Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Darah Merah Tua (3)



Darah Merah Tua (3)

0Jun Wu Xie menatap Guru Besar He yang meratap dan tak berbicara.     

"Tuan Muda …." Guru Besar He menyadari kehadiran Jun Wu Xie dan dengan air mata mengalir turun di wajahnya, ia tak melupakan jasa Jun Wu Xie yang menyelematkan nyawa mereka. Ia kemudian berbalik dan bersujud pada Jun Wu Xie dengan rasa syukur.     

"Terima kasih Tuan Muda untuk menyelamatkan kami! Terima kasih Tuan Muda …."     

Situasi yang serupa, telah dialami Jun Wu Xie seringkali dalam kehidupan masa lampaunya dan ia berpikir ia sudah kebal dengan insiden seperti ini. Namun kali ini, ia merasa hatinya begitu sesak.     

Menatap keadaan Kaisar kecil sekarang, Jun Wu Xie merasa hal ini lucu. Bagaimana itu bisa dibilang menyelamatkan mereka.     

"Berdiri dan bicara. Kondisi Kaisar kecilmu sekarang sangat kritis dan aku perlu kau berkata dengan jujur padaku." Jun Wu Xie berkata sambil menarik napas panjang. Ini bukan waktunya ia membiarkan pikirannya melayang ke mana-mana.     

Sebagai seorang dokter, jika ia tak bisa mempertahankan sikap tenangnya setiap saat, dan membiarkan dirinya terombang-ambing dengan emosi, adalah hal yang tak diinginkan.     

Guru Besar He terkejut dan ia mengangkat kepalanya menatap Jun Wu Xie.     

"Kau …. Maksudmu … Yang Mulia … Yang Mulia, ia … masih … bisa diselamatkan?"     

"Tidak yakin, tetapi kita akan berusaha." Jun Wu Xie berkata.     

Wajah Guru Besar He yang putus asa tiba-tiba menunjukkan sedikit jejak semangat.     

"Tuan Muda, kau harus menyelamatkan Yang Mulia! Jika kau benar-benar bisa menyelamatkan Yang Mulia, kau akan menjadi penyelamat Kerajaan Soba, dan pria tua ini akan selamanya bekerja keras untukmu, untuk membalas kebaikanmu yang tak terukur nilainya!"     

Jun Wu Xie kemudian membantu Guru Besar He berdiri.     

"Apa yang ingin kau tanyakan … Semua yang aku ketahui … aku akan mengatakannya padamu … semua …." Guru Besar He sudah menyerah, dan ia tak menyangka Jun Wu Xie akan menawarkan secercah harapan padanya untuk keluar dari situasi ini.     

Jun Wu Xie berkata, "Apa kebenaran di balik roh cincinnya?"     

Guru Besar He sedikit terkejut, tak pernah menyangka Jun Wu Xie akan bertanya mengenai hal ini.     

"Bagaimana bisa seorang anak berusia delapan atau sembilan tahun sudah memiliki roh cincin?" Jun Wu Xie bertanya seraya ia menatap Guru Besar He.     

Guru Besar He terkejut dan matanya menunjukkan jejak penderitaan. Ia menundukkan kepalanya dan dengan suara yang lemah dan gemetar, ia berkata, "Ekor kelinci di belakang tubuh Yang Mulia … memang adalah sebuah roh cincin …."     

Jun Wu Xie mengernyitkan keningnya.     

Namun, Guru Besar He melanjutkan, "Hanya saja … roh cincin itu, bukan miliki Yang Mulia, tetapi … miliki Kakaknya, yang juga merupakan Kaisar Kerajaan Soba sebelumnya."     

Memindahkan roh cincin, itu adalah pertama kalinya Jun Wu Xie mendengarnya, tetapi ia tidak ragu akan kebenaran kata-kata Guru Besar He. Lagipula, ketika ia memeriksa kondisi Kaisar kecil tadi, ia sudah yakin bahwa kekuatan lain di tubuhnya adalah roh cincin, tetapi kehadirannya saja yang aneh, di mana tidak sesuai dengan usia Kaisar kecil yang masih muda.     

"Satu tahun yang lalu, takhta kepemimpinan Kerajaan Soba masih dipegang oleh Kaisar sebelumnya. Ia adalah kakak Kaisar Kecil …"     

Kerajaan Soba saat itu, dipimpin oleh seorang Kaisar yang merupakan kakak dari Kaisar kecil. Pemimpin muda kami memiliki aspirasi yang hebat dan tujuan-tujuan yang luar biasa. Ia sendiri memilih tim pengawalnya, dan melatih mereka, tidak menunjukkan sedikit pun sifat manja seorang Penguasa.     

Di Kerajaan Soba, ia sangat dicintai rakyat.     

Namun Kaisar muda yang seperti matahari terbit, tiba-tiba menemui kesulitan!     

Sekelompok utusan dari Negeri Kondor tiba-tiba berkunjung ke Kerajaan Soba, dengan Kaisar Negeri Kondor sendiri yang datang, membuat semua orang di Kerajaan Soba berpikir itu adalah hal yang aneh. Kaisar kami memperlakukan mereka dengan sopan. Tak diduga, Kaisar Negeri Kondor kemudian mengatakan, ia mengetahui sebuah cara, yang dapat membuat orang menjadi sangat kuat dan ia ingin menggunakan pasukan pengawal istana Kerajaan Soba untuk melakukan eksperimen.     

Untuk mencegah para pengawal istana celaka, Kaisar sendiri menawarkan diri untuk mengambil tempat mereka, dan ia sejak saat itu mengalami kutukan abadi yang tak bisa dihilangkan lagi!     

Tubuhnya mungkin belum mati, tetapi jiwanya hancur. Roh cincin Kaisar sebelumnya tidak hilang, namun malah, berpindah ke tubuh Kaisar kecil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.