Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Mencari Azab, Berpasangan (3)



Mencari Azab, Berpasangan (3)

0"Xie Kecil, kau tidak ingat dengan Yin Yan? Kalian berdua tinggal di bawah satu atap sebelum ini." Ning Xin berkata sambil tertawa canggung, dengan sangat cermat mengamati reaksi Jun Xie.     

"Tidak." Jun Wu Xie menjawab, bahkan tanpa mengangkat kepalanya.     

Yin Yan merasakan sensasi terbakar di pipinya. Ning Xin baru saja mengatakan pada Fan Zhuo seberapa dekat dirinya dan Jun Xie dan segera setelahnya, Jun Xie berkata ia bahkan tak mengenalnya. Tamparan yang datang dengan ejekan itu menghancurkan keberanian yang dengan susah payah dipanggil Yin Yan ke sini.     

Saat itu, Yin Yan dan Ning Xin berharap bumi menelan mereka. Mereka sangat yakin sikap Jun Xie yang jahat pada mereka disebabkan karena Yin Yan tetapi sepertinya, sama sekali bukan itu.     

Dan Yin Yan berusaha keras untuk meyakinkan dirinya bahwa ia harus menyadari dan menyerah pada keadaan dan menunduk pada Jun Xie untuk sementara waktu.     

Namun, ia tak menyangka dirinya Jun Xie tidak menganggap dirinya dan bahkan Jun Xie tidak mengingatnya.     

Keheningan tiba-tiba merebak di gubuk bambu itu. Kepala Yin Yan terkulai lemas karena dipermalukan dan senyuman di wajah Ning Xin membeku seraya keduanya menggeliat di bawah keheningan yang memekakkan telinga.     

Fan Zhuo duduk di pinggir dan kelihatannya tak menyadari situasi di antara kedua tamunya karena ia kemudian bertanya dengan kebingungan, "Kau tak mengenalnya? Tidak mungkin, Ning Xin mengatakan padaku bahwa kau dan Yin Yan sangat dekat dan ia datang ke sini jauh-jauh untuk menemuimu karena ia sangat merindukanmu. Xie Kecil, kau harus berpikir keras, dan tidak meremehkan hal ini."     

Suara Fan Zhuo lembut, ekspresinya sangat khawatir dan penuh perhatian.     

Namun, Ning Xin dan Yin Yan berharap ia lebih baik tidak mengatakan apa pun saat itu!     

Jika Fan Zhuo tidak mengatakan semua itu, Jun Xie mungkin tidak akan mengetahui niat mereka. Tetapi karena Fan Zhuo sudah mengatakannya, Jun Xie tentu saja akan menyadari bahwa mereka berdua datang dengan tidak tahu malu mencoba untuk menciptakan sebuah hubungan dengannya dan gagal total, membuat diri mereka terhina.     

Saat itu, semua jejak senyum menghilang dari wajah Ning Xin. Ia melihat bahwa Jun Xie menatapnya dengan sebuah pandangan yang membuatnya merasa sangat canggung dan di bawah tatapan itu, ia merasa seolah kepura-puraannya dikupas lapisan demi lapisan, membuat dirinya merasa tidak yakin.     

Kursi di bawahnya menjadi tidak nyaman dan semua perkataan yang telah dipersiapkannya dengan cermat mati di dalam dirinya. Kata "tidak" dari Jun Xie telah melemparkan rencananya ke dalam kekacauan.     

Ia tak tahu bagaimana harus melanjutkan aktingnya.     

Untuk memperburuk keadaan, Fan Zhuo angkat bicara yang membuat Ning Xin benar-benar dipermalukan.     

Kali ini, Ning Xin tidak sanggup duduk lebih lama lagi. Punggungnya kaku dan ia tiba-tiba berdiri, wajahnya sangat pucat seraya ia langsung mengucapkan selamat tinggal dan pergi, terburu-buru melangkah keluar. Ia bahkan tak mengatakan apa-apa lagi pada mereka kali ini.     

Yin Yan segera mengikuti di belakangnya tanpa sepatah kata pun berlari keluar dari gubuk bambu seolah ia dikejar oleh binatang buas yang sedang geram.     

Hanya setelah keduanya pergi, Fan Zhuo tiba-tiba tertawa keras, tak dapat menahan dirinya lebih lama lagi.     

"Ning Xin pasti cemas. Ia kelihatannya tak bisa menahan lebih lama lagi. Aku tadinya berpikir bahwa ia akan berjuang sedikit lagi tetapi kelihatannya ini sudah mencapai batasnya hari ini." Fan Zhuo mengaduk teh di cangkirnya, dan senyumannya mulai terlihat di matanya.     

Karena mereka tumbuh bersama dari sejak kecil, ia tentu saja mengenal Ning Xin dengan baik. Ia terlihat lembut dan memikat dari luar, tetapi di dalam ia memiliki harga diri yang sangat tinggi, dan sangat fokus dengan dirinya sendiri. Tamparan berulang kali yang diberikan Jun Xie ke wajahnya pasti telah membuat Ning Xin hampir menjadi gila.     

Jun Wu Xie mengangkat alisnya. Ia tak merasa bahwa ia mengatakan sesuatu yang kasar.     

"Karena mereka datang untuk mencari siksaan, bukankah aku seharusnya mengabulkan harapan mereka?"     

Ia bahkan tak menggerakkan tangannya dan Ning Xin begitu bersemangat untuk datang ke pintu mereka meminta untuk disiksa, mengapa ia harus menolaknya?     

Fan Zhuo tertawa ringan, dan menopang dagunya dengan telapak tangannya, seraya dirinya menatap dengan kepala miring.     

"Aku benar-benar penasaran apa yang terjadi di Hutan Pertempuran Roh sehingga membuat seseorang yang begitu egois dan angkuh dapat mengesampingkan harga dirinya dan datang berusaha untuk memenangkan hatimu. Aku dapat merasakan kebencian yang kuat yang dirasakannya padamu tetapi ia menahannya dan tersenyum manis padamu. Aku menebak ada sesuatu yang ia perlukan darimu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.