Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Untuk Dibunuh (3)



Untuk Dibunuh (3)

0Ia berpikir bagaimana pun jahat dan kejinya Negeri Kondor, mereka tidak akan berani terang-terangan mencelakai pemimpin berbagai negeri yang mereka undang ke Ibu Kota Kekaisaran, namun ia menyadari bahwa ia terlalu tinggi menilai karakter Negeri Kondor.     

Guru Besar He tidak pernah menyangka Negeri Kondor akan begitu kurang ajar hingga berani menyentuh Kaisar kecil mereka di hadapan kehadiran seluruh pemimpin negeri lain.     

"Tuan Muda! Aku mohon padamu! Selamatkan Yang Mulia! Pria tua ini akan berlutut dan bersujud padamu!" Guru Besar He memaksa dirinya berdiri dan berlutut di hadapan Jun Wu Xie dan kemudian bersujud padanya, kepalanya terbentur keras di tanah.     

"Aku memohon padamu! Selamatkan Yang Mulia! Selamatkan dia tolong! Dia masih anak-anak!"     

Hati Jun Wu Xie terasa tercekik, benar-benar membuatnya sesak. Ia membantu Guru Besar He berdiri dan api yang tak dapat digambarkan langsung menyala di dalam dadanya.     

Kelancangan Negeri Kondor bukan hanya insiden ini saja. Ia masih belum membalas dendam pada mereka karena menyerbu Kerajaan Qi dan mereka baru saja menambahkan hutang yang harus dibayar hari ini!     

Walaupun Jun Wu Xie tidak begitu sering berinteraksi dengan Kaisar kecil, tetapi ia tak memungkiri orang akan menyukai anak kecil yang sangat menyenangkan dan peka seperti itu. Setiap kali Kaisar kecil memanggilnya "Kakak Kecil" dengan suara anak-anaknya yang jernih, ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak berpikir, jika ia memiliki adik kecil, ia berharap adiknya itu akan lugu dan menggemaskan seperti Sang Kaisar kecil.     

"Aku akan menyelamatkannya. Tenang saja." Jun Wu Xie berkata sambil memicingkan matanya, hasrat membunuh di dalam hatinya diam-diam telah mendidih.     

Ia awalnya hanya berniat untuk melakukan semua yang telah ia rencanakan sebelumnya, namun kini, ia akan membuat pengecualian!     

"Terima kasih! Terima kasih!" Guru Besar He meneteskan air mata penuh rasa syukur seraya ia terus bersujud di hadapan Jun Wu Xie.     

Jun Wu Xie memberikan ramuan pada Guru Besar He dan ia pun berbalik pergi.     

Si hitam kecil, meledak-ledak tak terkendali dengan kemarahan di bawah awan kelabu.     

"Mbek?" Tuan Mbek Mbek mengikuti Jun Wu Xie di belakangnya, tapak kakinya terdengar nyaring di tanah. Ia dapat merasakan kemarahan Jun Wu Xie dengan sangat jelas.     

Kelinci Darah terus diam dan patuh.     

"Menerima bantuan orang, harus dikembalikan berlipat kali. Masih ingat Si Kecil? Sekarang adalah saatnya kalian berdua membalas jasanya." Mata Jun Wu Xie memicing hampir membentuk garis kecil, sambil berbicara dengan suara dingin.     

Tuan Mbek Mbek dan Kelinci Darah saling bertatap-tatapan dan walaupun mereka tidak mengerti sepenuhnya apa yang dimaksud Jun Wu Xie dengan perkataannya, mereka bisa menebak apa yang Jun Wu Xie ingin mereka lakukan.     

Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor diselimuti dengan awan kelabu di atas kepala, seraya suara kilat yang menyambar terdengar di mata semua orang. Orang-orang yang sedang berjalan di jalanan menengadahkan kepala mereka dan melihat ke atas, mengamati tetesan air hujan yang turun, membasahi pakaian mereka.     

Kilatan cahaya yang membutakan tiba-tiba menerangi langit!     

Sosok raksasa tiba-tiba muncul dari dalam kilatan cahaya yang membutakan itu!     

Itu adalah seekor Binatang Roh berwarna putih salju yang bertubuh sangat besar. Ia turun dari langit, muncul tanpa suara dan tanpa peringatan di sebuah sudut di Ibu Kota Kekaisaran!     

Prajurit yang berjaga di area Ibu Kota Kekaisaran Negeri Kondor menatap terkejut ketika seekor binatang raksasa muncul tiba-tiba, mulut mereka menganga seperti seseorang telah mengambil suara mereka dan mereka pun jatuh di tanah karena ketakutan!     

Cahaya kilat merah kemudian mengoyak para prajurit Negeri Kondor! Sebelum mereka bisa melihat apa cahaya merah itu, kepala mereka telah dipenggal dari tubuh mereka!     

Darah merah menyembur ke segala arah!     

Di punggung Binatang Roh berukuran raksasa dan kilat cahaya merah, prajurit Negeri Kondor tiba-tiba merasa api keputusasaan dengan segera terbakar di dalam hati mereka!     

Raungan kecemasan meledak saat itu juga!     

Para pria yang dengan sengaja membantai prajurit Kerajaan Soba satu per satu melihat datangnya balasan atas tindakan mereka seraya pemandangan yang mengerikan muncul di depan mata mereka!     

Darah dan air hujan yang turun bercampur menjadi satu, Jun Wu Xie melangkah di tengah aliran hujan darah, di setiap jalur darah yang dibuka oleh Tuan Mbek Mbek, di setiap tempat yang ia lewati, mayat para prajurit Negeri Kondor bergelimpangan, jiwa mereka pun melayang.     

Ia adalah seorang iblis yang mendaki dari kedalaman lubang neraka, api pembalasan dendamnya telah dinyalakan!     

Pekikan tangis tak berdaya yang penuh derita di bawah guntur yang berkejaran, terdengar seperti alunan nada sumbang yang mengantar kepergian para prajurit, mengirimkan jiwa para prajurit Kerajaan Soba yang wafat di sana berusaha untuk menyelamatkan sebuah nyawa, ke tempat peristirahatan terakhir yang damai!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.