Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Darah Merah Tua (2)



Darah Merah Tua (2)

3Di kehidupan masa lalunya, berapa banyak orang yang telah diselamatkan oleh tangan Jun Wu Xie, atau mati di tangannya, bahkan ia sendiri tidak bisa mengingat lagi, dan di kehidupan ini ia tetap menolak untuk dikalahkan dengan penilaian yang dibuat orang lain.     

Menenangkan hatinya, Jun Wu Xie menemukan bahwa sesuatu mengenai dua kekuatan yang saling berlawanan di tubuh Kaisar kecil sedikit tidak normal. Salah satu dari mereka sangat mungkin adalah Darah Merah Tua yang disebutkan Ye Sha, yang dengan cepat menghabiskan kehidupan Kaisar kecil, seperti binatang buas yang sangat gahar.     

Ada kekuatan lain di dalam tubuh Kaisar kecil. Dibandingkan dengan Darah Merah Tua, kekuatan ini lebih lemah, yang kelihatannya bisa hancur kapan saja. Namun sepertinya kekuatan ringkih ini yang senantiasa menahan Darah Merah Tua menghabiskan nyawa Kaisar kecil, sebuah kekuatan yang bukan berasal dari tubuhnya, yang perlahan menetralisir keganasan Darah Merah Tua sedikit demi sedikit, mengorbankan diri sebagai pengganti kehidupan Kaisar kecil, perlahan dikonsumsi oleh Darah Merah Tua.     

Fenomena aneh ini membuat hati Jun Wu Xie melompat, karena ia menemukan bahwa kekuatan yang menahan Darah Merah Tua membuatnya merasa tidak asing.     

Perasaan itu, adalah apa yang ia alami ketika ia baru saja memulai mempelajari Teknik Penyembuhan Roh. Perasaan ketika kekuatan spiritual masuk ke dalam tubuh, adalah pekerjaan tubuh spiritual!     

"Bagaimana mungkin itu tubuh spiritual …." Jun Wu Xie bertanya dengan mengernyitkan keningnya. Kaisar kecil baru berusia delapan atau sembilan tahun dan di usia itu, tidak mungkin roh cincin seseorang sudah bangkit. Namun kemudian ia teringat kembali akan ekor kelinci di belakang tubuh Kaisar kecil. Alasan Guru Besar He saat itu adalah itu merupakan roh cincinnya ….     

Supaya ia bisa tahu jelas sumber kekuatan itu, Jun Wu Xie harus bertanya pada Guru Besar He mengenai hal ini. Saat itu, ia hanya bisa menggunakan ramuan untuk melindungi nyawa Kaisar kecil sementara waktu, dan memperlambat pengurasan nyawa yang dilakukan Darah Merah Tua.     

Kaisar kecil kelihatannya tidak tahu apa-apa. Ketika Jun Wu Xie membawa obat untuknya, ia tidak bereaksi, dan Jun Wu Xie harus memaksa memasukkan obat itu ke dalam mulutnya.     

Kegetiran ramuan itu menyebar di mulutnya, tetapi Kaisar kecil tetap tidak merasakan apa-apa.     

Tidak ada ekspresi di wajahnya.     

Guru Besar He kembali sadar beberapa jam kemudian. Begitu ia sadar, ia langsung duduk, melihat semua wajah yang dikenalnya.     

Namun, ketika ia melihat Kaisar kecil duduk di pinggir, ia terkejut.     

Jika bukan karena figur wajah yang sangat dikenalnya, ia tak akan pernah percaya bahwa bocah berambut merah ini adalah Kaisarnya!     

"Yang Mulia … Yang Mulia …." Guru Besar He bangun dari ranjang dan memijakkan kakinya di lantai, terhuyung-huyung seraya berusaha lari mendekati Kaisar kecil untuk berlutut. Tangannya gemetar ketika ia berusaha memegang tangan Kaisar kecil, namun ketika ia melihat mata yang kosong itu, dirinya langsung hancur.     

"Aahh!!!"     

Tangisan keputusasaan terdengar di dalam kamar, yang membuat Jun Wu Xie segera masuk ketika ia mendengarnya.     

Ia melihat Guru Besar He meratap sambil memegangi kaki Kaisar kecil, dipenuhi penderitaan dan keputusasaan.     

"Hamba tuamu tidak berguna, hamba tuamu membuat Yang Mulia mengalami semua ini … Hamba tuamu pantas mati … pantas mati …."     

Ketika Kaisar kecil sebelumnya tidak kembali setelah satu malam berlalu, hati Guru Besar He sudah dipenuhi teror, dan ketika matanya melihat keadaan Kaisar kecil, ia merasa tiba-tiba dirinya dalam sekejap berubah menjadi es!     

Mata yang tidak bernyawa itu, sangat dikenalnya. Dahulu, untuk melindungi prajurit Kerajaan Soba, Kaisar sebelumnya mengorbankan diri untuk menjalani eksperimen dengan racun ini, dan keadaannya menjadi seperti itu. Guru Besar He tidak pernah menyangka, bahwa takdir yang sama, akan jatuh pada Kaisar kecil juga.     

Ia hanya seorang anak kecil. Bagaimana Kaisar Negeri Kondor bisa melakukan tindakan keji dan biadab seperti ini padanya!?     

Namun bagaimana pun besarnya derita dan penyesalan yang dirasakan Guru Besar He, Kaisar kecil sama sekali tidak bereaksi. Ia hanya seperti boneka, duduk diam di sana, tak bersuara sedikit pun, dan tidak bergerak sedikit pun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.