Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Rasakan Akibat Perbuatanmu (2)



Rasakan Akibat Perbuatanmu (2)

1Klan Amukan Api dan Klan Es selalu berseteru dan Qing Yu juga menerima isyarat Jun Xie yang terus mendorongnya untuk menuangkan bensin di api yang menyala.     

Ketika Lin Que merasa ia diserang Qing Yu dengan cara seperti itu, ia hampir tersedak hingga mati karena kemarahan yang membuncah dari dalam dirinya.     

Lin Feng di sisi lain, sepertinya masih belum mau menyerah walau dengan kemarahan yang ditunjukkan ayahnya seraya ia berusaha berdiri, wajahnya masih merah merona, terlihat sangat geram.     

"Ayah! Aku tidak mabuk! Dan bukankah semua yang kukatakan benar? Siapa Jun Xie pikir dirinya? Bagaimana ia bahkan layak bekerja sama dengan Bibi Buyut? Kau selalu membungkukkan punggungmu dan berusaha sekuat tenaga untuk melayani Bibi Buyut sejak lama dan menuruti semua perintah Bibi Buyut. Apa yang kau dapat pada akhirnya? Sekarang Bibi Buyut ingin memberikan roh ungu yang sangat diimpikan semua orang pada bajingan kecil itu! Berdasarkan apa? Semua itu seharusnya diberikan padamu!"     

Kata-kata Lin Feng membuat jantung Lin Que hampir lompat keluar. Sudah cukup buruk ketika ia hanya mencaci-maki Jun Xie di kemarahan awalnya tadi, namun kata-katanya barusan bahkan berani menegur Qu Xin Rui!     

[Bagaimana ia akan memperbaiki ini sekarang?]     

Lin Que langsung berlutut di hadapan Qu Xin Rui, gemetar seperti sehelai daun yang diterpa angin.     

"Bibi Buyut tahu betul! Bawahanmu tidak pernah menyimpan ambisi seperti itu. Anakku yang masih muda berbicara lancang karena mabuk dan mohon jangan dianggap serius. Untuk bisa melayani Bibi Buyut aku sudah merasa beruntung dibandingkan dengan kehidupanku di masa lampau, dan aku sudah sangat bersyukur untuk hal itu. Aku tidak berani begitu lancang untuk memikirkan hal selain memberikan pelayanan dengan sukarela."     

Ekspresi Qu Xin Rui begitu kelam hingga kelihatannya kemarahannya hampir menetes dari wajahnya. Suasana di pesta itu menjadi sunyi dan tak ada yang berani mengatakan satu patah kata pun.     

"Ayah! Apakah kau berkata apa yang kuucapkan tidak benar? Bertahun-tahun lamanya, seberapa banyak yang telah kau lakukan untuk Bibi Buyut? Tidak apa-apa jika Bibi Buyut tidak memberikan imbalan jasa tetapi ketika ia begitu ramah pada seorang bocah dari luar, kau dianggap apa?" Lin Feng menolak untuk menyerah.     

Lin Que berharap ia bisa mengunci mulut anaknya saat itu.     

"Anak tidak berbakti! Apakah kau tidak akan menutup mulutmu? Di hadapan Bibi Buyut, kau berani bersikap lancang! Siapa kau pikir dirimu, berani berbicara pada Bibi Buyut dengan cara seperti itu? Cepat berlutut dan mohon ampun!"     

"Aku tidak melakukan kesalahan apa pun! Mengapa aku harus diam! Bukankah semua yang kukatakan benar? Di antara begitu banyak perjalanan ke Tebing Kaki Surga, mana yang bukan dilaksanakan olehmu, Ayah, menghabiskan tenagamu? Kepala Daerah Kota tidak mau melakukannya dan kau yang selalu mengumpulkan orang! Berapa banyak orang mati di Tebing Kaki Surga? Bagaimana buruknya kau dikutuk semua orang di Kota Seribu Monster? Mengerahkan seluruh tenaga sepenuh hati, apakah itu semua masih tidak cukup?" Dada Lin Feng dipenuhi kemarahan yang tak tertahan lagi, dan semua perasaan negatifnya mengalir keluar bagaikan air banjir, tak dapat dihentikan.     

Lin Que tentu saja ketakutan ia terus berlutut di tempatnya, bahkan tak berani menengadah. Ia tidak berani melihat wajah Qu Xin Rui saat itu.     

Awan gelap terbentuk di antara alis Qu Xin Rui seraya ia menatap Lin Feng dan berkata, "Apakah Lin Feng mengatakan aku yang menyebabkan Lin Que menderita di bawah kutukan orang-orang?"     

Lin Que bahkan semakin gemetaran.     

Lin Feng kelihatannya tidak menyadari gentingnya situasi ini dan ia menjawab, "Ayah hanya melakukan tugas yang diberikan Bibi Buyut dan bukan apa-apa bagi kami untuk menderita di bawah kutukan dan kebencian orang. Namun siapa bocah kecil ini pikir dirinya? Mengapa Bibi Buyut memperlakukannya dengan sangat baik?"     

Suara dentuman keras terdengar!     

Qu Xin Rui menampar tangannya dan menghancurkan meja panjang di depannya, seraya ia tiba-tiba berdiri dari bangku panjangnya.     

"Lin Feng! Kau semakin lama semakin kurang ajar!"     

Qu Xin Rui murka. Ia masih belum memperkarakan Lin Feng karena menghilangkan Wivern Licik dan sekarang pemuda itu berani mengkritik metodenya sedemikian rupa di hadapan semua orang! Di mana ia akan meletakkan wajahnya setelah ini?     

"Tahan kemarahanmu Bibi Buyut! Jangan marah! Anakku mabuk, ia mabuk dan kata-kata yang diucapkan orang yang mabuk tidak bisa dipercaya, jangan percaya." Hati Lin Que sangat terkejut sementara ia memohon dengan panik supaya Lin Feng diampuni.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.