Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Aku Adalah Kaisar Negeri Api (1)



Aku Adalah Kaisar Negeri Api (1)

0Kunjungan Kaisar Negeri Api, kurang lebih, membawa tekanan khusus pada Kaisar Negeri Kondor. Dan entah bagaimana, kabar itu segera tersebar di antara para penguasa berbagai negeri, yang membuat mereka penasaran.     

Negeri Api dan Negeri Kondor, baru saja bertempur di sebuah peperangan dan itu adalah fakta yang diketahui semua orang. Bagi Kaisar Negeri Api untuk datang ke sini saat ini, tentu saja ini bukan sekedar bincang-bincang santai.     

Saat ini, menerima tekanan dari Negeri Kondor, para penguasa negeri lain mulai menunggu-nunggu kedatangan Kaisar Negeri Api.     

Persis ketika Kaisar Negeri Kondor berusaha menebak kapan utusan dari Negeri Api akan tiba, beberapa sosok tiba-tiba muncul di depan pintu gerbang Istana Kekaisaran Negeri Kondor.     

Ada beberapa orang berpakaian indah namun tidak terlihat sombong. Keanggunan yang terpancar dari kehadiran mereka terasa sangat agung dan berbeda.     

Kelompok orang ini dipimpin oleh seorang pemuda bertubuh kecil, wajahnya tampan tetapi ia memiliki sepasang mata yang dingin, mahkota di atas kepalanya membuat orang-orang yang melewati mereka berhenti dan menganga.     

Di hari-hari ini, di Ibu Kota Kekaisaran banyak terlihat para penguasa negeri berdatangan dan rakyat Negeri Kondor tidak aneh lagi melihat hal ini.     

Pengawal Istana Negeri Kondor langsung mengirim kabar ke dalam istana dan Kaisar Negeri Kondor yang belum siap tertegun.     

"Sudah di sini? Begitu cepat!?" Dari saat kabar itu sampai di telinga mereka, belum sampai dua jam dan orang-orang dari Negeri Api sudah tiba di gerbang istana!     

"Berapa banyak orang yang datang?" Kaisar Negeri Kondor segera bertanya.     

"Delapan." Pengawal itu menjawab.     

Kaisar Negeri Kondor kemudian menghela napas lega. Hanya delapan orang, jadi kelihatannya Negeri Api tidak ingin berperang dengan mereka. Walaupun ia sudah mempersiapkan diri, namun ini bukan waktu yang paling pas untuk bertarung dengan Negeri Api dan tidak akan baik baginya untuk bergerak sekarang.     

"Biarkan mereka masuk." Langsung setelah mengatakan itu, ia menyuruh orang untuk memanggil Tetua Huang yang baru saja meninggalkan tempat itu beberapa saat yang lalu. Menghadapi Negeri Api sendirian membuatnya sedikit takut.     

Segera, utusan Negeri Api dipandu ke aula utama dan Kaisar Negeri Kondor berpura-pura tenang sambil duduk di kursinya, tatapannya terpaku pada pintu masuk aula utama, ketika ia tiba-tiba melihat pemuda berwajah tampan dengan mahkota di atas kepalanya perlahan berjalan ke tengah aula.     

Menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan, ada lima pemuda lagi yang berdiri di belakang pemuda pertama, dan seorang pria yang tinggi menjulang dengan wajah dingin dan keras, sementara ada pria lain yang terlihat sedikit lusuh berjalan di belakang mereka.     

"Bolehkah aku tahu …."     

"Kau adalah Kaisar Negeri Kondor?"     

Kaisar Negeri Kondor bahkan tidak menyelesaikan pertanyaannya ketika pemuda yang memimpin rombongan mereka mengangkat dagunya dan dengan matanya yang sedikit memicing, ia berbicara, menyela Kaisar Negeri Kondor di tengah perkataannya!     

Ini adalah pertama kalinya Kaisar Negeri Kondor menemui seseorang yang berani menyela dirinya dan wajahnya langsung menjadi kelam.     

"Aku adalah Kaisar Negeri Kondor, dan kau?" Ia bertanya, menatap pemuda berwajah tampan itu.     

"Kau tidak tahu siapa aku? Menarik. Jangan katakan padaku Kaisar Negeri Kondor sudah berkurang penglihatannya hingga ia bahkan tak bisa mengenali mahkota Kaisar Negeri Api? Dengan penglihatan buruk seperti itu dan masih bisa duduk di kursi kepemimpinannya, Negeri Kondor pasti kurang orang berbakat." Jun Wu Xie mencibir dengan hinaan, nada suaranya dipenuhi kejengkelan, tidak menunjukkan sedikit pun rasa hormat pada Kaisar Negeri Kondor.     

Merasa dirinya diserang dua kali oleh Jun Wu Xie, Kaisar Negeri Kondor yang selalu menjadi penguasa tunggal tiba-tiba merasa wajahnya hampir berubah menjadi hijau. Ia tentu saja mengenali wajah Kaisar Negeri Api. Ketika Negeri Api berganti rezim kepemimpinan, ia sudah menyuruh orang untuk melukis potret Kaisar baru. Ia hanya mengatakan hal itu tadi karena ia berpikir pemuda ini masih sangat muda dan ia sengaja berusaha untuk menunjukkan superioritas dari awal.     

Pada akhirnya, usaha itu bukan hanya gagal tetapi ia dikalahkan oleh pemuda itu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.