika di hadapan Jun Wu Yao, selalu ada sensasi takut dan hormat pada Jun Wu Yao, rasa hormat yang sangat berbeda bagi anggota Keluarga Jun.     

Jun Wu Xie membiarkan dirinya berada di pelukan Jun Wu Yao dan tidak menunjukkan keinginan untuk melepaskan diri. Walaupun ia tak dapat melihat paman dan kakeknya, bisa bertemu Jun Wu Yao di sini masih hal yang baik.     

Dengan Long Qi memimpin paling depan, Qiao Chu dan kelompoknya akhirnya dapat mengumpulkan keberanian untuk berdiri.     

"Xi …. Xie Kecil …. Ini adalah ….?" Qiao Chu bertanya dengan suara gemetar. Qiao Chu bingung dan itu sangat beralasan, tetapi pria di hadapannya sangat menakutkan bagi dirinya. Wajah pria itu selalu tersenyum, tetapi ia tak dapat mengingkari dirinya merasa seolah sedang diawasi oleh iblis yang sangat kuat dan mengerikan, yang siap menghancurkannya kapan saja.     

"Jun Wu Yao, kakakku." Jun Wu Xie memberikan jawaban yang terus terang padanya.     

"Ka …. Kakakmu!?" Benak Qiao Chu beputar-putar, tetapi jika mereka adalah saudara kandung, itu akan menjelaskan mengapa Jun Wu Xie membiarkan Jun Wu Yao begitu dekat dengan dirinya.     

Tetapi ….     

Walaupun mereka berdua memiliki penampilan tampan dan cantik yang tak bercela, wajah mereka tidak mirip sedikitpun!     

[Xie Kecil, apakah kau yakin ini adalah kakak kandungmu?]     

Kata-kata itu, Qiao Chu tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya keras-keras.     

"Namaku adalah Hua Yao."     

"Fei Yan."     

[fuzzy]Bab 257: Qiao Chu (1)     

"Rong Ruo."     

Setelah mengetahui identitas Jun Wu Yao, Qiao Chu dan kelompoknya sedikit lebih tenang.     

Hanya ekspresi Rong Ruo yang masih sedikit bingung.     

Yan Bu Gui mengatakan padanya sebelum ini, bahwa Jun Wu Yao bukan seseorang yang bisa mereka permainkan, tetapi ia menolak untuk mengatakan apa pun mengenai identitas pria itu pada Rong Ruo. Walaupun Rong Ruo baru bertemu Jun Wu Yao satu kali sebelum ini, tetapi ia tidak ragu sama sekali mengenai kekuatan yang begitu menakutkan yang dimiliki pria ini.     

Di samping fakta bahwa Jun Wu Yao tidak menunjukkan kekuatannya di hadapan mereka, tetapi aura yang sangat menekan terpancar dari pria yang kemampuannya jauh melewati siapa pun yang pernah ditemui Rong Ruo. Di bawah sadar, ia tahu Jun Wu Yao memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan dengan Yan Bu Gui sendiri.     

Tetapi mengapa seorang pria seperti itu memiliki kekuatan dewa yang begitu besar muncul di Dunia Bawah? Dan bagaimana ia bisa menjadi kakak Jun Wu Xie?     

Pertanyaan tiada akhir segera memenuhi benak Rong Ruo, tetapi ia tidak berbicara satu kata pun mengenai hal itu, dan bahkan tidak membicarakan keraguannya dengan Qiao Chu dan yang lain.     

Ketika Yan Bu Gui jelas telah meninggalkan perintah pada Rong Ruo, ia tentu saja tidak akan melanggarnya.     

Mata Jun Wu Yao menyapu Qiao Chu dan yang lain, dan ia memiringkan kepalanya. Ia berseri-seri ketika menatap Jun Wu Xie, senyum di wajahnya lebih memikat dari pemandangan indah manapun.     

"Sepertinya selama aku tidak ada, Xie Kecilku menjalani kehidupan yang memuaskan."     

Di antara empat sekawan itu, hanya ada satu gadis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.